1 Pertemuan Awal

Nama ku Agatha Florence dengan rambut hitam dan bola mata berwarna coklat di tutupi kacamata minus cukup sederhana kan.

"Agatha turun!" teriak bunda ku dari bawah

"Iya bunda."

Aku berlari turun ke bawah dengan memakai baju kebesaran,rok panjang, dan tidak lupa kacamata minus yang cocok di mata ku.

"Cepat lah makan sayang."

"Iya bunda emm papa mana?"

"Papa mu sudah pergi ada meeting penting bunda juga mau urus butik."

Aku langsung meminum susu yang di buat bunda dan mengambil roti selai coklat.

"Bunda aku pergi yah!" teriak ku dan berlari keluar rumah

"Iya hati-hati di jalan."

Aku naik angkot ke sekolah ku yaitu Alexander School bagus kan nama nya iya lah nama nya juga sekolah elite.

Aku turun dari angkot dan berlari masuk ke sekolah.

Di koridor aku mendengar bisikan-bisikan dan tatapan sinis melihat ku.

"Cupu morning!"

Cabe-cabean ini lagi ayo lah aku mau sekolah dengan tenang di sini.

"Cupu jawab dong." sambil mendorong bahu ku keras

"P pagi Fania."

Iya dia Fania dan geng nya dia orang pertama yang selalu membully ku.

"Laper nih cupu beliin makanan dong."

"Emm uang nya mana?"

"Pakai uang lo ohh iya gue lupa lo miskin."

Sabar kan aku dia memang tidak tahu kalau aku ini anak pemilik perusahan FCN group bukan hanya dia tapi satu sekolah tidak tau.

Alasan aku sembunyiin? Aku memang malas saja memberitahu mereka.

"Nafsu makan gue hilang pergi sana lo!"

"I iya."

Aku berlari menuju kelas ku dan duduk rapi di bangku ku.

Pelajaran pun di mulai.

*Skip

Aku pergi ke kantin sendirian dan makan sendirian juga.

Lagi asik nya makan bakso tiba-tiba ada yang ribut.

"Cewek sialan lo tau harga sepatu gue berapa!"teriak nya

"Ada apa nih?"batin ku

Aku melihat ke tempat keributan itu, aku melihat cewek cupu seperti ku juga yang ketakutan di lantai kantin.

"Maaf v vigo aku tidak sengaja." jawabnya ketakutan

Cowok itu menarik rambut lina iya aku ingat dia lina cewek cupu korban bully fania juga.

Aku melihat cowok bernama vigo

siapa yang tidak tau vigo dia pemilik sekolah ini vigo alexander.

"Jilat sepatu gue culun!"

"T tapi vigo."jawab lina masih ketakutan

Cowok itu langsung menampar lina dan menarik rambut lina ke arah sepatu nya jangan tanya gimana siswa-siswi yang lain mereka kelihatan senang tidak ada rasa kasihan atau apapun.

"Jangan kasar sama cewek."

Aku dengan bodoh nya menepis tangan vigo yang menarik rambut lina. Aku memang tidak suka orang kasar seperti nya.

Aku membantu lina berdiri.

"Pergi dari sini aku yang urus dia" ujar ku percaya diri padahal aku juga takut dan lina langsung berlari keluar kantin 

"Cewek culun mau membantu teman nya yah?"

Dia pasti membunuh ku

Cowok itu langsung menarik rambut ku tapi aku tidak diam saja dari kecil aku belajar bela diri. Aku membanting vigo dengan mudah nya 

"Maaf yah Vigo tapi kau tidak boleh kasar sama cewek" 

Aku langsung berlari keluar dari kantin menghindari vigo yang masih diam.

*Skip

Setelah kejadian itu aku tidak masuk kelas bisa di bilang aku bolos di taman menghindari vigo dan geng nya maupun orang lain.

"Bego banget sih tha!" teriak ku dan memukul pelan kepala ku sendiri

Aku benar-benar cari masalah dengan Vigo.

Tiba-tiba bel pulang berbunyi dan aku berlari keluar dari sekolah meninggalkan tas ku di kelas. Bodoh amat dengan tas itu keselamatan ku utama untuk hari esok nanti saja di pikirkan.

"Bunda aku pulang!" teriak ku tapi tidak ada yang membalas

"Bunda pasti masih di butik."

Aku langsung masuk ke kamar dan berbaring di kasur ku.

