webnovel

Menikahlah denganku

Volume 1 Bian menikahi Mutiara karena ingin membuat Ristie, mantannya, cemburu dan menyesal telah meninggalkannya. Bian sangat mencintai Ristie dan ingin gadis itu kembali padanya. Bian memaksa Mumut yang datang meminta bantuan kepadanya untuk menikah dalam waktu satu minggu. Bian menikahi gadis itu untuk membantunya dan dan menjaganya. Dia berjanji suatu saat Ia akan melepasnya pada orang yang dicintainya. Mumut, seorang cleaning servis di perusahaan Bian, Mumut memiliki cita-cita yang tinggi karena itu dia kuliah di malam hari untuk mewujudkan impiannya meski serba kekurangan. Dia terpaksa menikah dengan Bian karena membutuhkan biaya untuk membayar biaya rumah sakit ibunya yang harus menjalani operasi dan melunasi hutang-hutangnya. Akankah benih-benih cinta tumbuh di antara mereka atau Bian memilih berpisah dari Mumut dan kembali pada Ristie dan membiarkan Mumut bersama orang yang dicintainya??? Volume 2 Bian semakin menyadari kalau dia sangat mencintai Mumut dan mulai melupakan cintanya pada Ristie. Mumut juga merasa perasaannya pada Bian semakin kuat dan membuatnya tak lagi memberi ruang pada Andika yang selama ini dia sukai diam-diam. Mumut dan Bian terpaksa mempercepat bulan madu mereka karena putra mereka diculik. Keduanya bekerja sama untuk menyelamatkan buah cinta mereka dari cengkraman para orang menculiknya. Follow me on FB : https://www.facebook.com/alanylove.alanylove IG : @alany828

AlanyLove · General
Not enough ratings
601 Chs

Lamaran

Menikahlah Denganku 109

Lamaran

Bian tersenyum menatap Mumut yang sedang mengoleskan lipstik ke bibirnya, Bian merasa gemas dengan pipi istrinya yang makin chubby. Bian segera mengulurkan tangannya menyentuh pipi istrinya yang mirip bakpao. Mumut segera menyingkirkan tangan Bian karena merasa terganggu karena lipstiknya jadi keluar dari garis bibirnya. Mumut bersungut-sungut karena harus merapikan lipstiknya. Bian justru tertawa melihat Mumut mengerucutkan bibirnya. Dengan gemas dilumatnya bibir sang istri sehingga membuat Mumut tertegun sejenak sebelum akhirnya membalasnya.

Suara dering telepon membuat keduanya saling melepaskan diri dengan nafas yang terengah. Bian tersenyum kecut saat melihat nama penelpon di layar teleponnya.

"Oke, tunggu sebentar, segera meluncur;" kata Bian kemudian. Dia lalu menutup teleponnya.

"Siapa, Sayang?" tanya Mumut.

"Randy, dia sudah gak sabar menunggu kita di rumahnya," Bian kembali menecupnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com