webnovel

Gagal Bicara

Cass langsung menghentikan kalimatnya begitu Divers memotong. Divers ikut kaget karena ia tidak tahu jika Cass sudah punya kekasih selama ini.

"Kamu pacaran dengan dia?" tunjuk Divers kini mulai seperti menyelidiki. Cass hanya tersenyum dan sedikit mendengus.

"Uhm ..." Cass menoleh sekilas pada Divers sebelum Sophie memotong kalimatnya lagi

"Tidak, kami tidak pacaran!" bantah Sophie dengan cepat. Maddy jadi ikut bingung. Ia melihat Sophie dan Cass bergantian.

"Sophie ... aku kan sudah minta maaf ..." pinta Cass masih memelas dengan raut wajah menyesal.

"Aku tidak tahu apa maksudmu!" hardik Sophie membalas. Cass jadi makin menghela napas panjang.

"Ayo kita bicara ..."

"Aku tidak mau!" tegas Sophie serta merta menolak.

"Sebenarnya ada apa ini?" tegur Maddy benar-benar bingung dengan apa yang terjadi. Sophie sangat ingin membuka mulutnya dan bercerita tapi Cass langsung menjawab dengan menimpali kebohongan.

"Begini Nona Madison, aku dan Sophie sudah kenal dan kami ... kami cukup dekat belakangan ini. Aku menyatakan menyukainya dan berniat untuk mengenalnya lebih jauh ..." Cass mencoba membangun narasi yang tepat untuk menguasai keadaan.

"Itu tidak benar!" potong Sophie cepat. Napasnya memburu menahan emosi pada Cass yang mulai mengarang cerita. Divers yang ikut mendengar tidak menyela tapi keningnya mengernyit heran. Cass harus menjelaskan banyak hal padanya sepulang mereka dari sini.

"Jad? Jadi kamu pacaran dengannya dan tidak mengatakannya padaku?" tukas Maddy balik bertanya pada Sophie. Sophie langsung menggelengkan kepalanya dengan raut cemas.

"Percayalah padaku, Maddy! Aku bahkan tidak kenal siapa dia!" sahut Sophie dengan panik.

"Sayang, aku mohon jangan seperti itu! Aku minta maaf lupa menjemputmu ... " Cass makin mengarang cerita dengan raut memelas yang begitu menyesal. Sophie sampai tidak tahu harus seperti apa membantah Cass. Kini Maddy dan Divers melihat pada Sophie dan seolah seperti menghakiminya.

"Aku ... aku ... ini tidak benar!" bantah Sophie masih berusaha membela diri. Cass makin mendekat dan kali ini Sophie tidak beranjak dari posisinya. Cass seperti menguncinya dengan pandangan tajamnya.

"Aku merindukanmu. Tolong bicaralah padaku, aku akan jelaskan semuanya," ucap Cass dengan nada suara yang lembut mendayu untuk merayu Sophie. Sophie masih terus memandang Cass dengan mata berkaca-kaca tapi rahangnya mengeras. Tidak, ia tidak boleh menyerah begitu saja. Cass bukan siapa-siapa. Lalu kenapa dia harus menundukkan diri.

"Aku tidak mau bicara denganmu!" Sophie berbalik masuk ke dalam ruangan di belakang Maddy dan menutup pintunya. Ia diam di sana sambil bersandar di pintu. Sementara Cass menarik napas panjang dengan raut wajah kecewa.

"Maaf, aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi?" tanya Madison menegur Cass. Cass lalu menoleh pada Madison dan tersenyum.

"Nona Madison ..."

"Panggil saja aku Maddy!" potong Madison memberikan ijin Cass memanggil nama kecilnya. Cass pun tersenyum mengangguk.

"Aku baru mengenal Sophie Marigold dan tertarik padanya. Tapi belakangan dia tidak mau mengangkat panggilan ponselku, aku jadi khawatir," ujar Cass mencoba menjelaskan pada Madison apa yang terjadi.

"Kapan kamu mengenalnya? Di mana?" selidik Madison makin penasaran.

