webnovel

Menanti Sang Bidadari

Sudah berapa lama aku menanti kehadiranmu, apakah akan tiba hari dimana engkau berada disampingku untuk melakukan perjalanan baru bersamamu?

SyariefWIL15_ · Urban
Not enough ratings
2 Chs

berjumpa?

"hal yang hilang itu, sebenarnya tak benar-benar menghilang, hanya saja sedang tak terlihat oleh kita. walaupun sebuah hal itu ada disekitar kita dan sangat dekat dengan kita."

hari ini adalah dimana awal minggu dimulai. benar, di senin yang cerah ini, aku memulainya dengan segelas teh hangat. oh iya, perkenalkan namaku Reza Ali Saputra, kalian bisa memanggilku apa saja, tapi teman-temanku biasa memanggil aku Reza dan usiaku 27 tahun.

jam sudah menunjukkan pukul 07.30, aku pun berangkat ke tempat dimana aku melihatnya untuk pertama kali, yah tempat itu adalah coffeshop milikku.

setelah sampai dan memarkirkan pesawat, tentu saja bukan, memarkirkan mobilku, aku langsung masuk dan menyapa semua pegawaiku. "assalamu'alaikum. selamat pagi, semuanya." ucapku dan mereka menjawab seakan-akan mereka siap untuk lelah, padahal belum ada pengunjung dan belum waktunya buka, tentu saja. "Wa'alaikumussalam, pak. selamat pagi juga."

jam menunjukkan pukul 10.35, dan aku sedang menghitung uang belaja untuk stok bulan depan. dan tiba-tiba terdengar suara

"minum kopi enak kali."

aku pun terkejut dengan suara itu, yang ternyata adalah adik perempuan siapa yah? oh iya, dia adalah adik perempuanku. mau tau namanya? gopek dulu.. iya-iya nih.. nama adikku Maharani Keyana Saputri umur 23 tahun, udah ya. LANJUT!

" eh, maha putri. enak tuh kalau sekalian dibawain." ucapku.

"healah.. kebiasaan banget dah, nih abang-abang. lagian nama aku tuh, Maharani Keyana Saputri.. bukan Maha Putri tau!." balasnya dengan nada sedikit marah, katanya.

"yuk bisa yuk.. adikku yang manis, cantik, dan lucu ini pasti bisa yuk.." untuk dikatakan sebuah bujukkan, itu lumayan konyol sih.. tapi itulah caraku membujuknya. dan akhirnya dia mau mengambilkan satu cup kopi untuk, yah.. walaupun dengan syarat, aku harus memberi dia uang jajan tambahan.

"ini pesanannya tuan." ucap Maharani.

"terimakasih atas pelayanan bintang limanya. oh iya, nih tipnya 500.000 yah.. awet-awet.. awas kalau boros." balasku sambil memberikan uang yang dia minta.

"ok, kapten Reza." ucapnya sambil melenggang pergi tanpa berpamitan. loh kok Maharani kaya jelangkung yah, bang? ya.. mau gimana lagi, emang gitu orangnya. antara manja atau pikun sejak dini. tapi wajarlah, dia itu anak bungsu.. jadi wajar kalau kadang masih suka kekanak-kanakkan.

aku pun menikmati satu cup kopi sambil mengecek ulang catatan belanjaan untuk bulan depan yang sudah selesaiku buat.

jam sudah menunjukkan pukul 11.30 waktu sini, yang artinya sudah mau Dzuhur. aku langsung menuju masjid didekat kedai coffeshopku. tapi baru keluar ruang kerjaku, aku melihat pelanggan yang sedikit.

"eh.. mas, mbak. inikan pelanggannya lagi sepi nih.. sekarang kita tutup aja dulu, nanti buka lagi habis Dzuhur." ucapku.

"sebentar yang perempuan ada yang lagi halangan?" tanyaku.

"itu, pak. wulan sama dini katanya lagi halangan." jawab salah satu karyawanku, pastinya perempuan. karena nggak ada karyawan laki-laki yang dimintai tolong buat belikan pembalut yang bersayap/tanpa sayap.

"yaudah, berarti dini sama wulan jaga kedai yah. nanti habis Dzuhur kita makan siang bareng baru buka kedai, soalnya saya udah pesen makanan buat kita semua." ucapku.

"siap, pak." jawab wulan dan dini.

"ah.. mantap." sahut tono yang membuat gelak tawa semua orang yang ada disini.

"udah-udah berangkat yuk, nanti telat." ucapku yang membuat tawa mereka berhenti.

~bersambung

jangang lupa kritik dan sarannya yah..