webnovel

Menggunakan Sihir melalui Musik

Tubuh Lemah? Tidak cocok menjadi Kesatria Mana sedikit? Tidak cocok menjadi Penyihir Diasingkan dalam keluarga. Dianggap tidak berguna. Bahkan dibuli saudara dan para pelayan. Humph! Aku tidak peduli! Aku hanya punya musik yang selalu menemaniku Tunggu sebentar! Apa itu tadi? Kok ada sihir di musikku?

Tsukii22 · Fantasy
Not enough ratings
2 Chs

Bab 2 Pemeriksa Bakat

Waktu berlalu begitu cepat tanpa disadari. Tidak terasa aku sudah berumur 1 tahun. Tidak terlalu banyak hal yang terjadi selain perkembangan tubuhku. Kini tubuhku lebih kuat dibandingkan saat aku lahir. Setidaknya aku bisa berlatih mengontrol manaku hampir setengah jam dan kekuatan manaku kini sebesar genggaman jariku. Meski kekuatan itu tidak bisa dibandingkan saudari kembarku, tapi aku sudah puas dengan hasil ini. Tidak hanya itu saja, kini aku mulai sedikit memahami perkataan orang-orang di sekitarku. Sehingga, membuatku memahami kondisi keluargaku dan dunia ini.

Tidak hanya itu saja, ada kabar baik yang menantiku. Kini adalah waktu pemeriksaan bakat kami. Akan dilihat bakat kami menuju arah kemana, kesatria atau penyihir. Aku tidak tahu bagaimana melihatnya, tapi aku berharap bisa menjadi mana karena aku suka mempelajari sihir. Meskipun manaku sangatlah kecil, tapi jika aku sering latihan, maka kekuatanku juga akan membesar. Tapi, jika dibandingkan denganku, Ria, saudari kembarku, tampaknya lebih beruntung. Dengan tubuhnya yang kuat dan kekuatan mana yang besar, dia bisa memilih jalur keduanya. Meski begitu, aku tidak iri dengannya. Karena memang itulah yang terjadi bagi saudara kembar. Pasti salah satu dari kami haruslah mempunyai tubuh lemah dibandingkan kembarnya. Jika dia yang mempunyai tubuh yang lemah, maka hidupnya jauh lebih sulit dibandingkan diriku yang masih mempunyai memori kehidupanku sebelumnya.

***

Akhirnya waktu yang dinantikan tiba, kini ada seorang pria berusia awal 30 tahunan, menggunakan jubah penyihir, berdiri di depan kami berdua.

"Mohon bantuannya, Pak Qori" kata Ayahku.

"Iya, saya akan berusaha, semoga mendapat hasil yang baik" jawab pria yang dipanggil Qori. Tiba-tiba, Qori mengeluarkan tongkatnya sepanjang sekitar 20-30cm lalu membaca suatu mantra yang tidak kupahami bahasanya, kemudian muncul cahaya dari ujung tongkatnya yang semakin lama semakin terang dan besar. Kemudian, cahaya berkilau tersebut mengelilingi kami. Saking takjubnya, mataku melihatnya tanpa berkedip. Cahaya itu masih bersinar mengelilingi kami lalu tiba-tiba bersinar terang hingga menyilaukan mataku. Kemudian dengan sekejap cahaya itu hilang dan muncul kotak biru transparan di depanku begitu juga Ria yang seperti kotak informasi di game kehidupanku sebelumnya. Dan entah kenapa aku mengetahui tulisan di kotak tersebut.

----------------------------------------------------------------------------------

(1) Όνομα (Nama) : Moanne Riogg

Ηλικία (Umur) : 1 έτος

Φύλο (Gender) : Κορίτσι (Perempuan)

HP: 20

MP: 10

Ταλέντο (Bakat) : -

----------------------------------------------------------------------------------

Seperti itulah informasi yang ada di kotakku. Kemudian aku melihat informasi di kotak Ria dan aku kaget melihatnya.

----------------------------------------------------------------------------------

Όνομα (Nama) : Rianna Riogg

Ηλικία (Umur) : 1 έτος

Φύλο (Gender) : Κορίτσι (Perempuan)

HP : 100

MP : 200

Ταλέντο :

μαγεία χιονιού (SIHIR SALJU) --> ? --> ? --> ? --> ? --> ? --> ?

