9 Bayangan Balas Dendam Semakin Nyata

Nindy tak peduli. Lebih baik kentut daripada sakit bukan? Gara-gara tak bisa kentut, Nindy harus menerima selang panjang masuk ke hidungnya hingga ke usus untuk mengeluarkan gas biru, gas kuning, gas hijau dan gas hitam di perutnya. Selain itu dia juga harus pakai kateter urine, supaya bisa mengeluarkan kotoran di anu-nya.

Belum lagi dia dipasangkan selang di perut untuk membuang sisa darah di luka bekas operasi Caesar itu, di tambah selang infus dan selang oksigen.

Dia harus di bom dengan obat 8 macam, di infus...aiih sudah-lah jangan ngomong lagi, Nindy kenyang tanpa makan. Di berikan suntikan vitamin aneka warna setiap hari, suntik anti biotik, suntik insulin, obat hisap, obat Syrup. Nindy muntah obat.

Penderitaan ini membulatkan tekad Nindy untuk berubah. Bangkit kembali.

"Oh Tuhanku! Aku menderita begini karena siapa?"_ Nindy hampir frustasi m

"Awas kamu Frans! Ku cincang kamu hidup-hidup!"

Akan tetapi, Nindy akhirnya bersyukur, karena mendapat angin surga, dari dalam perutnya. Angin busuk itu menyelamatkan hidupnya. Terbayang sebentar lagi dia akan bebas. Terbebas dari hukuman yang tidak adil.

Bayangan balas dendam ke Frans Winata hanya menunggu waktu dan modal.

Modal apa?

Modal tubuh langsing!

Wajah tirus yang cantik!

Rambut lurus!

Tahi lalat sebesar biji jagung di hidung harus dibuang!

Wajah di filler, dagu di lancip kan, hidung di buat mancung, kalau perlu operasi selaput dara!

Belajar bahasa Korea! Nindy mau ke Korea.

Kuliah S2!

Apa ini? Khayalanku terlalu tinggi. Ah biarin! cuma mengkhayal kenapa repot.

Tunggu!

Uangnya dari mana?

Uang Nindy sudah habis.

Rumah di jual di kutu busuk itu! Frans Winata dan gendaknya.

Tanah miliknya yang ratusan hektar itu sudah berpindah tangan! Di jual juga sama Frans.

Villa mewah, warisan nenek Nindy di gadaikan ke bank sebagai jaminan hutang ayahnya!

Mobil mewah hadiah ulang tahun ayahnya, konon sudah di jual juga sama minyak jelantah itu!

Nindy mengeluarkan sumpah serapah.

Nindy sibuk menyumpah, menghitung kerugian materiil dan moril yang dia rasakan.

Semua itu karena ulah su kutu busuk, minyak jelantah, binatang melata, apa lagi...etc...etc!

Awas kamu hei kutu busuk...ingat karma! Ingat film India! Jagoan selalu menang! Aku balas semua perbuatan jahat-mu padaku

Awas kamu...aku akan reinkarnasi menjadi orang cantik, langsing, menarik, mempesona, menggoda...

Nindy diam. Tidak menangis lagi. Dia tidak takut di operasi sekali lagi.

Biar aja!

"Operasi ini jangan sampai ada bekas nya! Operasi yang paling bagus dengan dokter yang paling mahal.

Nindy tidak peduli dari mana uang operasi itu

Perutnya di bedah kosmetik.

Yang membayar biaya operasi ini bukan dia juga!

Hahaha!

Nindy tersenyum senang. Dia masih bisa tertawa. Tertawa dalam derita.

Itu pakai uang mafia senjata.

Tuan Yudisthira Salman!

Dia yang bayar.

Raja senjata itu berhutang dua nyawa ke Nindy.

"Tidak apa-apa! Yang penting

aku baik-baik saja!

Aku menunggu perubahan itu tiba step by step!"

Nindy menjalani operasi dengan tenang. Tidak ada ketakutan. Nindy Tegar. Dia membayangkan masa depan.

Kesempatan membalas dendam hampir tiba.

Ratna White dan Soraya berdecak kagum.

Bukan Main!

Entah darimana datangnya keberanian Nindy.

***

Dua bulan berlalu.

"Kalian meninggalkan aku sendirian di sini!" Soraya sedih. Dia bukan hanya berpisah dengan dua sahabatnya, tetapi juga bayi mungil lucu, Davita, bayi kesayangan semua orang di rumah sakit itu.

"Kamu tidak sendiri, kami akan sering ke sini!" kata Nindy.

