webnovel

DI ANTARA DUA PILIHAN

"Apa yang harus aku lakukan sekarang? mungkin sudah waktunya aku harus berterus terang pada Sheisha." ucap William segera menghubungi Sheisha dengan memakai kartu sim atas nama Azam.

Sheisha yang berlari keluar dari kantor perusahaan milik Tuan Prabu dan berhenti di taman bunga yang berada di samping kantor perusahaan. Dengan nafas terengah-engah dan air mata mengalir di pipinya Sheisha berusaha menenangkan hatinya.

"Ya Tuhan, tolong maafkan aku. Sungguh aku telah bersalah dan sudah mengkhianati Azam. Kenapa jadi begini?? apa yang harus aku lakukan?" ucap Sheisha sambil mengusap air mata di wajahnya.

"Azam... bagaimana kabarmu sekarang Zam? aku sangat merindukanmu Azam. Aku tidak bisa hidup tanpa kamu." ucap Sheisha merintih lirih benar-benar merasa tersiksa dengan apa yang ia rasakan pada Tuan Prabu.

"Drrrt... Drrrt... Drrrt"

Sheisha menegakkan punggungnya saat mendengar suara ponselnya berbunyi berulang-ulang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter