10 10

*Boom*

Sebuah ledakan menghancurkan bangunan tempat konferensi berlangsung. Asap dan debu memenuhi area sekitarnya. Rias, Sona dan gelar bangsawan mereka telah pergi keluar dari gedung menghadapi para penyihir dan Vali.

Sosok perempuan yang muncul tiba-tiba saat konferensi berlangsung memiliki perawakan tinggi. Dia adalah Katarea Leviathan, keturunan dari Leviathan asli.

"Pemandangan yang sangat sempurna bukan? Tiga faksi bekerja sama...Itu tidak mungkin !!" Kata katarea.

Sirzechs menoleh ke arah Katarea dan bertanya.

"Apa yang ingin kamu capai Katarea?"

"Untuk melakukan persis seperti apa yang kalian lakukan." Jawab Katarea.

"Hentikan ini Katarea-chan. Kenapa Kamu.." Serafall sudah siap dengan situasi ini. Suaminya telah mengingatkannya bahwa konferensi ini tidak akan berjalan mulus. Dia tidak menyangka perkataan suaminya akan terbukti benar. Saat ini dia mencoba membujuk Katarea yang berdiri dihadapan para pemimpin Faksi.

"Serafal...Kaulah yang mencuri posisi Leviathan dariku!!" Katarea menggertakkan gigi.

"Aku..." Serafall tidak bisa menjawab. Dia juga tidak menginkan gelar dan tanggung jawab ini. Setelah dia bertemu suaminya delapan tahun yang lalu. Dia sudah mempunyai tujuan hidup baru. Yaitu hidup bahagia bersama keluarga dan putri-putrinya. Apalagi sekarang dia memiliki tiga orang putri yang menunggu kepulangannya.

"jangan khawatir, aku akan membunuhmu disini, sekarang juga, dan mengambil kembali gelar Maou Leviathan darimu" Katarea perlahan melangkah menuju para pemimpin faksi.

"Bibi jahat !! Kami tidak akan membairkanmu menyakit Ibu !!!! " Terdengar suara nyaring dari belakang Katarea.

Semua orang di sana menoleh untuk melihat siapa yang berteriak. Dan mereka tercengang ketika melihat yang berteriak adalah tiga orang anak kecil. Azazel, Sirzechs dan Grayfia lebih kaget lagi karena mereka mengetahui tiga anak kecil itu. Serafall yang melihat ini ingin pingsan karena putri-putri nya yang imut pergi ke medan perang tanpa perlindungan.

"HAH?! Apa yang kalian lakukan disini anak kecil? Disini bukan taman bermain. LENYAP !!" Katarea mulai melapalkan mantra untuk menghilangkan gangguan kecil yang datang mengganggu waktu tayangnya.

Tapi tiba tiba dia tidak bisa bergerak. Suhu di daerah itu turun drastis, dia menyadari bahwa waktu itu sendiri telah membeku. Katarea merasa keringat dingin di punggungnya dan melihat Serafall yang berjalan ke arahnya. Penampilan Serafall saat ini sangat menakutkan dan aura dingin keluar dari tubuhnya.

Para pemimpin faksi juga terkejut. Mereka tidak menyangka kekuatan Serafall cukup untuk membekukan waktu. Rias, Sona dan gelar bangsawan mereka juga datang dengan Issei yang terluka untuk memperingan keadaan, tapi mereka tiba-tiba tidak bisa bergerak. Ini juga berlaku untuk Team Vali yang datang untuk membawa Vali kembali. Mereka tidak bisa bergerak. Dan hanya bisa melihat situasi didepan mereka.

Mereka memperhatikan Serafall yang saat ini bisa dikatakan sangat marah dan akan mengamuk. Tidak ada yang tahu kenapa Serafall yang diketahui banyak orang sebagai orang yang periang dan jarang serius, bisa meluapkan amarah yang besar. Tapi mereka tercengang dan kaget ketika mendengar perkataan Serafall.

"Katarea-chan aku tadinya tidak punya niat untuk membunuhmu. Tapi saat ini kamu telah membuatku sangat marah. TIDAK ADA YANG BISA MENYAKITI PUTRI-PUTRIKU !!!" Serafall berkata dengan kemarahan yang membanjiri dirinya.

Serafall saat ini dikuasai oleh kemarahan dan tidak bisa berpikir jernih. Hanya mendengar bahwa ada seseorang yang akan menyerang putrinya, dia menjadi sangat marah dan melepaskan serangan semburan gunung es.

Tapi portal emas besar muncul didepan serangannya. Serangan dahsyat Serafall tiba-tiba menghilang . Sosok pria jangkung rambut pirang dengan mata rubi muncul di tempat serangan Serafall tadi menghilang.

