webnovel

Mecha Battle Arena

Bumi (alternate), dunia mirip dengan Gundam Build Fighter, yang dimana battle antar Mecha adalah hal yang populer di seluruh kalangan, hanya saja Mecha yang ada di dunia itu tak hanya gundam series saja bahkan ada seri-seri mecha lainnya. Sang MC, yang tiba-tiba terbangun di dunia tersebut tak tahu apa yang harus ia lakukan, ia pun dengan tujuan tidak jelas dan absurdnya ingin menjadi Pro Meister(sebutan pemain Mecha Battle) untuk membuat harem, tanpa berpikir untuk kembali ke dunia aslinya karena taulah kalau ingin kembali ke dunia aslinya ia harus mencari cara untuk membelah space antar dimensi or something like that, sedangkan ia hanya Protagonist biasa tanpa superpower. Namun realita yang temui tak seindah mimpinya. A/N: hal yang ada didalam fiksi ini bukan punya sang author, author tidak memiliki apapun dalam story ini, ini hanya sekedar fanfic wish-fulfillment tags:FANFIC, mecha, harem, modern, comedy, action,R-18 for Swearing

AllWorldsEvil · Fantasy
Not enough ratings
10 Chs

Chapter 5 GN-001 Exia Gundam 1

@Seiei Residence/Living Room

Hilda sedang asik melihat Gundamnya, lalu ia melihat Char muncul.

Hilda: Quattro..dimana Setsuna? dan bagaimana kondisi Zola? [sambil melihat Gundamnya]

Char: well keadaan Zola sudah membaik dan Setsuna istirahat, sayang sekali Hilda-sama hanya latihan sendirian, bagaimana? apa jadi latihan?

Hilda: normally aku tak perlu latihan karena aku tahu aku awesome, but..karena MKits kalian merupakan unit baru jadi, latihan sekali atau dua kali tak masalah dan aku yakin akan menguasai dalam dengan kedipan mata [dengan proud smile, ke 2 tangan di pinggang dan dadanya dinaikan]

Char: [chuckles] sepertinya Setsuna mendapat lovely lady disini

Hilda: wha- [blushing]

Char: oke Hilda-sama ambil Gundammu dan ikuti aku

Hilda pun mengambil Gundamnya

Char: ah jangan lupa Manualnya juga

Hilda:[sigh]

Hilda pun mengambil manual yang ia kesal melihat judulnya 'How to Pilot Exia for Red Haired Twintails Tsundere', alasan kenapa ia males membacanya walaupun Char menyarankannya

saat mengikuti Char, Hilda sadar rumah ini sangat besar untuk dihidupi 2 orang iapun penasaran dan mencoba bertanya

Hilda: Quattro, Rumah ini..apa hanya kalian berdua saja yang tinggal disini?

Char: no, sebenarnya ada 3, satunya Setsuna sister, tapi ia sedang ada pekerjaan diluar dan tak bisa pulang untuk sementara waktu

Hilda: bila aku boleh lancang..apa wanita berambut Pink itu sisternya Setsuna? [polite]

Char: iya, dan bila kamu bertemu dengannya kuharap jangan kaget [chuckles]

Hilda tak mengerti apa yang dimaksud, tapi melihat foto-foto mereka saat Hilda dilantai 3, ia hanya bisa iri melihat hubungan persaudaraan yang terlihat sangat happy.

dan sampailah mereka dibasement Seiei residence, tempat khusus latihan meister, yang dimana terdapat peralatan olahraga dan juga 5 buah Cube, Hilda sangat terkesan melihat rumah ini.

Hilda: kupikir kamu akan membawaku ketempat lain ternyata ada di lantai bawah, boleh aku tau kalian itu sebenernya siapa? [dengan tatapan curious]

Char: [mengeluarkan sunglassesnya lalu memakainya] Hilda-sama apa kamu lupa Setsuna memliki sponsor?, and His identity sedikit spesial makanya sponsornya membangun tempat latihan pribadi dibawah rumahnya, dan aku sendiri bahkan merupakan developer Gundam kalian [chuckles]

Hilda: (sepertinya pilihanku tidaklah salah tapi...andai saja dia tidak pervert) [sigh]

Hilda: btw, apa kita melakukan kontrak dulu sebelum latihan?

Char: belum, kontrak akan kuberikan setelah Setsuna menyelesaikan battle dengan Jill

Hilda: omong-omong tentang battle bagaimana menurutmu Quattro?

Char: normally aku tak mau memberi komentar karena aku bukan peramal, tapi karena aku sendiri yang menyuruh Setsuna tidak latihan yah..asalkan ia tidak sengaja untuk mengalah, ia pasti menang. [sambil berjalan ke kumpulan komputer]

Char: well Hilda-sama, apa kamu sudah membaca manualnya?

Hilda: [mengingat judul manualnya] geh-..no, belum kubaca sama sekali dan apa-apaan judul buku itu?, lagian juga walau aku belum mempunyai pengalaman setidaknya aku memiliki pengetahuan akan hal mempiloti MKits, jadi aku tak terlalu membuntuhkan manual itu terutama JUDULnya itu

[annoyed]

Char: oyaoya~ sasuga Setsuna future wifes [nodded melihat hilda] aku sangat suka semangatmu itu. well, setidaknya apa Hilda-sama tahu armament yang dimiliki Exia? [playful smile]

Hilda: tentu saja aku tahu, Exia memiliki Shield ditangan kirinya, dan pedang besar di tangan kanannya yang bisa dilipat, plus ada juga bagian yang bisa digunakan seperti small shield, sayang sekali fixed armamentnya hanya itu saja. dan...aku tak melihat propulsion system di MKits ini, apa ini MKits darat? tapi tanpa propulsion? apa lari MKits ini secepat itu? [sambil memegang dan melihat Exia]

for some reason Hilda tak bosan-bosan melihat MKitsnya, mungkin karena itu exclusive miliknya. saat ia melihat senyuman Char ia merasa ada yang salah

Hilda: mengapa kamu senyum seperti itu? apa aku salah? [sedikit kesal]

Char: [chuckles] untuk bagian shield dan pedang yang dilipat dengan bagian yang bisa jadi shield juga tidak lah salah, hmmm..tapi lebih menarik bila Hilda-sama sendiri yang merasakan langsung, oke Hilda-sama kau sudah bisa masuk ke salah 1 Cube, btw dificulty apa yang Hilda-sama mau? Biasa atau Real? [sambil memberi VKeys Exia ke Hilda]

saat ini VKeysnya belum di bind Hilda, namun Char sudah menyettingnya

Hilda:[melihat manual tersebut namun her pride teriak untuk jangan. ia bingung mendengar dificulty real] apa maksudnya real? [sambil menerima VKeys]

Char: its basically Hilda-sama bisa KO dalam 1 serangan bila ceroboh

Hilda: ok Real dificulty, itu jauh lebih seru [sambil jalan ke arah Cube]

Char: ah btw, lawanmu itu adalah Exia, dan kusarankan Hilda-sama untuk tidak ngeremehin [dengan senyum tulus]

mendengar itu Hilda noded dan memasuki Cube, ia pun berpikir bila Exia tidak sesimpel yang ia pikirkan, namun ia hanya percaya dengan apa yang ia lihat dan alami, plus ia sangat percaya diri dengan apa yang telah ia pelajari, baca dan tonton diinternet.

Hildapun memulai dengan menaruh MKits dan VKeys ditempatnya, memakai sabuk pengaman, dan ia pun mulai menyalakan, kemudian kaget dengan apa yang ia lihat.

Hilda: tunggu..dimana Virtual-like bluish cockpit? mengapa yang aku lihat seperti dermaga? why, why ini sangat berbeda dengan apa yang aku tahu? [frustated and confused melihat controller, vaious moduls, buttons, keyboard, yang sangat asing tak seperti yang pernah ia lihat dalam cockpit Cube biasanya]

lalu char berkacamata pun muncul dalam floating monitor tersenyum

Char: thats way Hilda-sama harusnya membaca manual yang aku berikan, jadi gimana?

Hilda: [frustated] hmph! sudah luncurkan saja aku, ini hanya beda visual saja [pura-pura tahu, sambil memegang sepasang control yang paling mencolok]

Char: [senyum] just say the words.

Hilda: Hildegard Schlievogt Exia Gundam Launch! (she feels really cool when she said it)

Lalu Exia pun diluncurkan dengan alat bantu yang seharusnya tidak perlu.

saat Exia diluncurkan untuk pertama kalinya Hilda merasakan tekanan yang disebabkan oleh peluncuran Gundam, dan Hilda sangat excited

Hilda: (so..this is mecha no wonder, dulu saat Jill selesai mengendarai MKits ia terlihat sangat senang) [saat Exia sudah diluncurkan dari docking port diikuti portal docking port tertutup lalu menghilang, karena Hilda tak mengerti cara mengoprasikan Exia, Exia hanya bisa free fall saja setelah peluncuran]

Hilda: Wha-What!? mengapa aku diluncurkan di udara dan what should i do? [hilda pun panik dan mencoba menekan various tombol dan menggerakan anything, tapi tetap saja terjatuh]

truthfully Exia bahkan belum nyala masih keadaan stand-by

boomm! *sfx exia jatuh*

Exiapun jatuh dengan kepala duluan dan posisi tengkurap

Hilda: Kyaah! [merasakan getaran efek exia jatuh] ah tidak nyaman sekali rasanya dan sedikit sakit pula [lalu ia kembali mencoba menggerakkan Exia namun tiba-tiba alarm berbunyi diikuti benturan keras dan cockpit menjadi gelap sebelum kembali dengan keadaan stand-by] JUST WHAT THE HELL IS HAPPENED!? [teriak dalam kokpit]

dan dengan begitu dalam hitungan detik Hilda pun telah dikalahkan.

to be continue...