43 Ketakutan David

"Interupsi!" kata David terburu-buru. Ia tak mau kalah. Ia tak mau dipermalukan. Ia harus buka suara. Ia berharap suara hatinya bisa didengar oleh semua orang. Bagaimanapun juga dia adalah manusia yang ingin diperhatikan secara seksama, sama seperti yang lainnya.

"David? Apa yang mau kau sampaikan di sini?" tanya Hamish dengan alis mata terangkat naik.

David menahan kesal. Apa dirinya tak diijinkan buka suara?

Menyebalkan sekali!

Apakah mendadak perbedaan pendapat tak dihargai di sini? Tidak mungkin, bukan?

"Maaf jika aku menyela. Kakek, Paman, kenapa kalian tidak melihatku? Apakah aku terlihat tidak berkompeten untuk memegang kendali atas Mi Amor Resort? Kenapa kalian hanya melihat Christian saja?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter