1 (Bab 01) Alien: Breaking dawn

Di Antariksa, terdapat bintang yang sangat jauh. Saking jauhnya, bintang tersebut berjarak 12,9 miliar tahun cahaya dari Bumi. Bintang tersebut diberi nama Earendel, yang berarti "bintang pagi".

Belum ada manusia yang mendarat ke sana ataupun mengetahui jelas tentang keadaan di bintang itu.

Sampai suatu ketika, ada sesuatu benda merah menyala dengan kekuatan cahaya keluar dari balik bintang dan menuju bumi.

Tahun 1922, ada seorang wanita yang tengah melahirkan di padang rumput, berteriak kesakitan seorang diri. Wanita itu adalah seorang budak dari kerajaan Yugoslavia, bagian di sebelah tenggara Eropa.

Karena sang ratu mengincar nyawa dan calon bayinya. Akhirnya dia melarikan diri sambil membawa bayi yang ada di dalam perutnya.

Di tengah Padang rumput, wanita itu merasa jika bayi dalam perutnya memberontak ingin segera keluar.

Wanita itu pun dengan sekuat tenaga mencoba yang terbaik untuk sang buah hati.

Ketika sedang berteriak, sebuah cahaya merah masuk ke dalam mulutnya begitu saja.

Di dalam prosesnya, cahaya merah itu masuk ke dalam tubuh wanita itu dan berjalan menuju saluran ari-ari dan akhirnya berpindah masuk ke dalam tubuh sang bayi.

Saat bayi itu keluar, dia mengeluarkan cahaya merah dari dalam tubuhnya, bayi itu menangis sangat kuat bagaimana ciri khas suara bayi yang baru lahir.

Tetapi na'as, sang ibu harus merenggang nyawa usai putri yang cantik itu lahir ke dunia.

Bertepatan dengan turunnya cahaya merah. Cahaya biru pun terlihat mendarat di bumi di sebuah padang pasir, Afrika.

Cahaya biru itu menjelma menjadi sosok pria yang tinggi dengan warna biru menyala pada matanya. Tubuhnya yang putih pucat dengan badan sedikit kaku, bisa kita katakan jika dia Alien the star. Alien bintang.

Dalam perjalanan waktu ke waktu bayi berjenis kelamin wanita itu telah di adopsi oleh seorang pedagang yang kebetulan melewati Padang rumput itu.

Waktu terus berjalan tahun demi tahun. Satu tahun, dua tahun dan bertahun-tahun.

2018-07-08

Seorang wanita cantik dengan tinggi rendah kurang dari 155 terlihat sedikit tomboi terlihat jalan memasuki kawasan sekolah elit.

Dwight School Seoul

Dwight School Seoul dianggap sebagai salah satu sekolah internasional top di Seoul, Korea Selatan. Sekolah ini sepenuhnya disahkan oleh International Baccalaureate Organization.

Yoona Gi berjalan dengan santai memasuki sekolah baru yang akan dia tempati.

Ayahnya yang seorang pekerja kontraktor bangunan harus pindah ke Seoul untuk melakukan kontrak pekerjaan. Yoona yang hanya tinggal dengan sang Ayah akhirnya mau tidak mau mengikuti sang Ayah untuk pindah.

Bos dari Ayah Yoona sangat baik hati membantu keuangan Ayahnya Yoona untuk menyekolahkannya di sekolahan yang cukup bergengsi itu.

Yoona dengan malas berjalan ke gerbang pintu sekolah. Ketika akan masuk, semua orang terlihat meminggirkan tubuh mereka ketika sebuah mobil mewah memasuki gerbang.

Yoona anak baru, tidak tahu mengapa semua orang sangat mengidolakan sosok mahluk yang ada di dalam mobil itu.

Karena penasaran, Yoona pun sedikit melihat ke kaca mobil untuk melihatnya.

"Waw!" Satu kata yang keluar dari bibir Yoona.

Setelah mobil itu berhenti, beberapa wanita alay mulai sibuk cari perhatian di depan pria yang memiliki tinggi 176.

Namun pria itu hanya berekspresi dingin dan tidak menghiraukan beberapa siswi yang ingin meminta fotonya.

Rain, nama yang begitu sangat sederhana namun pemilik nama itu terlihat luar biasa.