Tring!!tring!!!

Hp ku bunyi dan aku langsung mengangkat nya.

"Agatha sayang."

"Papa ada apa?"

"Papa mau kasih kejutan buat agatha malam ini."

"Kejutan? hari ini kan bukan ultah agatha."

"Agatha lihat saja nanti datang ke restoran Crissier jam 7 malam papa sama mama tunggu agatha di sana."

"Baiklah pa."

"Dandan yang cantik sayang."

Papa langsung mematikan telfon nya dan aku melihat jam.

"Masih lama lebih baik aku tidur dulu."

*Skip

Aku terbangun jam setengah 6 sore dan langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Aku berdandan sederhana dengan dress pendek berwarna hitam tanpa lengan.

"Oke waktu nya berangkat."

Aku memesan taxi online untuk ke restoran itu.

*Di Restoran Crissier

"Agatha mana yah pa?"

"Papa sudah chat agatha kata nya dia di jalan."

"Aku tidak sabar melihat anak mu itu pasti dia secantik bunda nya."

"Mama percaya pasti Vigo langsung suka."

*Vigo Pov

Gue mengabaikan omongan-omongan nggak jelas dari orangtua gue lagian buat apa sih ke restoran gini lebih baik juga gue ke club main sama cewek.

Gue mengingat cewek culun di kantin itu dia berani banget sih banting gue. Pikiran gue penuh dengan cewek culun itu jangan sampai gue suka sama dia.

*Vigo Pov End

"Maaf aku terlambat."

"Agatha jangan lari-lari sayang."

Aku langsung duduk di samping mama.

"Agatha cantik banget yah." Ucap seseorang perempuan yang tidak ku kenal

"Makasih tante."

"Kenalin ini anak tante nama nya Vigo."

Aku langsung melihat vigo dan memasang wajah kaget.

"Papa mau jodohin kalian berdua." ucap papa tegas

"APA? PAPA KIRA INI JAMAN SITI NURBAYAH." teriak ku

"Agatha duduk." ucap bunda

Aku langsung duduk dan melihat vigo menyeringai melihat ku.

"Tante Om aku setuju untuk perjodohan ini." ucap Vigo

Aku melihat sinis Vigo

"Baik lah kami sudah putusin tanggal pertunangan kalian." ucap papa Vigo

Aku hanya bisa diam pikiran ku kosong hanya aku yang menolak perjodohan ini lagian Vigo gila yah.

*Vigo Pov

Saat gue denger ada yang datang gue lihat cewek culun itu dia memang berdandan cantik tapi gue masih ingat wajah dan mata itu.

"Papa mau jodohin kalian berdua." ucap papa agatha tegas

Gue harus nya nolak tapi setelah melihat cewek culun itu gue jadi tertarik gimana kalau gue main-main dengan nya. Dia lumayan menarik.

"Tante Om aku setuju untuk perjodohan ini." ucap ku

Bukan kah ini akan menyenangkan? Gue akan bikin cewek culun ini bertekuk lutut di kaki gue.

*Vigo Pov End

*Agatha Pov

Aku mengaduk-aduk makanan di depan ku dengan tidak selera. Aku tidak peduli dengan pertunangan ini lagian aku tidak punya hak untuk bicara.

"Pa aku mau keluar yah cari angin."

"Iya sayang Vigo temenin anak om yah."

"Iya om."

Dia langsung berdiri dan menarik tangan ku lembut sampai ke taman.

"Lepasin!"

"Galak banget sih padahal gue calon suami lo."

"Bodoh amat!"

Aku hanya diam di taman dan sibuk melihat bunga-bunga di taman ini.

"Lo menarik."

Aku melihat vigo dengan wajah bingung.

"Menarik untuk jadi mainan gue lo kira gue mau gitu sama culun kayak lo!"

"Kau kira aku juga mau sama orang tidak jelas seperti mu!"

Dia langsung mencengkram pipi ku keras.

"Lebih baik lo diam daripada gue nyiksa lo di sini."

Aku diam menahan sakit di pipi ku. Dia melepaskan cengkraman nya dan langsung mendekatkan wajah nya.

"Jangan main-main sama gue budak itu harus nya nurut dan lo itu budak gue."

Dia langsung mencium bibir ku kasar dan meninggalkan ku di taman sendirian dengan wajah kaget.

"Sialan!" teriak ku

avataravatar