webnovel

Bab 6

'Si bodoh itu, emang harus memprovokasi ya'

Karl mengernyit pada tindakan Calix yang menarik perhatian seorang penjahat padanya agar tidak menyakiti seorang anak, disisi lain Vince masih berdiri diam di belakang Calix

'Anak itu, apa dia punya rencana?'

Mata biru Calix terbelalak melihat pria dengan perban di wajahnya mulai berlari cepat menuju Calix

WUSHH!

Tangan panjang dengan kuku hitam yang panjang di arahkan pada pada Calix, dengan reaksi cepat Calix menghindari serangan tersebut namun tidak sepenuhnya, darah mengalir dari pipi Calix, kuku hitam panjang menggores wajah Calix

JLEB!

Sekali lagi Calix menyerang dengan bongkahan es, bongkahan es menusuk bahu dan lengan pria tersebut, darah mengalir dari tubuh pria tersebut, akan tetapi serangan calix tidak berpengaruh besar

BUGH!

"Kegh!!"

Pria itu melancarkan serangan pada Calix, meskipun tangan nya sulit untuk digerakkan karna serangan Calix, dengan kaki panjangnya pria itu menendang Calix dengan kekuatan penuh hingga calix merasakan tulang rusuk nya sedikit retak, Calix terdorong mundur dengan terguling di lantai, melihat Calix yang terbaring kesakitan pria itu berlari kembali mengarah Calix dengan niat membunuh yang besar

WUSHH!

BOOM!!

Dengan tenaga yang besar pria itu menyerang Calix dengan tumit kaki nya untuk menghancurkan kepala Calix, dengan cepat Calix berguling ke samping untuk menghindari serangan, lantai yang berbeda di sekitar hancur terkena tenaga besar pria tersebut, calix menyentuh lantai lalu lingkaran sihir muncul

DDRRTT, DRRT!

Lantai bergetar hebat lalu tiba-tiba tanah menjulang keatas permukaan dengan ujung yang runcing hingga mengenai kaki pria tersebut yang berusaha menyerang nya, cairan merah mengalir dari ujung runcing yang menyentuh kaki pria tersebut, tidak menyia-nyiakan kesempatan, Calix kembali menyerang dengan mengeluarkan sebuah pedang es dari lingkaran sihir. calix dengan cepat bangkit lalu memotong kepala pria di depannya dengan pedang es sampai putus

"Hahh.. Huhh..."

Calix terengah-engah setelah mengeluarkan banyak sihir dengan peringkat tinggi, pria di depannya terjatuh setelah kepalanya terlepas, calix meninggalkan tubuh pria itu lalu menuju Vince yang sudah mengevakuasi anak yang calix selamatkan, vince bernafas lega melihat calix yang kembali dengan selamat namun hanya sebentar saja, mata biru pudar Vince terbelalak. melihat reaksi Vince... Calix dengan cepat menoleh kebelakang

JLEB!

Calix mengernyit, Tangan panjang menusuk Calix, Darah jatuh ke lantai lalu pria itu menarik kembali tangannya dan Calix pun tumbang, mata Vince bergetar melihat darah yang mengalir deras dari tubuh calix. Vince berlari dengan cepat hingga tudung jubahnya terbuka dan memperlihatkan rambut biru dan mata biru Vince, Vince berlari mengarah Calix saat pria tanpa kepala mencoba menghancurkan kepala Calix dengan kaki nya

WUSHH!

"Tidak, BERHENTI!!"

BANGG!!

KLANG.. KLANG!...

Hantaman keras membuat lantai hancur hingga menyebabkan pasir terangkat membuat tubuh calix tertutup bersamaan dengan penjahat yang mengacaukan ibukota, wajah Vince menegang setelah tubuh calix perlahan mulai terlihat, mata Vince membesar melihat pria tanpa kepala terikat oleh rantai yang berasal dari bawah kaki pria tersebut.

"Itu.. apa karna ku?"

Vince mengernyit sambil mengepal erat tangan nya, meskipun sedikit ragu dengan keadaan yang dia lihat, Vince mencoba sekali lagi

"LEMPAR!"

WUSHH!

GUBRAK!

Rantai mengikuti perintah Vince dengan menghempas kan tubuh pria tanpa kepala menjauh dari Calix dan menghantam gedung yang berada di sekitar pasar, Vince dengan cepat membantu Calix dan mengevakuasi nya namun tidak berjalan dengan keinginan Vince, pria tanpa kepala sudah bangkit dan dengan cepat muncul di hadapan Vince

BUGH!!!