"Aku tahu...aku tahu ada sesuatu yang aneh dengan pemilik kedai dan putri-putrinya itu. Tapi aku tidak pernah mengira bahwa mereka bagian dari dunia supranatural juga." Azazel berguman dan ini bisa didengar oleh orang disekitarnya.

Sona yang melihat bahwa kakak perempuannya sudah kehilangan kendali dan melemparkan serangan besar. Melihat lintasan serangan dia melihat bahwa putri-putri pemiliki kedai yang entah bagaimana bisa datang kedunia bawah, berada di belakang Katarea. Melihat ini dia sangat ketakutan dia mencoba bergerak dan menyelamatkan mereka tapi dia tetap tidak bisa bergerak .Ketika dia melihat serangan kakak perempuannya akan mengenai Katarea dan putri-putri pemilik kedai. Sona mulai menangis karena ketidakberdayaannya untuk melindungi mereka. Dia tidak bisa tidak menyebut nama orang yang selalu membuat beberapa hari terakhirnya menyenangkan.

"Claude-san"

Tapi sesuatu yang ajaib terjadi. Serangan kakaknya menghilang dan sosok yang dia bayangkan muncul di tempat serangan itu menghilang.

.

.

.

Claude yang muncul ditempat putri-putrinya melihat bahwa ada sesuatu yang salah. Segera dia mendengar teriakan Serafall dengan diikuti oleh serangan besar. Melihat lintasan serangan, Claude menggertakkan gigi.

"Sepertinya Serafall sedang mengamuk dan tidak bisa berpikir jernih"

Claude menggunakan hiraishin dan pindah di sebelah putri mereka.

"Ayah !!" Sora, Ais dan Kanna berteriak bersamaan.

"Tunggu disini sebentar ayah akan menenangkan ibu kalian" Claude berkata.

Putri-putrinya hanya bisa mengangguk ketika melihat mata tajam ayah mereka.

Claude membuka gerbang babel dan memindahkan serangan Serafall menjauh dari peradaban.

*uhuk*

[Host tingkat mana anda menyusut dengan cepat]

"Sistem beli potion mana yang dibutuhkan untuk memulihkan manaku"

[Potion mana dibeli]

Claude segera meminum ramuan dan dia merasa bahwa mana nya terisi dengan cepat. Melihat kedepan, dia hanya bisa melihat Serafall yang saat ini memiliki pandangan kosong. Serafall yang melihat pergerakan didepannya melancarkan serangan menuju Claude.

Para penonton menggertakkan gigi karena mereka masih belum bisa bergerak. Mereka hanya bisa melihat Serafall yang mengamuk sambil melancarkan serangan ke arah seorang manusia.

Tapi tidak lama Claude itu sudah di hadapan Serafall yang mengamuk, para pengamat mengharapkan bahwa Claude akan melakukan sesuatu untuk menyadarkan Serafall. Tapi tindakan yang dilakukan Claude membuat para pengmat membuka mulut dengan lebar. Bahkan Sona membuka mulut dengan tercengang.

Claude mencium Serafall dengan penuh gairah di hadapan para pemimpin faksi, Katarea.

"Onee-chan kenapa kamu menutup mata kami?" Ais bertanya kepada kakaknya, Sora.

"Kalian masih kecil" Sora menjawab dengan muka memerah.

"Bukankah kita semua anak kecil ?" Kanna bertanya dengn polos.

"P-pokoknya kalian tidak boleh melihat ini!!" Sora berkata dengan frustasi.

Hal ini juga membuat para pemimpin faksi berkomentar.

"Wow.. aku tidak tahu bahwa pemilik kedai yang begitu polos itu cukup berani" Azazel berkomentar.

"Tapi sungguh aku tidak bisa percaya bahwa Serafall sudah menjadi ibu dari tiga putri yang imut dan ini semua terjadi dibelakang kita" Sirzechs menjawab dengan nada tidak percaya.

Para maou disebelahnya juga merasakan hal yang sama. Gambaran Serafall yang sering mereka lihat entah bagaimana retak. Mereka tidak bisa membayangkan Serafall menjadi seorang istri dan ibu dari tiga orang anak.

Sona juga tidak bisa percaya, tapi entah bagaimana dia merasakan sedikit ketidaknyamanan saat melihat Claude mencium Serafall dengan ganas.

Rias dan para gelar bangsawan tidak bisa mengerti situasinya dan hanya bisa menerima fakta bahwa Maou Serafall mempunyai tiga orang anak perempuan.

avataravatar