webnovel

Keanehan Siye

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Meskipun saat itu dia berada dalam keadaan yang setengah sadar dan tidak bisa melihat penampilan wanita itu, tapi dia tahu jelas bahwa wanita itu bukanlah wanita yang hamil tiga bulan.

Selain itu, bercak darah berwarna merah cerah setelah kejadian itu juga membuktikan bahwa dia masih seorang perawan.

Sepertinya dia terlalu banyak berpikir.

Atau mungkin karena sudah begitu lama, sehingga dia tidak bisa mengingat bau wanita si*lan itu dengan jelas.

"Hmm~~"

Mi Xiaomi tiba-tiba mengerang dan meringkuk semakin dalam di pelukan Ye Xiao. Ia mencari posisi yang paling nyaman.

Wajah dingin Ye Xiao tanpa sadar bergerak kaget. Bibir tipisnya bahkan berkedut mengulas senyum tipis.

Sang sopir tertegun.

Dia telah menjadi sopir Ye Xiao selama tiga tahun. Selama itu pula, dia belum pernah melihatnya seperti ini.

Jika ia tidak takut dipecat oleh Ye Xiao, dia pasti sudah akan merekam adegan di depannya sekarang.

Ye Xiao mendudukkan Mi Xiaomi ke kursi belakang mobil dengan hati-hati, lalu ikut masuk dengannya.

"Mm-hmmm~"

Mi Xiaomi mengerang lagi dan tanpa sadar menjadikan pahanya sebagai bantal sambil memeluk tangannya dengan satu tangan.

Sang sopir tercengang kembali.

Menurut yang dia tahu tentang Ye Xiao, biasanya wanita itu pasti akan segera diusir oleh Ye Xiao, bahkan meskipun dia sedang hamil.

Tapi…

Ye Xiao tidak seperti biasanya. Tidak ada ekspresinya yang menunjukkan penolakan ataupun rasa jijik, dan dia bahkan tidak menarik tangannya yang tengah dipeluk oleh Mi Xiaomi. Wajahnya yang tegas malahan tampak melembut?

Sudah lama tidak melihatnya begini!

Seseorang tiba-tiba muncul di jalan depan mereka, membuat sang sopir mengerem tiba-tiba.

Mi Xiaomi tersadar, matanya langsung bertabrakan dengan sepasang mata gelap yang sedalam kolam hitam begitu terbuka, jantungnya berdebar kencang, dan kemudian merasa curiga bahwa dia sedang bermimpi sekarang.

Kalau bukan sedang bermimpi, bagaimana bisa dia ada di pelukan pria ini?

'Ini pasti mimpi!'

Mi Xiaomi menggosok matanya.

Lalu membukanya lagi.

Masih wajah keren dan tampan yang menyesakkan.

Sepasang mata itu tengah menatapnya tenang, bibir tipisnya terkatup rapat, sangat seksi, membuatnya teringat adegan yang begitu membekas malam itu.

"Sudah sadar?"

Suara Ye Xiao terdengar di atas kepalanya.

Suaranya rendah dan begitu memikat, layaknya permainan cello yang merdu, menyentuh hati dan menakuti Mi Xiaomi secara bersamaan.

Dia mengangkat kepalanya dari pangkuan pria itu dengan panik…

"Ouhh!"

Namun tiba-tiba kepalanya tak sengaja membentur dagu Ye Xiao dengan keras, membuatnya memekik kesakitan.

Ye Xiao tampak meringis.

Namun itu bukan karena ia kesakitan, melainkan cemas apabila Mi Xiaomi lah yang kesakitan. Dia tak dapat menahan diri untuk mengulurkan tangan dan mengusap rambut wanita itu, sorot matanya tampak dipenuhi kekhawatiran, "Sakit tidak?"

Hati Mi Xiaomi merasa ikut tersentuh saat tangan itu mengusap kepalanya. Hatinya sedikit bergetar.

Mi Xiaomi menggeleng, tanpa sadar telinganya ikut memerah. Dia merasa ruang di mobil ini begitu sesak hingga membuatnya hampir kehabisan napas.

Saat itu juga, dia tiba-tiba merasakan adanya gerakan di dalam perutnya yang buncit beberapa kali.

Gerakan janin?

Perasaan aneh mulai melandanya…

Sekarang adalah musim panas. Wanita itu mengenakan gaun hamil yang terbuat dari bahan sutra. Jadi, Ye Xiao juga bisa melihat jelas adanya gerakan di permukaan perutnya. Entah kenapa ia merasa takjub. Hatinya ikut tergerak. Rasanya ada peri ajaib di dalam perut wanita itu yang memanggilnya, membuatnya mengangkat tangan ingin menyentuh perutnya yang buncit.