1 Bagian Pertama: Menjadi Jomblo Bertahun

Hari Rabu yang dingin ini membangun kan seorang gadis yang masih terlelap dalam mimpi nya, masih pukul empat subuh kediaman rumah nya sudah sangat bising.

seorang wanita yang sudah berumur 50 tahun, mengetuk kamar anak gadis satu satunya.

Tok tok!

Tita mmembuka gagang pintu kamar Vania dengan paksa, untuk kesekian kalinya anak Gadis nya tak mengunci kamar nya lagi, bahkan anak gadis nya ini tidur bersama laptop yang menyala dan tumpukan buku di sampingnya.

"Dek bangun udah siangg!" Jerit Mama Vania mengoyangkan Badan Vania.

hanya ada balasan "hmm.." dari Vania yang masih memejamkan matanya,

"Mama mau berangkat ke palembang kamu dirumah sama kak Ami sama Abang Algo ya, jangan nakal!" Ucap mama Vania, sambil memungut buku yang berserakan di samping badan Anaknya.

Masih sama seperti tadi tak ada jawaban dari Vania,

"VANIA ZAHRIYA ARRABELIA BANGUN ! MAU DIKIRIMIN UANG GA ?!" Sentak Tita berjerit yang langsung membuat Vania terbangun dari tidurnya.

"Ahh iya apa apa?! Iya iya hati-hati ya mama ku..." Vania bergegas bangun dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah mama nya, dengan mata sedikit terpejam.

"Kalo uang aja kamu baru bangun." ujar mama Vania memutarkan bola mata nya dengan lesu yang melihat tingkah anak keduanya ini.

"Heheheh, yaudah hati-hati ya mama." kekeh Vania sambil memberi flying kiss ke mamanya.

"Yaudah mama pergi ya assalamualaikum, bangun JANGAN TIDUR LAGI!!!" Teriak Tita sambil memberi telapak tangan kanannya,

"Iya ma, walaiukumsalam." balas Vania dan menyalami tangan mama nya satu satu ini.

"Ohhh iyaa dek ntar bangunin abang tuh, dia ada praktek kan pagi ini." Ujar Tita sambil menutup pintu kamar Vania perlahan.

"Iya ibu boss." jawab Vania sambil berjalan ke arah kasur nya untuk tidur kembali,

"VANIA JANGAN TIDUR LAGI LANGSUNG SHOLAT!!" Teriak Tita dari luar kamar Vania yang membuat Vania sontak membuka matanya lagi,

"IYA MA GA TIDUR LAGI!" Balas Vania mengangkat kepala nya dari bantal, tapi ujungnya dia tidur lagi.

Kring kring! alarm handphone Vania berbunyi dan membuat matanya sedikit terbuka.

"Mimpinya kan baru setengah cung, ahhh!" Raung Vania masih dengan mata tertutupnya, Ia sedikit meraba ke meja samping tempat tidurnya dan mengambil Handphone-nya.

Melihat jam di Handphone-nya yang sudah pukul 5:30 Vania sontak membuka mata nya lebar lebar.

"Wanjir lupa sholat!" Sentak Vania dan bangun dari tempat tidurnya, dan langsung berdiri dari kasur nya dan bergegas berlarian masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Selesai sholat Vania langsung bergegas untuk mandi karena waktu sudah menunjukkan pukul enam lewat. Vania masuk kekamar mandi dan setelah itu vania bergegas mengunakan seragam, nya seperti anak cewek pada umumnya pasti nya skincare-an dulu.

Dan setelah semuanya siap dia langsung turun kebawa untuk mengambil makanannya sebentar dan menunggu jemputan dari Om Am,

Oh iya Vania setiap pagi sama pulang sekolah selalu sama Om Am nya yang nganter dan Om Am nganter Vania dari jaman masih ingusan sampe udah segede ini, kalian bisa panggil Om Am "OMS."

Vania sudah dibawa sambil mengunyah dua roti yang berisi selai coklat dan selai karamel,

"Van udah mau berangkat ya?" tanya Kak Ami yang melihat Vania duduk diruang makan,

"Pagiii kak, iya udah mau berangkat." Jawab Vania masih fokus dengan roti ditangannya.