----------------------------------------------------------------------------------

Kira-kira apa maksud dari bakat itu? Yang aku tahu, Ria mempunyai bakat dalam mengendalikan sihir salju. Tapi, bagaimana dengan diriku, tidak ada tertulis bakat di sana. Aku hanya menghela nafas. Bagaimana bisa ini terjadi? Biasanya di cerita-cerita, orang yang terenkarnasi pasti mempunyai cheat, mengapa diriku tidak? Sepertinya aku dibenci tuhan ataupun para malaikat.

Setelah puas melihat hasil keduanya, aku melihat keluargaku. Dan aku dapat melihat jelas ekspresi mereka yang sudah kuduga.

"Bagaimana bisa, moa?" kata ibuku sambil menahan tangisnya.

"Apa ini benar-benar hasilnya? Apa tidak ada kesalahan?" kata ayahku memastikan.

"Saya minta maaf, tapi ini benar hasilnya. Tidak ada kesalahan sama sekali. Tampaknya nona Moanne lebih lemah dibandingkan bayi pada umumnya. Dengan kondisi seperti ini, saya pikir nona Moanne tidak dapat hidup lama, dan jika dia mampu hidup, dia akan lebih sering sakit. Dan jika dia sering latihan, terutama sihir, maka kondisi tubuhnya akan lebih buruk lagi" jelas Qori.

Apa? Maaf? Apa anda tidak salah? Aku sudah latihan sejak lahir hingga sekarang, malah kondisiku jauh lebih baik. Apa dia tidak salah ingat? Ingin sekali aku membantahnya dengan keras. Tapi, saat ini aku tidak bisa berbicara dengan bahasa mereka. Walaupun aku terkadang latihan pengucapan. Kemudian aku melihat ekspresi sedih kedua orang tuaku dan kakak-kakakku. Tampaknya aku menyadari bagaimana hidupku nanti. Sepertinya aku harus latihan lebih keras lagi untuk membuktikan bahwa aku bisa menjadi penyihir dan hidup sehat lebih lama dari yang mereka bayangkan. Akhirnya dalam waktu yang lama, aku pun mempunyai impian di kehidupan keduaku. Kedua orang tuaku lalu pergi dengan penyihir itu, Qori. Sedangkan ketiga kakakku mengelilingi kami sambil memainkan jari-jari kecil kami.

"Kakak Rich, bagaimana nasib Moa, ya?" Tanya kakak bungsuku, Tory.

"Dia akan hidup normal pastinya" jawab kakak keduaku, Diamen.

"Tapi, normal yang seperti apa?" Tanya Tory menatapku kasihan.

Ketiga kakakku diam saja sambil bermain dengan kami meski dari wajah mereka tidak tersenyum. Hhh… mengapa mereka memasang wajah seperti itu, seakan-akan dunia akan berakhir. Tapi, semua keraguanku akhirnya terjawab keesokan harinya. Keluargaku termasuk bangsawan tingkat Marquis dan dalam sejarah, keluarga kami merupakan kesatria dan penyihir yang berbakat. Selain itu, Ayahku merupakan kepala keluarga Riogg sehingga banyak tuntutan lebih dari anak-anaknya. Dan kabar hasil periksa bakat kami pun tersebar di kalangan para bangsawan hingga sampai di telinga kakek dan nenekku.

Dan menurut perkataan para pelayan, Ayahku berdebat panjang dengan orang tuanya mengenai pengaturan latihan kami berdua. Untuk Ria, tentu saja disambut bahagia oleh kakek dan nenekku. Tetapi, untuk diriku, mereka sangat kecewa dengan hasilnya. Dan merasa membuang waktu untuk mengurusi diriku. Mereka ingin kami berdua tinggal di tempat yang terpisah dan tentu saja perawatan yang terpisah. Akan tetapi, dalam rentang waktu yang panjang, akhirnya, dengan banyak desakan dari berbagai pihak, kami berdua pun tinggal di tempat yang berbeda. Ria akan tinggal di ruang utama sedangkan diriku akan tinggal di kamar paling belakang dan terlantarkan. Selain itu, aku hanya tinggal berdua dengan pengasuhku di ruangan itu. Meskipun dikatakan terlantarkan, tapi kondisi ruangan itu masih cukup bagus untuk di tempati.

