webnovel

Pandangan Pertama

pagi hari di pertengahan bulan juni yang cerah dengan langit biru yang indah. seperti biasa Ana pergi sekolah dengan suasana ceria dibanding biasanya, seperti akan ada sesuatu yang membahagiakan hari itu, ternyata tebakanku tidak salah hari itu ada kunjungan dari mahasiswa, mereka akan memberikan pelatihan seni-seni yang ada di indonesia, tentu saja setiap siswi harus memilih kesenian yang ingin mereka dalami.

Ana tanpa pikir panjang memilih saman dance sebagai kesenian yang ingin dia dalami, mahasiswa-mahasiswa itu akan melatuih mereka selama 1 minggu dan di minggu terakhir mereka akan tampil dalam grup masing-masing. tanpa membuang waktu Ana dan siswi-siswi yang tergabung di grup saman dance berkumpul dalam 1 ruangan.

dalam ruangan yang hanya berisi para gadis tersebut terdengar ribut dengan obrolan dan tawa mereka hingga tiba-tiba pintu terbuka. "jeglek" semua gadis itu terdiam dan semua mata mereka terpaku pada pintu yang perlahan terbuka.

"Halo teman-teman", ucap pria yang masuk dengan suara yang riang, semua gadis menjawab "hai, kak", tapi tidak dengan Ana, Ana bahkan tidak mengedipkan matanya yang terpaku pada pria itu. Ana hanya terus bertanya dalam hatinya, "siapa dia, apa dia tutor kami, dia yang akan melatih kami, wahhh..." hati Ana terus saja bergumam dengan liarnya. pria itu memberikan perintah agar semuanya berganti pakaian yang lebih santai untuk mulai berlatih, Ana yang masih memmatung tiba-tiba tersentak dan kaget saat sulis menyentuh bahunya dan mengajaknya ke ruang ganti. pria itu masih menunggu mereka selesi menganti baju untuk bersama-sama pergi keruang latihan, Ana menjadi orang terakhir yang keluar dari ruang grup saman dance, itu menyebabkan hanya tinggal Ana dan pria itu yang terakhir menuju ke ruang latihan. dia hanya berkata kepada Ana, "ayo.." lalu Ana melirik menatapnya dengan malu-malu, saat berjalan bersama dia menanyakan namanya, dengan malu Ana menjawabnya, " sa..saya Ana". "ohh Ana, Aku Bonang". ucapnya dengan ramah dan riang, nama yang cukup membuat kaget tapi mudah di ingat.

saat memasuki ruang latihan, semua sudah duduk dengan rapi dan Ana mendapat tempat paling belakang dalam barisan, cukup sulit memandang pria itu dari belakang ana hanya bergumam dalam hatinya.

"Apa aku bisa lebih dekat denganya?"

Jumpa Pertama

Husnul_Khotimah_4950creators' thoughts