Oh iya siapa sih Kak Ami? Kak Ami itu perawat dan dia sepupu Vania juga, perawat? Jadi disamping rumah Vania itu ada klinik nah yang punya itu mama Vania, nah kak Ami itu yang menjadi Perawat di klinik mama Vania. hampir Sembilan Tahun Kak Ami sudah ikut mama Vania dari dia masih SMP sampe dia sudah kerja, jadi ya Vania sama Kak Ami udah deket banget pake extra malah.

"Tumben bangunnya Pagi banget." Balas kak Ami sambil duduk disamping kursi Vania,

"PAGI PAGI HARUS SEMANGAT!!" Teriak Bude yang keluar dari dapur dan membawa mie goreng ke meja makan.

satu lagi nih Bude? Bude itu yang kerja dirumah Vania dan kalian bisa panggil bude "Budes."

"HAHAHAHA!!! bener kata budes pagi pagi harus semangat jangan loyo!" Ujar Vania sambil menatap mie goreng yang baru jadi dari dapur dengan tatapan bergerlap,

"Iya bener bangett ya jangan loyo, nah kunci biar ga loyo itu makan mie goreng nya bude." Balas kak Ami sambil mengambil garpu yang sudah siap untuk menyendokan mie goreng yang sebentar lagi mendarat di meja dapur.

"Gaa ini bagian akuuuuuu!" Vania Berteriak dan langsung menyendokan mie goreng yang masih di tangan bude,

"hadehhhh!!" Bude meletakan mie goreng yang menjadi rebutan dua manusia yang seperti orang kelaparan bahkan bak kucing yang melihat ikan asin.

"Nyam nyamm...bude bangunin Abang dong, dia tidur mulu tuhh.." Ucap Vania masih mengunyah mienya

"Udah, abang lagi mandi." Balas Bude sambil berjalan kembali ke dapur belakang.

TIN TIN! mobil Om Am sudah sampai di depan,

"Sana kamu berangkat, biarin aku yang abisin mienya....bleee!!!" ucap kak Ami sambil mengayunkan garpu yang berisi mie goreng dan menjulurkan lidah nya, berusaha memanasi Vania.

"Ihh curang!!" Dengan Kesal Vania menaruh garpu nya dengan kasar ke atas meja,

"Yaudah ah berangkat dari pada telat....PERGI DULU YA AKUUU MUAH SEMUANYA!!!!" teriak Vania sambil jalan ke arah pintu rumah dan bergegas mengenakan sepatunya,

"PERGI DULU YA!" teriak Vania dari luar pintu rumah.

"Pagi junior boss." ujar Om Am sambil menyeruput kopinya,

"Pagii jugaa OMS, aduhh enak ya pagi pagi dah minum kop hahahha!" kekeh Vania sambil membuka pintu mobil.

Vania keluar dari rumah jam tujuh lewat dan sampai jam setengah delapan di sekolahnya.

"OMS entar jemput jam setengah dua ya, hari ini adek balik cepet." Ujar Vania sambil melangkah keluar dari pintu mobil,

"Siap junior boss!" Balas Om Am dan pergi melesat keluar dari area parkiran sekolah.

Pagi yang cerah dengan cuaca yang sejuk membuat perjalanan Vania menjadi sangat tenang, masih di jalan mengarah ke kelas sebelas di area gedung ke tiga di sekolah ini dan berada di lantai kedua.

Sambil mendengarkan lagu dengan earphone dan berjalan dengan santai, "VANIA!" Teriak Nissa sambil berlari mengarah ke Vania.

"Van....Vannn!!" Panggil Nissa dengan berteriak, tapi orang yang dipanggil nya sama sekali tidak berbalik atau menyaut kembali.

"Hey bun! fokus bun masih pagi ini bundaaa!!!" tepuk Nissa ke pundak Vania sambil berteriak di kuping kanan Vania.

"AYAM DIGORENG!" Loncat Vania Kaget mendengar teriakan maut di kuping nya tiba tiba,

"Bisa ga sih pagi pagi santai dikit?! anjer gua kaget nyettt!!!" Raug Vania sambil mengelus dadanya yang terasa hampir copot dari ronggahnya.

"Dih lu sendiri yang jalan pake earphone jadi kalo dipanggil kek orang budeg!" balas Nissa sambil memutarkan bola matanya dengan kesal,

"Kenapa heboh banget pagi pagi? ada apaan?" Tanya Vania sambil melepas earphonenya.