"Sekitar satu minggu yang lalu. Aku hanya ingin berteman dan mendekatinya. Aku tidak punya maksud buruk, percayalah. Aku bukan pria jahat," jawab Cass makin merendahkan posisinya. Ia sadar jika wanita ini, Madison adalah sahabat karib Sophie. Cass harus bisa menampilkan sisi pria yang baik hati demi bisa menarik simpati orang-orang di sekitar Sophie.

"Lalu apa yang membuat dia sampai marah padamu?" tanya Maddy lagi. Divers yang dari tadi hanya mendengar saja mulai menyela.

"Cass, lebih baik kita cari toko lain saja!" ajaknya agar Cass untuk ikut pergi. Cass menoleh pada Divers dan menggelengkan kepalanya.

"Kita beli bunganya di sini saja! Lagi pula aku sudah bertemu Sophie, aku ingin bicara dengannya dulu!" sanggah Cass menolak Divers. Divers hanya bisa mendengus kesal sambil berkacak pinggang membalikkan tubuh ke arah lain. Maddy sudah mendelik kesal pada sikap Divers yang sombong. Namun Cass terus mencoba ramah padanya sehingga ia tidak bisa menolak.

"Nona Maddy, aku belum bisa menjelaskan secara rinci padamu. Ini masalah pribadiku dan Sophie." Maddy hanya diam memandang tanpa mengangguk atau menggelengkan kepalanya pada Cass.

"Aku mohon, tolong ... aku hanya ingin bicara dengan Sophie, sebentar saja!" bujuk Cass agar diberikan ijin untuk masuk ke dalam. Maddy diam dan berpikir sejenak.

"Maaf, Tuan Belgenza. Aku tidak bisa membiarkanmu masuk ke dalam. Aku yakin Sophie masih emosi dan kesal juga tidak ingin bicara denganmu." Cass menarik napas panjang lalu sedikit menundukkan pandangannya. Ia menunjukkan raut menyesal dan begitu memelas sampai Maddy jadi kasihan melihatnya. Wajah tampan dan innocent milik Cass merupakan magnet tersendiri untuk meluluhkan orang lain.

"Aku sungguh hanya ingin minta maaf ..."

"Aku tahu. Uhm, begini saja. Aku akan bicara dengan Sophie, tinggalkan nomor ponselmu, nanti aku akan menghubungimu." Cass tampak kecewa dengan gagalnya usahanya untuk menemui Sophie. Tapi Cass harus mundur sekarang. Setidaknya ia sudah mengetahui dan mengenal sahabat Sophie Marigold.

"Baiklah, terima kasih atas bantuanmu!" Cass tersenyum ramah dan manis pada Maddy. Maddy pun jadi ikut tersenyum meski malu-malu.

"Apa kamu masih ingin memesan buket bunga?" Cass langsung mengangguk dan tersenyum ramah. Maddy lalu menunjukkan beberapa contoh dan meminta Cass untuk memilih. Sementara Divers yang sudah kesal lebih memilih untuk melihat ke arah lain daripada ikut bersama Cass memilih bunga.

Cass dan Divers keluar dari toko bunga itu setelah pesanan mereka selesai dibuat. Begitu masuk ke dalam mobil, Divers langsung memberondong Cass dengan berbagai pertanyaan.

"Apa benar kamu pacaran dengan gadis itu? Siapa namanya?" tanya Divers sambil menyetir. Cass duduk dengan santai di sebelahnya sambil menatap ke depan. Ia menyeringai lebar dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak ..." Divers mengernyit hebat dan hampir saja menginjak rem. Apa lagi ini?

"Lalu kenapa kamu mengaku jika kamu pacaran dengannya? Apa yang sebenarnya terjadi, aku jadi bingung di sini!" tukas Divers makin penasaran dan memberondong Cass dengan pertanyaan lagi.

"Aku hanya pernah berkencan dengannya!"

"Apa?"

"Kapan?"

"Seperti yang aku bilang beberapa minggu lalu?"

"Maksudmu kalian tidur bersama?" Cass diam sejenak lalu mengangguk.

"Dia masih perawan dan aku ingin bertanggung jawab!" Divers makin kaget sampai membuka mulutnya tidak percaya.

"Shit ... Cass!" Cass hanya menyeringai tersenyum membuang pandangannya keluar jendela. Divers tidak bisa lagi berkata-kata. Cass ternyata tidak selugu penampilannya.