webnovel

Bab 10

"Selanjutnya kita akan kemana?" tanya Haruka.

"Kita akan mencari desa terdekat. Disitu memilki banyak manusia." ucap Toshio.

Haruka mengangguk setuju. Desa memiliki banyak penduduk dan risiko berburu yang kecil.

Jika berburu di kota kita akan mudah ditemui oleh orang maupun pembunuh iblis yang lain.

"Jadi berapa lama sebelum kita akan tiba ke desa terdekat?" tanya Haruka.

"Tidak tahu? Jika beruntung esok mungkin jug lusa. Aku tidak tahu." jawab Toshio.

Haruka tidak mempercayai apa yang dia dengar. Mereka harus berjalan seperti ini hingga tiba di desa lain.

"Kau serius?" ucap Haruka.

"Tentu." ucap Toshio.

Haruka melihay wajah Toshio dan dia yakin bahwa Toshio tidak bercanda.

Dia tidak tahu bahwa dia beruntung atau sial berpergian bersama Toshio kali ini.

"Kenapa kau berhenti? Ayo kita harus terus bergerak." ucap Toshio melihat Haruka berhenti di tengah jalan.

"Ya, aku akan menyusul!" ucap Haruka.

Haruka berlari menyusul posisi Toshio. Mereka melakukan perjalanan beberapa hari sebelum tiba di desa berikutnya.

Malam..

Desa Miyazaki

Toshio dan Haruka telah tiba di Desa Miyazaki. Desa ini cukup besar daripada desa sebelumnya.

Desa ini juga masih terang di waktu malam tidak seperti desa sebelumnya yang tidak memiliki cahaya.

Toshio dan Haruka mengenakan topi bambu untuk menyembunyikan identitas mereka.

Mereka mirip dengan manusia kecuali tanduk mereka.

Ketika mereka mengenakan topi bambu, identitas mereka akan tersembunyi bahkan pemburu iblis kesulitan untuk menemuinya.

"Jadi ini Desa Miyazaki?" ucap Haruka.

Mereka mendapatkan informasi mengenai lokasi desa ini daripada pedagang yang lewat.

Mereka kesini untuk beberapa tujuan. Pertama membunuh manusia, tentu saja untuk memuaskan nafsu makan Haruka.

Kedua, adalah membersihkan pemburu iblis di desa ini kerana itu tugas iblis.

Terkahir adalah menikmati segala hiburan disini. Haruka dan Toshio cukup menyukai situasi disini.

Mereka berdua berjalan melewati berbagai jenis toko. Toshio berhenti melihat toko ramen.

Di kehidupan sebelumnya Toshio menyukai ramen tetapi tidak tersampaikan kerana dia tidak berada di Jepun.

Mumpung ada toko ramen, dia ingin menikmatinya makanan ini terlebih dahulu.

"Haruka kita makan ini terlebih dahulu boleh?" ucap Toshio sambil menunjukkan ke arah toko ramen.

Hakura melihat ke arah toko ramen. Bau yang dikeluarkan oleh ramen membuat nafsu makan Hakura meningkat.

"Tidak masalah." ucap Hakura.

Setelah mendapatkan persetujuan dari Hakura, mereka berdua berjalan menuju ke arah toko ramen.

Mereka duduk di kursi yang kosong dan Toshio mulai memesan

"Pak, Ramen Kitakita dua boleh?" tanya Toshio.

"Boleh anak muda! Sebentar!" ucap penjaga toko.

Penjaga toko mengenakan pakaian serba putih dari baju, celana bahkan topinya.

Dia mulai membuat Ramen Kitakita. Ramen Kitakita berbeda dari ramen pada biasanya.

Bahan dasarnya terbuat dari kecap asin. Bahan lainnya termasuk daun bawang, kue ikan dan banyak lagi.

Mie ramen ini juga lebih tebal daripada ramen pada biasanya.

"Ini Ramen Kitakita dua!" ucap penjaga toko sambil menyerahkan dua mangkuk ramen dan dua pasang sumpit.

Toshio mengambil sumpit dan mulai memakan mienya terlebih dahulu.

"Enak!" ucap Haruka.

Toshio tidak menjerit seperti Haruka, dia memakan mie secara perlahan. Dia menikmati memakan ramen.

Mereka berdua tidak perlu waktu yang lama untuk menyelesaikan makanan mereka.

"Kenyang sekali! Mantap sekali makanan ini. Sekali-kali kita akan memakan ini Toshio." ucap Haruka yang mulai menyukai makanan manusia.

"Tidak masalah." ucap Toshio.

Toshio mengambil beberapa koin perak dan meletakkannya diatas meja.

"Ayo Haruka." ucap Toshio.

"Baik." jawab Haruka.

Mereka pergi dari toko ramen itu dan memulai tugas sebenarnya dari tujuan mereka ke desa ini.