"Lu tau berita hot sekolah kan?" tanya Nissa dengan nada yang serius,

"Kenapa lu mau kawin?" balas Vania dengan nada santai dan tatapan yang berfokus dengan langkah kaki nya

"Seriusan VANIAAA!!!" Teriak Nissa dengan geram.

"Tolong ini masihhh pagi, jangan rusak pagi gua!!!" Vania menyipitkan matanya dengan Kesal,

"Hmm...berita apaan emangnya? perasaan lambe sekolah belom buat story apa apa..." perasaan Vania selama ia dimobil mengecek instagram ia tak melihat update-tan dari akun lambe sekolahnya.

"Ihh itu lohh tentang Aines, anak IPS kelas 11 itu loh yang pernah nembak luu vannn.." jelas Nissa,

"Yang mana?" bingung Vania, padahal hanya ada satu laki laki di hidup Vania yang ia tolak.

"IHH yang selebgram yang diincar oleh anak anak cewe sekolah, masa sih lu lupaa." ujar Nissa geram,

"Ohh yang sok sok an itu? kenapa.." balas Vania dengan lesu.

"Dia jadian cuy sama kakel…tapi tau ga, masa cewe nya mirip banget sama lu.." ujar Nissa dengan heboh, bahkan sambil meloncat loncat tak jelas.

"Terus?" satu tangan Vania mengada dan dengan satu alis nya yang menaik,

"Ihhhh lu tuh, ehh mau liat ga cewenya? demi apapun ya cewe kek mirip lu tapi ga mirip banget…" Nissa menarik handphone nya di tas gendong nya,

"hadehhh, ga butuh dan ga peduli sama cowok le....tooo..thee...bay!" Balas Vania dan mengibas rambutnya dengan kasar,

"COME ON VANIAAAAAAA.....LU TUH KENAPA SIHHH GA PERNAH GITU MAU PACARAN LAGI? ato nyoba deket cowo gitu? apa jangan jangan lu ga...sukaa..." Ucap Nissa langsung dipotong Vania,

"Lu tau gua kan? gua ga bakal mau pacaran sampe gua jadi?"

"jadi dokter." balas Nissa.

"Nah itu tau, gua gamau nyari cowo sampe gua jadi dokter, kalo gua dah jadi mungkin aja gua baru mau..." jelas Vania,

"Van...pendidikan tuh emang penting tapi jangan sampe lu lewati masa masa indah remaja lu, apalagi masalah pacaran itu seru banget loh buat masa muda!" ujar Nissa sambil menjelaskan dengan satu tangan nya yang terus mengada.

"Utamakanlah pendidikan, karena sukses mengundang cinta yang berkelas." balas Vania menohok sambil berjalan lebih cepat dan meninggalkan Nissa yang masih menjelaskan dengan satu tangan yang mengada ke atas,

Dengan Cepat Nissa berlari mengejar Vania masih dengan tangan yang mengada dan ocehan nya,

"Ihh tapi setidaknya kan ada kenangan disaat lu remaja Van, lu tuh ya antara terlalu polos sama....eh ga ga lu ga polos deh tapi lu tuh bloon dikit!" geram Nissa ingin mencubit ginjal kawan nya satu ini,

"Lu ga iri gitu sama yang lain, cuman lu sendiri loh yang jomblo.." Balas Nissa dengan suara yang merendah.

"Belum ada percintaan aja hidup gua udah banyak dramanya." jawab Vania singkat dengan nada dingin,

"Cinta ga selalu ribet kok." balas Nissa dengan memelas di hadapan Vania,

"Gamau deketin cowok gitu?" lanjut Nissa masih di posisi mencegat Vania dari depan dengan tatapan memelas.

"E N A K JOMBLO, ga harus sibuk mikirin orang mulu!" balas Vania dengan sinis dan melewatkan Nissa yang mencegat dirinya.

"Dah deh cape gua ngomong ama lu, bisa darah tinggi gue lama lama!" Dengan kesal Nissa menyentak badan nya dan menyolong masuk ke kelas.

>>

Pelajaran sudah mulai, sampai jam sepuluh pelajaran berlangsung dan Bel istirahat berbunyi

kringg kringg!

