webnovel

bab 17

Hardi datang ke kantor dengan suasana hati yang sangat buruk hingga hampir semua karyawan menjadi bahan sasaran dari kemarahan dirinya tentu saja Adit yang melihat tingkah Hardi tahu bahwa sahabatnya itu sedang tidak baik-baik saja

sedangkan Hardi yang masih teringat bagaimana tamparan yang keyla berikan terus membayangi pikirannya bagaimana bisa seorang wanita berani menampar dirinya hingga membuat harga dirinya terluka dengan apa yang Keyla lakukan tadi pagi

Adit yang penasaran segera mendekat ke arah Hardi yang sejak pagi memasang wajah penuh dengan amarah sedangkan Hardi yang sedang tidak dalam suasana hati yang baik tidak memperdulikan kehadiran Adit sama sekali di ruangannya

Adit yang tanpa berkata apapun langsung menarik kursi di hadapan meja kerja Hardi dan langsung memerhatikan wajah sahabatnya itu, Hardi yang sadar kini Adit telah duduk di hadapannya hanya bisa mendengus kesal karena Adit malah membuat suasana hatinya semakin tidak karuan

"Lo ngapain di sini? apa tidak ada pekerjaan lain selain menatap gue?" tanya Hardi yang langsung membalikan badannya menghadap ke arah Adit yang sejak tadi menatap dirinya

"tentu saja pekerjaan gue banyak tetapi pekerjaan yang satu ini lebih penting di bandingkan pekerjaan yang lainnya, apa Lo tau seharian ini Lo bahkan hampir memarahi semua karyawan dikantor apa Lo tidak sadar?"

"gue sadar, tentunya ada alasannya mengapa gue memarahi mereka karena tidak ada satu orang pun yang becus dalam bekerja apa mereka pikir ini taman bermain?"

"apa yang salah dengan mereka? semua sudah melakukan pekerjaannya dengan benar hanya saja Lo yang sedang tidak baik hari ini"

"jadi Lo menyalahkan gue karena memarahi mereka yang sama sekali tidak becus dalam bekerja? seharunya Lo urusi mereka jangan sampai mereka bekerja seperti ini taman bermain dan tidak ada satu hal pun yang benar yang mereka kerjakan" tegas Hardi yang meluapkan semua kemarahannya kepada adit kali ini

"apa yang salah Har, mereka telah melakukan pekerjaan mereka masing-masing tetapi Dimata Lo semua orang hari ini berbuat salah, kalau memang ada masalah harusnya Lo cerita sama gue bukannya karyawan yang lain Lo jadikan sasaran dari kemarahan Lo yang tidak beralasan itu"

Hardi yang mendengar Adit mengatakan itu tentunya sadar bahwa dia memarahi semua orang akibat dirinya meluapkan kekesalannya kepada Keyla namun dia tidak mungkin mengakui hal itu kepada Adit karena dia tahu bahwa sahabatnya itu justru akan mengolok-olok dirinya

Adit yang tahu apa alasan Hardi memarahi karyawan hari ini hanya bisa menggelengkan kepalanya karena semenjak Hardi menikah sudah membuat Hardi banyak berubah bahkan terkadang menjadi orang yang baik hati namun terkadang juga menjadi orang yang begitu kejam seperti hari ini dia bahkan memarahi hampir seluruh karyawan di kantornya hingga membuat Adit harus mengatasi semuanya

"apa Lo bertengkar lagi dengan Keyla?" tebak Adit yang masih saja melihat ke arah Hardi dengan tatapan penuh tanya karena Adit yakin jika alasan kemarahan Hardi pasti tidak lain adalah Keyla

"apa Lo gila? mengapa gue harus bertengkar dengan wanita menyebalkan itu" tegas Hardi yang mengelak dari tuduhan yang adit berikan kepada dirinya

"sudahlah Har, kita sudah bersahabat cukup lama dan gue tahu bahwa sebelum Lo menikah dengan Keyla semuanya baik-baik saja tetapi semenjak Lo menikah dengannya sikap Lo berubah- ubah dan Lo tidak bisa membohongi gue"