Yoona terlihat acuh melihat pria yang menjadi idola sekolah. Selain dia tidak tertarik, dia juga sadar diri jika dirinya tidak akan sebanding dengan wanita-wanita lainnya.

Ketika Yoona akan memasuki sekolah, dia melewati kerumunan heboh yang sedang menghalangi Rain untuk masuk ke dalam kelas.

"Rain satu please!

"Rain, senyum dong!

"Rain, lihat ke kamera sini, senyum!

Begitu lah suara-suara wanita alay yang sedang mencoba mendekati Rain.

Sampai Yoona lewat dan angin yang menyibakkan rambutnya membuat Rain tiba-tiba merasakan detak jantungnya mulai memburu ketika mencium sesuatu.

Dengan mata Rain, dia dapat melihat cahaya merah dari tubuh Yoona.

Aroma yang di pancaran dari tubuh yoona mampu membuat Rain yang selama ini memiliki hati yang membeku langsung kembali merasakan hatinya berfungsi.

Rain ingin mengejar Yoona tetapi siswi-siswi itu bagaikan semut yang menempel para permen.

"SAYAAANG!" Rain terpaksa berteriak memanggil Yoona sayang karena dia tidak ingin kehilangan jejak Yoona.

Semua orang pun menatap ke arah mata Rain yang tertuju pada wanita pendek dan terlihat tidak menarik. Tidak terlalu jelek tetapi sangat dapat di lihat jika dia tidak di bandingkan dengan wanita-wanita yang ada di sekeliling Rain.

Yoona yang merasa terpanggil pun merasa aneh ketika mendengar pria asing itu tiba-tiba memanggilnya dengan kata "sayang".

Ketika mendapatkan kesempatan, Rain langsung berjalan ke arah Yoona dan merangkulnya lalu dengan sedikit paksa mengajak Yoona pergi dari sana.

Ini benar-benar kejadian yang sangat langka.

Rain si tampan nan tajir melintir yang pendiam dan tidak bersosialisasi dengan siapapun tiba-tiba memanggil anak baru dengan sebutan "Sayang" Bahkan dia dengan tidak ragu-ragu merangkul bahu Yoona.

Wanita zaman now tidak akan melepaskan momen itu begitu saja. Banyak dari mereka yang merekam dan mengambil potret Rain dan Yoona untuk menghebohkan jagatmaya.

"Siapa dia? Bukankah dia anak baru?" Micha

"Dia anak kampung yang baru saja pindah!" Mee

"Ayahnya hanyalah seorang bangunan biasa!" Hera

"Jelas dia tidak sebanding dengan kita!" Mee

"Tapi bagaimana dia bisa dekat dengan Rain!" Micha

"Oh! Tidaak! Rain ku tidak akan mungkin memilih wanita kampungan itu!" sahut Nari, ketua geng alay.

Ke-4 gadis itu pun berjalan dengan mata yang berapi-api menuju kelas mereka.

Di atas gedung sekolah, Yoona langsung menepis tangan Rain yang sudah lancang merangkul dan memaksa dirinya untuk mengikutinya.

"Lepaskan aku!" tukas Yoona dengan tidak sabar menampar wajah Rain yang sudah sangat lancang.

PLAK!

Seer...

Tiba-tiba Yoona merasakan ada aliran listrik bertegangan rendah pada tangannya yang telah menampar wajah Rain.

Yoona pun langsung mundur merasa sedikit terancam dengan sosok pria aneh yang di depannya.

"A-apa itu tadi!? Apakah kamu punya listrik di tubuhmu!?" tanya Yoona.

Semakin Yoona merasa terancam, cahaya merah pada tubuhnya semakin menyala.

Yoona yang tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya langsung merasakan kepanikan yang yang luar biasa.

Dia sangat bingung apa yang terjadi pada dirinya sendiri yang tiba-tiba mengeluarkan cahaya merah.

"A-apa yang terjadi sama tubuhku!" Yoona terlihat semakin tidak terkendali. Bahkan dia dengan kekuatan yang ada pada tubuhnya, dia mampu menerbangkan barang-barang yang ada di sekitarnya.

Yoona semakin tidak mengerti apa yang terjadi dengan dirinya sendiri. Dia merasakan kekuatan yang sangat besar pada tubuhnya sendiri. Ini adalah hal baru bagi Yoona.

Semakin Yoona panik, maka cahaya merah dan kekuatan Yoona semakin besar.

avataravatar
Next chapter