"kantin ga nih?" tanya felicia berdiri dari duduk nya

"Ngantinn lahh." jawab Vania, Nissa,Tivanka dan Alex dengan bersamaan waktu.

"Eh iya minggu ini jadi kan keluar?" tanya Nissa sambil mengambil dompet di atasnya,

"Jadi kan?" lanjut Felicia yang berdiri di samping kursi Alex

"Jadi? Awas aja ga jadi!" Balas Tivanka melipat kedua tangan nya di dada,

"Jadi..jadi aku ikut." Balas Vania sambil membenarkan rambutnya,

"Yeeye berarti aku bisa ngebucin dong sama putra." Lanjut Alex dengan girang.

"BUCIN!" balas empat anak yang lain dengan kompak.

Mereka melanjutkan obrolan nya di kantin, Setelah memesan makanan mereka kembali ke kelas dan pelajaran dimulai kembali.

Kring! Tanpa dirasa sudah jam setengah dua lagi, Suara kelas yang sedang ribut saat pulang sekolah mulai memenuhi isi ruangan kelas.

Vania sama yang lain jalan ke tempat dimana mereka nongkrong sambil menunggu jemputan masing-masing,

"Ntar lagi deh pulang nya.." ujar Vania sambil duduk di kursi tongkrongan nya.

Di Sana tinggal dua orang lagi, tinggal Vania dan Nissa.

Yang Lain langsung perpulang bersama kekasih nya masing-masing, sedangkan mereka berdua,

"Van." Panggil Nissa.

"Hmmm.." balas Vania masih fokus dengan handphone nya,

"Minggu gua sama dewa, gapapa?" Tanya Nissa sedikit melirik ke Vania.

"Gapapa lah, kayak baru aja gua ngeliat kalian bawa cowok santai lah gua mah gapapa kan mau jadi dokter dulu." cengir Vania ke Nissa.

Setelah Hampir sepuluh menit Vania dan Nissa mengobrol akhirnya mereka bubar dan pulang.

Vania sampai dirumah jam dua pas.

Pemandangan pertama yang Vania lihat saat sampai rumah ada bude dan kak Ami yang sedang loncat loncat kesenangan,

"Kalian pada kenapa? hadeh emang ada aja kerjaan kalian berdua." ujar Vania tak begitu pengambil pusing karena dua manusia aneh yang sedang berloncat tak jelas dan ia lebih memilih masuk kedalam rumah.

"bude abang dimana?" teriak Vania dari dalam rumah

"Diatas lagi makan." Teriak Bude yang masih berloncat loncat kegirangan dengan Ami di taman depan.

Vania langsung berlari ke kamar dan menaruh tasnya, ia langsung bergegas pergi ke ruang keluarga,

"Ehh udah balik, mau ga?" Tawar Bang Algo melihat adiknya berlari masuk ke ruang keluarga,

"Mau gojek ga?" lanjut Bang Algo.

Dan langsung dibalas histeris oleh adiknya

"Mauuu!!"

"Yaudah pake handphone gua nih pesen." Bang Algo melempar Handphonenya.

"Ga praktek bang?" Tanya Vania sambil fokus mencari makanan di ponsel kakaknya.

"Tadi Pagi doang bentar." Balas bang Algo berfokus dengan makan nya,

"Dek entar jam setengah tujuh kita ke dago yuk dari pada dirumah ga ada kerjaan." Lanjut Bang Algo.

"Ngapain?" balas Vania masih berfokus dengan layar ponsel,

"Ya nyari makan aja ikut lah, abang ajak temen abang ya."

"Oh iya, satu lagi jangan buluk!" lanjut bang Algo.

"IHHHH AKU GA PERNAH BULUK YA SORRY!!!!!" Jerit Vania sambil melempar bantal sofa ke kakaknya,

"IYA IYAA BEBASS DAHH!" Balas bang Algo yang menghindar dari lemparan bantal,

"Nih ah udah, Makasih muah!" Vania mengambil remot TV sembari memberi kembali ponsel kakaknya.

Beberapa menit kemudian makanan datang dan waktu terus berjalan. Sudah Jam lima dan kali ini seorang Vania siap siap untuk nongki saja menghabiskan waktu sejam lebih.

avataravatar
Next chapter