webnovel

Makan Malam

Hari sudah mulai sore, dan kini Kila sedang memasak untuk makan malam di dapur, walaupun sejujurnya ia tidak bisa memasak, ia melihat tutorial di HPnya.

"Ini tuh gimana sih? " ucap Kila yang bingung dengan apa yang di lakukan seseorang di HP nya.

Tiba-tiba Sadewa datang dari arah ruang utama, ia menghampiri Kila lalu berdiri di hadapan Kila, " Kenapa lu? " tanya Sadewa sambil menatap Kila sambil mengerutkan keningnya.

"Ah gue pusing gimana cara masaknya, gue kan bisanya cuman masak telor ceplok doang, " balas Kila yang sudah mulai tidak bisa.

"Ya udah lu duduk aja sana, " Sadewa menyuruh Kila untuk duduk saja di kursi meja makan.

Kila menatap ke arah Sadewa dengan tatapan yang tak bisa di prediksi, " Emangnya lu bisa masak? " tanya Kila tak yakin.

"Hey duduk, akukan memintamu untuk duduk, bukan banyak bicara, " Sadewa mendorong Kila untuk duduk di meja makan.

Lalu setelah itu ia kembali ke tempat tadi, ia melihat tutorial memasak di HP Kila dan mulai melanjutkan apa yang tadi sudah Kila lakukan. Kila terus memperhatikan Sadewa, ia benar-benar tidak yakin Sadewa akan jauh lebih baik daripada dirinya.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Sadewa menyelesaikan masakannya, ia menyimpan masakannya di hadapan Kila, Kila menatap wajah Sadewa tidak percaya, ia mencium aroma masakan yang Sadewa buat. Dari aromanya sih tercium sangat enak, namun entahlah bagaimana rasanya.

Sadewa duduk di hadapan Kila, lalu ia mulai makan duluan, Kila juga kini sudah akan mulai makan, pertama-tama ia meneliti masakan Sadewa ia tidak yakin rasanya akan enak. Lalu ia mencicipinya sedikit saja, dan ternyata masakannya Sadewa itu sangatlah enak.

Setelah memakan satu suap dengan hati-hati kini Kila menatap takjub pada Sadewa, " Gue pikir lu gak jago masak, ternyata lu hebat juga yah, " ucap Kila senang sambil terus makan.

"Makannya kalau liat orang itu jangan dari luarnya, " balas Sadewa santai.

Setelah beberapa menit, kini Sadewa dan Kila sudah menyelesaikan makannya, dan Kila juga sudah membereskan meja makan. Mereka saat ini sedang duduk berdampingan di sofa, sedang menonton acara televisi sambil makan cemilan.

"Besok lu ada kelas pagi gak? " tanya Sadewa tanpa menatap ke arah Kila.

"Ada, emangnya kenapa? " tanya Kila heran, kenapa Sadewa bertanya seperti itu pada dirinya.

"Gak mau tau aja, oh iya mau berangkat bareng gak? " Sadewa menawarkan tawaran pada Kila.

"Gak udah makasih, yang ada kalau mahasiswi lain tau gue turun dari mobil lu, ah bisa-bisa bakal banyak pertanyaan yang mereka berikan buat gue, kan lu belum pernah keliatan bawa cewek di mobil lu, " balas Kila, ia benar-benar ingin mencari aman.

"Ya lu tinggal bilang aja ketemu di jalan kek. "

"Gak ah terimakasih, " kekeh Kila ia benar-benar tidak mau berangkat bersama dengan Sadewa apapun alasannya.

"Udah ah gue ngantuk, gue tidur dulu yah, good night, " pamit Kila, Kila tersenyum manis ke arah Sadewa sebelum akhirnya ia masuk ke kamarnya.

Sadewa juga membalas senyuman Kila lalu melanjutkan menonton nya, sementara Kila saat ini sudah mulai tidur, karena ia tidak biasa tidur terlalu malam, di tambah ada kelas pagi besok, jadi ia harus bangun dengan cepat.

Di tempat lain Bunga sedang berjalan menuju supermarket yang tak jauh dari rumahnya, ia di suruh oleh ibunya untuk pergi ke supermarket, namun tiba-tiba ia bertemu dengan orang yang baru saja ia temui tadi siang.

"Hey, " sapa Nathan sambil berjalan menghampiri Bunga.

"Hay juga, " saut Bunga.

"Mau ke mana? " tanya Nathan yang sudah berada di samping Bunga.

"Ke supermarket, lu sendiri mau ke mana? " tanya balik Bunga.

"Biasa mau cari udara segar aja, " balas Nathan.

"Oh iya boleh minta nomor telpon temen lu gak? "

"Boleh aja, " Bunga langsung memberikan nomor telpon milik Kila pada Nathan.

"Ya udah kalau gitu makasih yah, gue duluan yah, " setelah mendapatkan apa yang ia inginkan Nathan kembali pergi dari hadapan Bunga.

Ia berjalan sambil tersenyum, "Akhirnya gue selangkah lebih maju dari mereka, " ujar Nathan kegirangan.

Next chapter