webnovel

Milly's First Love

Tidak semua kisah cinta pertama berjalan dengan indah. Millicent Jones atau yang biasa dipanggil Milly, selalu menerima perundungan semasa ia sekolah. Teman-temannya mengejek nama Jones menjadi singkatan Jomlo Ngenes. Milly benci sekali dengan sebutan itu karena seolah menjadi kutukan baginya. Hingga usianya yang menginjak tiga puluh dua tahun, ia masih saja menjomlo. Hingga suatu hari, Milly tidak menyangka bahwa ia akan bertemu lagi dengan cinta pertamanya saat masih SMP. Pria itu adalah Nicholas Adinegara. Nick adalah seorang chef seksi, tampan, dan sanggup membuat lutut Milly bergetar karena menatapnya. Seingat Milly, dulu Nick tidak setampan dan semenawan sekarang. Nick tampak begitu tampan mempesona hingga membuatnya melanggar sumpahnya dulu yang mengatakan bahwa ia tidak akan pernah jatuh cinta lagi pada pria mana pun. Semenjak pertemuan itu, mereka pun jadi semakin dekat. Cinta di antara mereka tumbuh semakin kuat. Namun, berbagai permasalahan pun terjadi. Milly harus merelakan Nick dengan wanita lain. Atau mungkin sebenarnya Nick juga harus merelakan Milly dengan pria lain? Akankah cinta pertama itu berubah menjadi cinta yang terakhir dan untuk selamanya? *** Halo My Readers! Buku ini adalah lanjutan dari buku Terima Aku Apa Adanya (21+); sudah completed. Hanya di Webnovel. Nicholas adalah adik tirinya Rissa. Di buku Milly ini yang menjadi pemeran utamanya adalah Nicholas dan Milly. Buat yang belum tahu siapa itu Rissa, bisa langsung diintip bukunya ya. Buat yg sudah baca buku TAAA terima kasih. Selamat melanjutkan kisah-kisah mereka. Silakan follow IG saya: santi_sunz9 Supaya kita bisa saling mengenal dan siapa tahu nanti saya akan membagikan gift. Salam hangat, Santi_Sunz Happy reading. 21+ KHUSUS DEWASA!! HANYA DI WEBNOVEL!!

Santi_Sunz · Urban
Not enough ratings
438 Chs

405. Hukuman Untuk Helen

Cahaya lampu menyilaukan matanya. Helen merasakan sekujur tubuhnya sakit bagaikan disiksa oleh ribuan jarum. Ia ingin bergerak, tapi tidak bisa. Helen membuka matanya sedikit dan menyadari bahwa ternyata ia sedang diikat di sebuah kursi.

Bau tembakau menyengat hidungnya, membuatnya sukar untuk menarik napas. Terlebih lagi dadanya yang diikat oleh tali tambang semakin mempersulit paru-parunya untuk berkembang.

Lehernya pegal karena ia tidur dalam keadaan kepala yang miring. Helen mengerjap-ngerjap sambil merintih kesakitan. Seseorang sedang menatapnya tepat di depan wajahnya.

Helen menjerit sambil tersentak karena kaget. Seketika kesadarannya kembali diiringi jantung yang berdebar kencang bagai diremas-remas sebuah tangan besi.

"Efran … Sayang …," rintihnya.

"Jangan pernah menyebutku sayang lagi!" bentak Efran dengan wajah yang bengis, diliputi oleh kebencian.

"Aku tidak bersalah, Efran," ucap Helen parau.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com