webnovel

MEANING OF LOVE

Neha_Meilany · Teen
Not enough ratings
5 Chs

CHAPTER 3

Kesya pun langsung mencari keberadaan kakaknya itu. Dan benar saja,Naufal sedang berada di kantin. Di depannya terdapat 1 mangkuk bakso dan 3 gelas minuman es teh. Kakak Kesya memang pecinta minuman,tak terkecuali es teh.

Kesya langsung menghampiri Naufal dan menodongkan bolpeinnya tersebut.

Naufal pun langsung menghadap ke arah Kesya.

"Ohh,makasih banyak. Lo kok tau gue disini. Sini duduk,minum dulu",tanya Naufal sambil memasukkan bolpeinnya ke saku celananya..

Kesya mengangguk lalu duduk di sebelah Naufal.

"Tadi gue ketemu sama temen sekelas Lo,dia bilang Lo disini",jawab Kesya.

"Yang mana?",tanya Naufal bingung.

"Kalau tadi gue liat name text nya si,namanya Rafa",jawab Kesya mencoba mengingat-ingat.

"ohh Rafa,dia temen sebangku gue",kata Naufal.

"ohh"

"Permisi",ucap salah seorang laki-laki dan seorang perempuan menghampiri Naufal dan Kesya.

"Hai,gue Adrian dan dia Nayla. Gue ketua OSIS dan Nayla wakilnya. Gue mau nanya nih,kalian murid baru kan dari Jogja?",tanya Adrian dengan lembut.

"Iya,kenalin saya Naufal dan dia Kesya. Adik saya", jawab Naufal sambil bersalaman.

Tak terkecuali Kesya. Sesuai dengan wejangan dari Ayah dan Ibunya,mereka harus sopan kepada yang lebih tua.

"Nah,jadi kita berdua pengen ngajak kalian buat keliling sekolah. Biar kalian tau aja tempat-tempat nya. Gimana?",sahut Nayla.

"Wahh,boleh tu",jawab Naufal dengan girang.

"Oke kalau gitu. Nanti jam istirahat kedua,kalian temuin saya disini ya",kata Adrian dan dibalas anggukan oleh Naufal dan Kesya.

Adrian dan Nayla pun beranjak pergi.

"Adrian,Ketua OSIS!!!",Ucap Naufal semangat dan menekankan ucapannya.

"Dek,dia yang kakak bilang. Ganteng gak menurut Lo?",tanya Naufal.

"b aja",jawab Kesya dingin.

"Dek,plisss. Mereka udah masa lalu,biarin aja masa lalu lewat. Sekarang kamu harus mikirin hari ini dan hari berikutnya. Adrian itu ketua OSIS,yang pasti dia berakhlak baik dan mulia,gak kaya mereka mereka yang dulu dek. Percaya sama kakak",kata Naufal meyakinkan Kesya.

"kak,dengerin kata Kesya ya. Kita gak tau dia itu kaya gimana. Bisa aja dia jadi Ketua OSIS karena uang atau hoki aja. Kita baru ketemu dia hari ini,sekarang. Kita ga tau dalemnya dia kaya apa. Udah lah kak,Adek ga pernah mau bahas cowok lagi.Titik!",balas Kesya dengan emosi dan beranjak pergi.

"sekarang,gue harus gimana ya. Gue gak mau Kesya terus terusan mikirin masa lalunya,sedih sedih terus",kata Naufal dalam hati.

Bel pun berbunyi. Saatnya para siswa siswi kembali dengan buku bukunya.

Saat Naufal masuk ke dalam kelas,dia melihat Rafa sedang membereskan buku-buku nya lalu menggendong tas nya. Dia juga meninggalkan surat di atas meja guru.

"Rafa,Lo mau kemana?",tanya Naufal mencegah Rafa.

"Adek gue,dia kesakitan di rumah. Di rumah juga lagi ga ada siapa siapa,jadi gue Dispen hari ini",jawab Rafa panik.

"Okey,Lo jangan panik. Santai ya. gue pengen ke rumah Lo pulang sekolah ini,pengen liat keadaan Adek Lo,siapa tau gue bisa bantuin. Ibu gue kebetulan juga dokter",kata Naufal sambil menepuk bahu Rafa.

