1 Prolog

"Hari ini, adalah aniversary kita yang ke satu tahun, Apakah hubungan kita masih akan terus seperti ini?" Kata Gideon sambil menghampiri Valencia yang sedang membuka antingnya di depan meja rias.

"Maksudmu Apa?" Tanya Valencia cuek, tanpa memperdulikan Gideon yang mendekat ke arahnya.

"Kamu pasti mengerti apa yang aku maksud!" kata Gideon, sambil Memegang kedua bahu Valencia dari belakang, lalu mencium tengkuk lehernya.

Valencia pun sontak berdiri.

"Gideon, apa yang kamu lakukan? dan sejak kapan kamu memanggilku seperti itu?" Kata Valencia sambil melangkah jauh dari Gideon.

Gideon pun dengan segera meraih tangannya dan menariknya kedalam pelukannya.

"Sampai kapan kamu akan menghindariku? Bukankah kamu juga menginginkannya?" tanya Gideon sambil mengangkat dagu Valencia dan hendak mencium bibirnya.

"Ahh.. Gideon, hentikan! aku ini kakak iparmu!" Kata Valencia, sambil mendorong Gideon menjauh.

Gideon pun terkekeh.

"Apa? kakak ipar? apa kau lupa, tentang janji pernikahan yang telah kita ucapkan satu tahun yang lalu? apakah masih pantas, aku menganggapmu sebagai kakak iparku? yah.. dulu memang kamu kakak iparku, tapi sejak janji pernikahan itu terucap, statusmu sekarang sudah bukan lagi sebagai kakak iparku, melainkan Istriku!.. I S- T R I- K U ! dan harusnya, sudah menjadi hakku untuk menyentuhmu bukan?" kata Gideon sambil tersenyum menyeringai.

"Ta- tapi.. aku---------

"Emmpphh..

Gideon pun langsung menarik tengkuk lehernya, dan membekap mulut Valencia dengan bibirnya.

"Emmppphhhh.." Valencia pun berusaha memberontak dan mendorong tubuh Gideon, namun sayang, perlawanannya hanya sia-sia.

Gideon pun terus menarik tubuh kurus nan kecil itu ke atas Ranjang, kemudian ia membuka kemejanya secara asal dan menindih tubuh kurus Valencia.

"Ahh.. apa yang kau lakukan?" kata Valencia sambil menahan tubuh Gideon yang berada di atas tubuhnya.

"Sttt... aku akan melakukan apa yang seharusnya aku lakukan sebagai seorang suami!" Kata Gideon.

Kemudian ia merobek pakaian Valencia dengan kasar,

Valencia pun menjerit,

Kemudian, ia memposisikan tubuhnya dengan tubuh Valencia, lalu mulai melakukan penyatuan.

Valencia pun meremas bahu Gideon, saat benda keras itu, mulai melesat masuk kedalam inti tubuhnya.

"Ahhh.. shhh," Valencia pun mendesah, sambil tangannya meremas sprei secara asal, menahan gairah.

Gideon pun terus menghentak-hentakan pinggulnya secara berirama, sambil memeluk tubuh kurus Valencia,

Valencia pun memejamkan matanya, menikmati setiap hentakan tubuh Gideon.

Tidak bisa di pungkiri, ia memang sangat merindukan sentuhan itu, sejak meninggal Ervinas, ia tak pernah merasakan sentuhan itu lagi, bahkan selama satu tahun pernikahannya dengan Gideon, ini adalah kali pertama, mereka melakukan hal tersebut.

Valencia pun mengalungkan tangannya di leher Gideon, sambil menatapnya.

Gideon pun tersenyum saat melihat reaksi Valencia, ia merasa sangat terundang dengan tindakan Valencia, ia pun menundukan kepalanya, mendekati wajah Valencia, kemudian mencium bibirnya, sambil terus menghentakan tubuh bagian bawahnya.

Satu jam kemudian..

Mereka pun mengerang, sambil menggeliat, saat mendapatkan pelepasannya..

************

avataravatar
Next chapter