1 AMBIL RAPOT

Kaisa Resya,siswi sekolah Internasional School Di salah satu wilayah yang ada di jakarta. Siang ini bisa dibilang siang yang sangat menyebalkan. Karena ia akan mendengar segala dakwah ceramah dari bunda nya. Ya,hari ini adalah hari pengambilan raport disekolah Kaisa. Sudah bisa ditebak,pencapaian nya selama setahun ini memang sangat memburuk. Segala masalah menimpanya dari duka kehilangan ayah tercinta sebulan yang lalu,dan luka hatinya sebab salah menaruh hati kepada salah satu teman sekolahnya. Menyebalkan memang,setelah semua yang terjadi pada hidupnya belakangan ini tidak menutup kemungkinan fokus belajar nya menurun.

Terdengar suara dentuman pintu yang terbuka,kaisa semakin menyiapkan hatinya serta telinga nya untuk mendengar semua ceramah yang sebentar lagi akan memenuhi ruangan ini. Semakin jelas terdengar suara langkah,Kaisa semakin menyiapkan jiwa nya.

"Kaisaaaaaa…." Oke bunda telah menaikan oktaf suaranya. Sudah dipastikan sebentar lagi rumah ini akan ramai karena bundanya ini.

"Iyya bun…."

"Liat raport kamu nih(Sambil menaruh selembar kertas yang disampuli oleh map yang terdapat namanya)"

"Bagus ya bun hasilnya. Oh ya tuhan bunda anak bunda yang ini memang cerdas. Jadi gausah khawatir sama hasil belajar tahun ini oke" jawab kaisa, kaisa memang sengaja membuat lelucon agar bundamenurunkan amarah yang pasti sebentar lagi akan membludak.

"Ade,coba kali ini serius sama bunda. Kenapa hasil belajar kamu seperti ini. Tahun tahun kemarin kamu selalu membangga kan"

Melihat bundanya yang sudah menurunkan suaranya dan sudah dipastikan kali ini kaisa memang membuat kecewa. Ini hal yang sangat ditakutkan kaisa dari dulu,ia takut membuat orang tua nya kecewa berlebihan.

"Bun,ade mau cerita sama bunda. Ade kangen ayah. Dulu kaisa selalu belajar sama ayah. Saat kaisa patah hati gara gara cinta bohongan itu ayah selalu ada disamping kaisa bun,ayah selalu jadi Satu satunya pria yang tidak pernah membuat kaisa kecewa apalagi tersakiti. Ayah selalu ada buat kaisa. Sekarang Udah beda bun,bunda pasti ngerti susahnya fokus ke pelajaran disaat jiwa ade rindu ayah"

Mendengar cerita dari anak bungsunya hati bunda sangat terpukul. Ia selama ini sibuk memenuhi kebutuhan materi anaknya.Mira,bunda dari kaisa meredakan amarahnya,ia sekarang hanya bisa memeluk putrinya yang sangat rapuh jiwanya.

avataravatar