1 SESEORANG DI TENGAH MALAM

"Apakah saya dipecat? Tunggu... ini pasti ada kesalah pahaman, saya karyawan teladan dan Anda tidak bisa memecat saya begitu saja" kata Valerie kesal ketika mendengar pemecatan dari mulut manajernya

selama ini dia bekerja dengan sangat baik, bahkan sering mendapatkan bonus, lalu kenapa dia harus dipecat tanpa penjelasan terlebih dahulu.

"Ini perintah dari atasan, kamu tidak bisa protes denganku, kalau tidak terima... kamu bisa bertemu dengan Tuan Thompson," kata pria botak itu.

valerie tertawa, dia mengusap wajahnya lalu menghela nafas panjang.

"Pak. Thompson brengsek, setelah dia gagal mendapatkan tubuh ku, lalu dia memecat ku? dasar pria idiot, saya akan mencakar wajahnya jika saya bertemu dengannya" katanya dengan marah

Pria botak itu mendorong tubuh Valerie untuk segera keluar dari dalam kantor nya

pria itu kesal karena Valerie terus mengeluh karena pemecatan yang tiba-tiba

Valerie mengemasi barang-barangnya dan segera meninggalkan perusahaan.

ini yang dia dapatkan setelah 10 tahun bekerja di perusahaan? dia bahkan tidak mendapatkan gaji sepeser pun saat ini.

"Brengsek, awas saja kalau aku bertemu dengannya lagi" geramnya kesal

valerie melihat dompetnya dan itu hanya tersisa beberapa dolar saja, dia bahkan tidak punya uang untuk membeli makanan... ini benar-benar hari yang buruk.

Valerie segera bergegas ke apartemennya dan memasukkan beberapa pakaian ke dalam koper.

setidaknya dia harus melarikan diri dari apartemen ini sebelum pemilik apartemen datang untuk mengambil uang sewa.

Dan satu-satunya cara adalah kembali ke desa dan tinggal di rumah neneknya yang sudah lama kosong

meskipun mereka memiliki pelayan yang membersihkan tempat itu, namun lokasi villa itu sangat terpencil, sedikit jauh dari kota.

hanya ada beberapa rumah di sana dan sisanya adalah kebun anggur yang luas.

Valerie bergegas memasukkan koper pakaiannya ke dalam mobil dan menjalankan mobil nya dengan kecepatan tinggi menuju desa Angin.

sejujurnya, dia bingung jika dia harus tinggal di apartemen itu tanpa uang, terlebih lagi dia tidak memiliki pekerjaan, lalu bagaimana dia bisa membeli makanan tanpa uang? pikir nya.

hari ini, Adalah hari terburuk dalam hidupnya, dia tidak ingin bekerja sebagai petani, apa kata orang jika gadis cantik berubah menjadi hitam hanya karena sering terkena sinar matahari.

"Arghh, ini adalah hari yang buruk " katanya

valerie mengendarai mobilnya selama 7 jam dan akhirnya, dia tiba di sebuah desa terpencil

Old Mansion, tapi masih terawat dengan baik bahkan eksotik dan indah

"Akhirnya aku kembali lagi ke Mansion ini, jujur ​​aku takut tinggal sendiri di rumah ini karena terlalu besar," pikirnya.

saat dia memarkirkan mobilnya... terlihat dari kejauhan seorang wanita tua berlari tersenyum ke arah Valerie,

Dia adalah Diana Ross, pelayan yang selalu membersihkan seluruh Mansion bersama dengan dua pelayan lainnya.

"Valerie Dimitri, akhirnya..kamu datang setelah 20 tahun," katanya

valerie tersenyum lebar dan memasuki Mansion dimana minuman sudah tersedia.

"Minumanmu sayang, aku tahu perjalananmu cukup panjang... sekarang istirahat, kau tidak perlu khawatir dengan kopermu karena Sofia akan membereskannya," kata Diana

valerie menganggukkan kepalanya dan kemudian naik ke lantai 2

dia melihat foto keluarga Dimitri dengan pakaian bangsawan tua yang terlihat sangat elegan dan bermartabat.

mungkinkah keluarga mereka seorang bangsawan, tetapi ibunya tidak pernah mengatakan pada valerie tentang keluarga mereka secara detail?