"Iya...kami akan sering ke sini!" kata Ratna dengan wajah yang tidak cerah.

Nindy melirik Ratna. Wajah Ratna muram.

"Kamu kurang ajar banget ya...kamu tidak suka kan aku bebas!" Nindy marah.

Ratna tertawa.

"Hahaha...kamu kok tahu! Aku lho senang banget kamu bebas! Tapi aku ya...sedih juga...aku takut kamu ingkar janji!"

"Ingkar janji! Janji apa-an!" Nindy bingung. Dia tidak pernah berjanji apa-apa!

"Begini... sebenarnya...aku takut kamu bakalan mengambil Davita dariku...padahal aku sudah membuat surat adopsi...kamu juga sudah setuju!"

"Oh itu masalahnya,

Hahaha...kamu ini aneh! Sejak lahir bayi itu sudah punya 3 ibu. Aku lho cuma jadi prabrik-nya aja memproduksi anak! Hasilnya kalian yang menikmati!"

Nindy menyebut Davita "bayi itu" , seakan-akan Davita bukan anaknya.

"Kamu serius kan?" Ratna melas.

"Soraya saksinya, lagipula aku sudah tanda tangan kan?!"

Soraya geleng-geleng kepala. Nindy dendam banget ke Frans, sampai-sampai tidak menoleh lagi ke Davita.

Nindy kehilangan cinta kasih ke anaknya gara-gara Frans, ayah bayi itu membuat darahnya mendidih.

Kasihan Davita. Nindy rela melepasnya ke Ratna, semua itu untuk masa depannya.

Selama 2 bulan ini bayi itu hanya tahu maminya hanya Ratna. Ratna juga mengambil ibu kandung Ratna di panti jompo dan memelihara orang tua limpuh itu di villanya.

Jadi selama bebas nanti, untuk sementara Nindy akan tinggal bersama ibu dan anaknya di villa itu bersama Ratna juga.

"Aku ikhlas Davi bersamamu...selama aku bebas itu, aku akan banyak membuat rencana!'

"Apa rencana mu?" Soraya penasaran.

"Aku...aku belum tahu...untuk sementara aku ikut sama coash-ku ini!" Nindy menunjuk Ratna.

Ratna sudah membuat agenda khusus untuk Nindy.

Selama hampir 3 bulan ke depan, Nindy akan ikut program menurunkan berat badan, turun lemak dan atur pola makan, olah raga.

Nindy harus menghilangkan bobot tubuhnya. Pe er-nya masih banyak.

Nindy bertekad akan membuangnya sedikit demi sedikit lemak itu maksimal 25 kg, hingga dia berhasil mendapatkan tubuh ideal.

Ratna menjadi coach yang kejam untuk Nindy.

Diet ketat, atur pola makan, menghitung kalori yang masuk, minum air putih lebih banyak, menghindari yang manis dan gurih, makan sayur dan buah lebih banyak, olahraga.

Pendek kata selama bebas dari penjara, Nindy di kurung lagi di villa mewah milik Ratna.

***

Tuan Yudisthira Salman bukanlah keturunan bangsawan kaya di negeri ini. Keluarganya adalah emigran asal Tiongkok.

Dulu kakeknya merintis usahanya kecil dengan membuat senapan menjadi seorang dan menjualnya dengan harga murah secara keliling diantara pameran demi pameran senjata.

Senapan yang diproduksi oleh Salman Koi mirip dengan senjata yang dipakai oleh seorang penembak jitu dalam film-film, karena lengkap dengan peredam suara dan teropong untuk membidik sasaran.

Pada waktu itu tuan Salman merancang khusus untuk senapan kaliber 4,5 mm. Kaliber ini bisa diperjualbelikan secara bebas di negara ini.

Sukses berdagang senjata, pria ini kemudian mendirikan perusahaan Salman Corporate, bergerak dalam industri dan manufaktur pembuatan produk militer dan komersial.

Perusahan Salman memperkerjakan sekitar 300 karyawan hingga sampai sekarang memiliki 3 Ribu karyawan.

Perusahaan itu selain memproduksi

senjata, berkembang besar dengan memproduksi kendaraan fungsi khusus militer, munisi alat berat,

alat perkeretaapian,

alat perkapalan,

produk elektrik

produk tempa & cor

produk keamanan, siber....

Nindy membaca profil perusahaan tuan Yudisthira Salman. Pria berkuasa dan berpengaruh.

Hmm! Kita akan bertemu tuan Yudisthira Salman.

Aku akan datang ke kantormu menagih hutang.

.

avataravatar
Next chapter