1 Dimensi Perihalmu

Pernahkah kau ada dimana hidupmu mulai teratur, melakukan segala hal yang membuat hidupmu lebih bermakna dan berharap semua akan berjalan baik-baik saja, namun tetap saja seperti ada hal yang hilang dari dirimu?

Duniaku sebelum kedatanganmu seolah-olah bola basket yang masuk kedalam ring dengan begitu sempurna.

Hari-hariku yang semula berisi dengan kegiatan olahraga yang aku bagi dengan jam tidurku. Dan pagiku hanya iterasi untuk mengenyam pendidikan. Aku lupa bahwa tumbuhan pun bernafas, hewan pun bersuara, dan manusia diciptakan untuk melakukan hal-hal yang lebih besar dari sekedar pengulangan kegiatan harian. Aku lupa bahwa cinta adalah semangat agar kita melangkah ke depan. Pada akhirnya aku lupa untuk menjadi manusia.

Dan kemudian dirimu datang.

Kau menjadi orang yang mengacaukan duniaku. Dengan cara yang amat sangat manis, kau membujukku untuk merasakan hal manis tersebut hingga lupa jika rasa itu tidak selamanya dapat dirasakan.

Maka, izinkanlah aku untuk menulis ini untukmu. Meski aku tak tahu apakah tulisanku ini akan tiba di sisi tempat tidurmu, atau hanya terdampar di ujung samudera. Izinkanlah aku untuk mengabadikan perjalanan kita, agar aku tidak lupa bahwa suatu ketika diantara perjumpaan dan selamat tinggal, malam pernah dipenuhi senyum, senja pernah di isi oleh bait-bait puisi, hujan pernah menjadi kurir kerinduan, dan tangan kita pernah bergandengan. Diantara jumpa dan perpisahan, kita pernah sekuat tenaga untuk menyatukan perbedaan, meski diakhir dengan kerelaan untuk menyerah. Diantara perjumpaan dan selamat tinggal, kau dan aku pernah menjadi kita.

avataravatar
Next chapter