webnovel

Terungkap (13)

Setelah melihat gadis itu untuk sementara waktu kudo berjalan meninggalkan tempatnya dan menuju mesin arcade fighter z untuk memainkannya.

...

Ketika kudo telah menyelesaikan memainkannya dia memasukan coin lagi untuk main kedua kalinya, setelah memasuki coinnya dia melihat tempt muncul dilayar untuk bermain duel,melihat sekeliling yang ramai namun tidak ada yang memainkannya dia melihat gadis satu satu yang duduk memainkan game fighter z.

Menyadari gadis yang disebut *blabla* ini menantangnya, kudo tersenyum memikirkan kesenangan yang akan dimulai.

'hmp! Beraninya menantangku meskipun aku telah melepaskanmu dari perasaan putus asa, mari kita lihat sampai mana mentalmu kuat untuk bertahan dari kekalahan beruntun ini'

Memakan 1 tusukan dango dalam satu lahapan kudo menggigit tusukan di giginya lalu memulai pertandingan awal dari nasib malang gadis itu.

*fight!*

*ah!*

*bak buk*(stupid backsound)

*K. O*

Suara dari efek pertandingan terdengar oleh penonton yang ingin menyaksikan permainan dari UMR namun tidak menyangka akan dikalahkan oleh orang tidak dikenal ini!

"HOLY COW! menggunakan combo itu untuk mengakhiri pertandingan! So cooooool!" seru salah satu penonton yang menyaksikan gaya permainan kudo.

"lagi! Lagi!" sorak para penonton

"sekali lagi!" teriak gadis diseberang yang tidak terima dikalahkan oleh kudo.

"tentu~" menjawabnya dengan nada main main dan memakan dangonya lagi.

*K. O

"SEKALI LAGI!"

*K. O

"LAGI"

*K. O

"lagi! Kali ini pasti aku akan menang!"

*K. O

*K. O

*K. O

Bunyi akhir pertandingan terus berbunyi berulang kali memenuhi arcade itu, kerumunan yang awalnya ribut saat menyaksikannya perlahan menjadi sunyi, sekarang mereka merasa kasihan pada gadis malang itu.

"Lagi.."gadis itu menantang sekali lagi namun tidak seantusias seperti diawal

*K. O

sebuah suara dari akhir permainan berbunyi lagi untuk kekalahan dialami gadis itu. Setelah mengalami kekalahan beruntun gadis itu sudah ada kesimpulan bahwa dia tetap akan kalah bahkan jika dia terus menantang.

Gadis itu yang sudah menyerah dan ingin segera kembali pulang meninggalkan arcade ini, dia sudah dalam keadaan tidak mood untuk memainkan permainan yang lain. Berdiri dari kursinya gadis itu segera ingin pergi.

Kudo yang melihat gadis itu akan pergi berpikir cara untuk melanjutkan pembantaian ini, kudo yang melihat gadis itu secara dekat ketika dia berdiri meskipun kudo tidak pernah berinteraksi dengannya dia segera mengenalinya dan tau cara untuk melanjutkan kesenangan ini, tanpa kudo sadari dia tersenyum menakutkan.

"aree.. sepertinya aku mengenalimu." kudo meskipun berkata dengan nada rendah gadis itu mendengarnya dengan jelas, segera tubuhnya tertegun dan langkah kakinya berhenti melangkah.

Melihat reaksi gadis itu kudo tersenyum jahat menyadari dia tidak salah.

"benarkan M-A-D-O san"

Kerumunan disekitar tidak mendengar jelas apa yang dikatakan kudo namun gadis yang itu entah kenapa bisa mendengarnya dengan jelas meskipun ada jarak diantara mereka.

Namun gadis itu tidak memikirkan hal aneh itu karena dia panik karena identitasnya mungkin diketahui oleh pihak lawan.

'?!' gadis yang disebut mado oleh kudo segera berbalik untuk melihat wajah kudo, ketika dia melihat wajah kudo tubuhnya menegang dan kulitnya menjadi pucat.

Awalnya gadis yang disebut mado oleh kudo tidak terlalu memperhatikan dengan jelas penampilan lawannya saat menantangnya namun setelah dia melihatnya secara hati hati dia mengenalinya lagipula kudo sangat terkenal disekolahnya dan dia sering bertemu meninggalkan kesan yang tidak biasa padanya.

'Awawa.... Apa yang harus kulakukan, haruskah aku pergi pura pura tidak dengar saja? Ya! Dia pasti g yakin lagipula aku lagi penyamaran' gadis itu meyakinkan diri kalau kudo pasti salah mengenalinya.

Mengambil langkah gadis itu ingin segera meninggalkan arcade namun kudo tidak akan melepaskannya dengan mudah kali ini tidak seperti sebelumnya.

"mau kemana uma-?" ketika kudo akan mengatakan namanya gadis itu berlari mendekati kudo dan menutup mulut kudo dengannya tangannya.

"tunggu!!!" panik mendengar namanya umaru tanpa sadar menjadi sangat dekat kudo, kerumunan yang melihatnya menjadi bingung

"???"

"apa apaan dengan drama kelas 2 ini!" iri dengan kejadian itu Kerumunan bubar dengan rasa dengki namun beberapa masi tinggal tertarik untuk menikmati drama itu.

Kudo yang disumpal mulutnya oleh telapak tangan kanan umaru memikirkan hal jahat lainnya, dia segera mengulurkan lidahnya untuk menjilat telapak tangan umaru yang menutupi mulutnya.

"kyaa!" merasakan tangannya dijilat oleh kudo tanpa secara reflek umaru berteriak dan menarik tangannya, merasakan air liur masi terasa di telapak tangannya umaru memerah dan langsung melototi kudo, namun kudo hanya tersenyum nakal melihat hal itu.

=====================