Hardi cukup terkejut karena tidak semudah itu dia berbohong kepada Adit yang sudah mengenalnya cukup lama tetapi dirinya sangat malu jika harus mengakui akibat pertengkarannya dengan Keyla pagi ini membuat dirinya meluapkan semua kemarahannya kepada seluruh karyawan

sedangkan Adit yang melihat Hardi terdiam sudah tahu jika tebakannya tidak mungkin salah apalagi melihat raut wajah Hardi yang berubah saat dirinya mengatakan itu tentunya dia bisa menduga apa yang dia katakan adalah benar

Hardi yang sudah ketahuan oleh Adit alasan kemarahannya hanya bisa menyandarkan tubuhnya di kursi kebesaranya apalagi kini dirinya terbayang lagi saat Keyla menamparnya hingga dia berjanji akan membalas tamparan yang telah dia terima dari Keyla

"cerita sama gue jika memang semua ada alasannya dengan Keyla, siapa tau gue bisa memberikan solusi iya walau pun gue belum menikah tapi kalau urusan wanita gue jauh lebih unggul di bandingkan Lo" ucap Adit sambil tersenyum bangga

"jangan bicara omong kosong dan satu hal gue tidak minta solusi apapun dari Lo tentang wanita itu karena gue masih bisa mengatasinya"

"tetapi sepertinya tidak semudah itu buktinya kalau Lo bisa mengatasinya tidak mungkin Lo akan marah seperti ini bahkan meluapkan semuanya kepada setiap orang"

"lebih baik Lo diam dan kembali bekerja karena gue di sini menggaji Lo bukan untuk berceramah kepada gue" Hardi yang jengan mendengar omong kosong Adit segera mengusirnya dari sana

Adit yang di usir oleh Hardi terperanjat kaget karena dia berpikir bahwa sahabatnya akan mau mendengarkan dirinya tetapi malahan kini dirinya di usir oleh Hardi hingga membuatnya cukup kaget mendengarnya namun dia tidak mau memperpanjangnya di tambah dia sangat yakin bahwa Hardi nanti akan meminta bantuan darinya tentang masalah itu

"baiklah gue akan pergi tapi ingat tawaran gue masih berlaku" ucap Adit yang langsung berdiri dan mengatakannya sebelum dirinya pergi

Hardi tidak menoleh sama sekali bahkan dia tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Adit kepadanya sedangkan Adit yang melangkah menuju pintu sejenak menghentikan langkahnya sambil melihat ke arah Hardi yang masih menatap ke arah langit-langit ruanganya tanpa menunggu lama Adit pun segera melangkah ke luar ruangan Hardi

Kenan yang tidak bisa bertemu dengan Keyla di kampusnya merasa kecewa apalagi dia teringat perkataan dari Ayumi bahwa dia harus melupakan Keyla demi kebaikannya tentu saja hal itu kini menggangu pikirannya apalagi dia penasaran dengan alasan Ayumi yang mengatakan itu kepada dirinya

dengan perasaan yang diliputi rasa penasaran Kenan memutuskan untuk pulang ke rumah dan dia memutuskan esok paginya akan kembali menemui Keyla tentunya dia ingin menjelaskan semuanya dan meminta maaf dengan apa yang pernah dia lakukan kepada Keyla.

taksi yang di tumpangi oleh Kenan sudah sampai di depan gerbang rumah, dia segera keluar dari taksi dan sejenak berdiri memandangi rumah yang berdiri megah di hadapannya tentunya dia begitu sangat merindukan rumah yang dia tinggalkan beberapa tahu lalu.

dengan penuh rasa bahagia dia kembali melangkah masuk ke dalam tetapi dia kembali menghentikan langkahnya sejenak tentunya dia harus menyiapkan dirinya karena dia yakin kedua orang tuanya akan marah kepadanya karena telah pergi begitu saja