"KHEOK!.." (Vince)

Tendang mengenai Vince hingga Vince dan Calix terlempar, calix terbaring di tanah dengan tubuh lemahnya perlahan membuat nya sudah hampir kehilangan kesadaran nya, calix menatap bayangan yang menghampiri nya dengan niat membunuh yang kuat dia menghampiri Calix walaupun tanpa kepala nya dia mengetahui keberadaan calix

"BERHENTI!"

Vince berteriak kencang pada pria tersebut namun tidak terjadi apapun, vince mengucapkan kalimat yang sama pada saat dia menyelamatkan calix tetapi yang kedua kalinya dia gagal melalukan nya

"Kenapa! kenapa tidak berhasil"

BUGH!

"KHEOK!"

Pria tanpa kepala memijak Calix tepat di lukanya yang masih mengeluarkan darah, Vince mengernyit marah yang bercampur dengan ketakutan saat melihat darah semakin banyak keluar dari tubuh Calix, pria tanpa kepala mengangkat Calix dengan mencengkram leher calix sementara tangan lainnya bersiap untuk melakukan serangan

"BERHENTI! BERHENTI! BERHENTILAH!"

...

"kenapa? seharusnya ini berhasil seperti sebelumnya!!"

WUSHH!...

Terkesiap!

"TIDAK....."

KLIK!

GUBRAKK!...

Tersentak!

Pria tanpa kepala terlempar ke sebuah gedung dengan keras hingga tubuhnya tertimbun oleh reruntuhan bangunan

"Itu tidak akan berhasil jika di dalam hatimu masih memiliki rasa takut dan ketidakpercayaan diri pada kemampuan mu"

"..."

"Hahh.. karna itu sudah kubilang sebaiknya kita mengungsi saja kan"

Tudung jubah terbuka, rambut seputih salju dengan mata merah terang berjalan santai mengarah Calix dengan wajah datarnya

Pria tanpa kepala yang terlempar menjatuhkan Calix dari genggaman nya, Calix menunjukkan senyumnya pada pria yang menatapnya dari atas.

"Senyum bodoh"

"Karl, aku baik-baik saja"

"Diam lah bodoh"

"Kenapa? bukankah ini merepotkan?"

"Kau belum menuliskan surat wasiatnya untukku"

"Pft- sudah kubilang itu ada di brankas bawah kasur"

"Aku tidak ingin jadi kriminal"

"Sedang apa kau? apa kau bisa menyembuhkan ini?"

"Kurasa"

KLIK!

Karl menjentikkan jarinya, darah Calix yang mengalir di tanah terangkat ke udara, Karl memisahkan darah Calix dari serpihan pasir yang mengotori darah lalu kembali memasukkan nya ke tubuh Calix, luka perlahan menutup dengan bantuan Karl. meskipun luka tertutup namun rasa sakit tidak akan hilang

"Maaf, aku hanya bisa menutup lukanya"

"Tidak masalah"

Karl melirik pada langkah kaki yang rendah mengarahnya, Vince terluka di bagian perut nya karna ditendang, tulang rusuk nya retak akibat serangan kuat

"Kau baik-baik saja, Vince?"

Vince mengangguk kan kepalanya

'Apa benar dia baik-baik saja, jika itu aku mungkin aku tidak bisa berdiri lagi'

"Apa kau masih meragukan dirimu?"

Vince merendahkan bahunya sambil menundukkan kepala dengan mengepal erat tangan nya

"Sudah kubilang itu bukan kutukan, kau sudah menyelamatkan calix dua kali, benarkan calix?"

"Ugh, itu menurutku juga begitu"

GRUHH.. GRUUHHHH!..

Perhatian mereka mulai teralihkan dari Vince pada reruntuhan batu yang menimpa pria tanpa kepala sudah mulai bergerak

"Hahh... aku tidak ingin menghadapi pria itu"

"Semangat~" (Calix)

"Itu salahmu yang menghilangkan kepalanya, lihatlah bentuk mengerikan itu, aku tidak ingin melihatnya"

"Semangat~" (Calix)

"Apa kau sangat harus menyerang kepalanya? tusuk jantungnya saja"

"Karl, semangat~" (Calix)

"Calix, setelah aku meledakkan nya aku juga akan meledakkan mu jadi tunggu giliran"

GROOAHHH!!... ROARR!..

"Apa yang salah dengannya, kenapa tiba-tiba mengaum"

"Dia akan berevolusi"

"Berevolusi? apa maksudmu Karl"

"Pria itu kehilangan kendali atas dirinya karna akan segera menjadi monster atau lebih tepatnya pria itu adalah hasil eksperimen"

Terkesiap!