Valerie kemudian membuka pintu ke kamar yang telah dia tinggali selama 20 tahun terakhir,

Tempatnya masih sama dan ranjangnya pun masih sama.

dia langsung berbaring di tempat tidur untuk menghilangkan lelah kemudian menutup matanya untuk beristirahat karena perjalanan 7 jam itu sangat melelahkan.

saat gadis itu hendak terlelap, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang memasuki area kamar.

semula suara itu terdengar samar-samar namun lama-kelamaan suara itu semakin jelas terdengar, akan tetapi ketika valerie membuka matanya, tidak ada seorang pun di ruangan itu.

gadis itu kemudian bangkit dan melangkahkan kakinya menuju jendela,

dia melihat beberapa orang pekerja di perkebunan sedang bersiap membawa keranjang anggur ke dalam pabrik

Valerie membuka jendela kamarnya untuk membiarkan cahaya masuk dari luar, dan membuat ruangan itu jauh lebih terang dari sebelumnya.

dia kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan kembali menutup matanya lagi sambil mencoba menghilangkan rasa takutnya.

namun, saat dia menutup matanya...tiba-tiba dia merasakan sesuatu menyentuh bibirnya.

seperti sebuah jari namun terasa dingin seperti es.

valerie mencium aroma mawar yang menenangkan di area kamar

setelah itu..samar-samar dia mendengar suara seorang pria yang sangat berat mengucapkan.

"selamat datang pengantinku"

Valerie mencoba untuk tidak peduli karena dia pikir itu mungkin suara dari luar tempat dimana Diana sedang membersihkan halaman belakang bersama dengan pemetik anggur di perkebunan.

tapi aroma mawar itu semakin kuat, dan anehnya lagi…valerie enggan membuka kelopak matanya karena harum bunga itu begitu nyaman untuknya.

gadis itu memilih tertidur kembali

namun saat dia terlelap, valerie seperti bermimpi sedang terbang ke alam bebas dan berada di perkebunan tulip yang sangat indah.

gadis itu melihat sekeliling kebun bunga yang tampak sepi, namun tidak bisa di pungkiri jika ini adalah taman paling indah yang pernah dilihatnya,

mata valerie seketika menangkap sosok pria berpakaian seperti raja memanggil ke arahnya.

"come" suara pria itu seperti berbisik

Valerie mengerutkan keningnya heran, dia memilih untuk tidak mendekati pria itu.

saat gadis itu hendak melangkah, tiba-tiba kakinya terasa kaku dan ia terjatuh hingga akhirnya terbangun dari tidurnya.

Valeri langsung duduk di atas ranjang dengan dahi berkeringat.

"Mimpi yang aneh," pikirnya.

terdengar suara Diana yang membangunkannya, dia meminta Valerie untuk turun dan menikmati teh panas di sore hari

gadis itu bergegas turun dan duduk bersama Diana di halaman belakang sambil memandangi kebun anggur.

"Perkebunan itu sangat besar, menurutmu siapa pemiliknya?" tanya Valerie

Diana tertawa mendengar pertanyaan gadis itu,

"itu adalah perkebunan milik keluarga Dimitri, kau adalah pewaris tunggal dan pabrik anggur di seberang sana adalah milikmu" kata Diana

valerie melebarkan matanya, dia tidak percaya bahwa dialah pemilik perkebunan ini.

sebelum ibunya meninggal ... dia tidak pernah mengatakan apa-apa tentang perkebunan ini.

tapi itu cukup bagus karena keuangan Valerie akan meningkat ketika pabriknya menjual banyak wine berkualitas terbaik.

"sejujurnya aku sedikit aneh karena ibuku tidak pernah mengatakan apapun tentang perkebunan ini dan juga apapun tentang keluargaku.. dia hanya menceritakan tentang kakek dan nenekku yang bekerja di perkebunan namun dia tidak mengatakan bahwa perkebunan ini adalah milik mereka, kurasa ada sesuatu yang sedikit aneh disini" ujar Valerie

Diana tertawa lebar dan mengusap bahu gadis itu.

"kau terlalu berlebihan sayang" Sahutnya.

avataravatar
Next chapter