Dalam sekejap kehidupanku benar-benar berubah total. Tidak hanya perawatan saja yang berubah tapi sikap orang tua dan kakak-kakakku juga mulai berubah. Awal perpindahan, mereka masih sering berkunjung dan mengurusiku. Tapi, semakin lama, waktu mereka pun berkurang. Dan kini setelah 3 bulan berlalu, jumlah mereka berkunjung dapat dihitung dengan jariku. Aku tidak menyalahi mereka. Mungkin saja mereka sibuk dengan urusan mereka. Dan dengan lokasi ruanganku yang cukup jauh dari ruang utama, membuat mereka tidak sempat berkunjung. Tapi, aku tidak merasa kesepian, karena pengasuhku masih sangat perhatian merawatku. Bahkan aku dapat merasakan bahwa pengasuhku menyayangiku seperti anaknya sendiri. Beliau sering membacakan aku buku cerita sehingga aku dapat mengenali kata-kata di dunia ini.

Meskipun begitu, aku tidak menyerah dengan tujuanku. Aku akan hidup sehat dan lebih lama dari yang mereka bayangkan. Aku akan bisa menggunakan sihir dengan menggunakan memori lamaku. Tapi, hal pertama yang harus kulakukan adalah aku harus bisa merangkak bahkan berjalan. Diam-diam, ketika aku tidak diawasi dan duduk di atas karpet, aku akan latihan merangkak atau melakukan latihan chiqong ataupun kontrol manaku. Bahkan saat malam, aku latihan hingga larut malam, dan terkadang hal itu membuat tubuhku melemah.

Tapi usaha kerasku ini akhirnya lumayan terbayarkan. Di usiaku yang beranjak 3 tahun, aku mulai merasakan manaku yang besarnya hampir sama dengan Ria ketika pertama kali melihatnya. Dan tidak hanya itu, aku juga akhirnya bisa memunculkan kotak informasi itu. Dengan ingatan ketika aku merasakan aliran mana penyihir itu saat melakukan pemeriksaan bakat dan bantuan memori lamaku, dalam waktu hampir 5 bulan, akupun berhasil memunculkan kotak informasi. Selain itu, informasi yang kuperoleh lebih banyak dibandingkan informasi penyihir itu.

----------------------------------------------------------------------------------

Όνομα: Moanne Riogg

Ηλικία: 3 ετών

Φύλο: γυναίκες

HP: 50

MP: 150

Ταλέντο:?

Ικανότητα:

- Έλεγχος Mana (Lv3)

- Έλεγχος Qi (Lv4)

- Παρατήρηση (Lv5)

- Ισχύς μνήμης (Lv4)

- Παίζοντας μουσικά όργανα (Lv10)

- Μαγειρική (Lv6)

- Γλωσσολόγοι (Lv3)

- Ανθεκτικότητα (Lv5)

Παρατσούκλι :

- Πριγκίπισσα του Μαρκήσιου Ρίογκ

- Μετενσάρκωση με μνήμη προηγούμενης ζωής

(Terjemahan: )

Nama : Moanne Riogg

Umur : 3 tahun

Jenis kelamin : perempuan

HP : 50

MP : 150

Bakat : ?

Kemampuan :

- Kontrol Mana (Lv3)

- Kontrol Qi (Lv4)

- Observasi (Lv5)

- Daya Memori (Lv4)

- Bermain alat musik (Lv10)

- Memasak (Lv6)

- Ahli Bahasa (Lv3)

- Daya Tahan (Lv5)

Julukan :

- Putri Marquis Riogg

- Reinkarnasi dengan memori kehidupan sebelumnya

----------------------------------------------------------------------------------

Note : (1) Bahasa Yunani, terjemahan menggunakan google translator, jadi mohon dimaklumi jika ada salah kata, dan jika ada yang tahu kesalahannya, mohon diberi komentar

Terima kasih kepada kalian yang bersedia membaca cerita ini. Meskipun jujur saja, saya menulis ini secara spontan begitu saja. Tapi, meski menulisnya spontan, alur ceritanya akan sesuai jalurnya.

Mohon saran dan kritik kalian, agar saya dapat memperbaiki kekurangan saya

<3

Tsukii22creators' thoughts