Rafa pun langsung mengeluarkan selembar kertas dan bolpoin. Dia langsung menuliskan alamatnya disitu.

"nih alamat gue,Lo nanti Dateng aja. Dan,gue harap Lo bisa bantuin gue nanti ya",kata Rafa sambil memberikan selembar kertas tersebut dan langsung beranjak pergi.

"Adeknya Rafa sakit apa ya?",ucap Naufal dalam hati.

•Kesya Pov•

Kesya pun memasuki ruang kelasnya dan langsung duduk di tempatnya.

"Elsa,gue mau nanya dong",ucap Kesya tiba tiba.

"mau nanya apa Sya?,tanya aja. Tentang dimana toilet?,gue tau. Berapa banyak cogan disini?,gue juga tau?. Mau tanya apa?,gue tau semuanya. Haha",Jawab Elsa dengan tertawa.

"emm,itu kak Rafa kelas 11 MIPA 1. Dia itu siapa si?,Lo tau ga tentang dia?",tanya Kesya penasaran.

"Ohh,kak Rafa. Dia dijuluki Pangeran Kulkas sampe sekarang,dingin banget dia. Dia juga anak berprestasi. Kedua orang tuanya udah meninggal waktu mereka masih kecil. Dia sama adeknya tinggal bareng sama Tante om nya,yang keras. dan btw,adeknya itu sakit. Kanker,kurang tau juga si detailnya. Adeknya home schooling dari SMP sampai sekarang. Jadi Rafa tu capek banget deh pokoknya,kalau gue jadi Rafa,udah bunuh diri dari dulu",jawab Elsa panjang lebar dengan serius.

"Ohh,gitu. Makasih ya",ucap Kesya dengan senyuman manisnya.

"Eh,btw. Ngapain Lo nanya nanya tentang kak Rafa,Lo suka ya sama kak Rafa?",ledek Elsa.

"engga,tadi gue cuma gak sengaja ketemu sama dia. Dan ternyata dia temen sebangkunya kakak gue",jawab Kesya santai.

"hah,kakak Lo siapa?",tanya Elsa bingung.

"Naufal,dari kelas 11 MIPA 1. Pindahan juga",jawab Kesya

"wah pasti ganteng Ni. Adeknya aja cantik banget",ucap Elsa dalam hati.

"Ohh gitu,next time ajak gue ketemu sama kakak Lo ya",ucap Elsa memohon. Elsa memang nomor satu jika soal cowok.

Kesya membalasnya dengan anggukan dan senyuman.

~~~~~

Bel istirahat kedua pun berbunyi. Sesuai janji,Naufal dan Kesya langsung menuju ke kantin untuk menemui sang ketua OSIS tersebut.

"Dek,Lo mau?",tanya Naufal heran. Karena biasanya,jika suruh mengenal hal sekitar,Kesya tidak pernah mau. Kenalan sama sekolahan aja biasanya dia bilang kalau semakin lama pasti bakalan kenal dan tau tentang sekolah sendiri.

"iya,mau ngehargai aja",jawab Kesya.

Kesya memang dingin,tapi dia baik.

"Hai,kalian Dateng lebih awal ternyata",sapa Nayla.

"Hai kak",sahut Kesya dan Naufal bersamaan.

"Okey,kita mulai ya",kata Adrian.

Selama 15 menit,mereka berkeliling sekolah dan Adrian sambil menjelaskan.

"Okey,kita balik lagi ke kantin ni. Kalau masih bingung,tanya sama kita aja ya. Kita setiap hari ada di ruang OSIS kok,kecuali libur atau ga masuk sekolah. sekarang,sebagai hadiah. Kalian kita traktir makan ya,terserah mau soto,bakso,atau makanan yang lainnya. Dan kalau pesen,minta tolong ya,sekalian pesenin kita 2 porsi bakso sama 2 es teh",kata Nayla dengan lemah lembut.

"wah,serius nih?. okey kalau gitu saya pesenin. Lo mau pesen apa dek?",tanya Naufal kegirangan.

"es teh aja deh",jawab Kesya.

"okey,saya pesenin ya kak",ucap Naufal dan beranjak pergi.

"eh Kesya,Lo sama kakak Lo itu tinggal di daerah mana?",tanya Nayla.

"maaf,kita gak boleh kasih tau alamat kita sama orang tua kita,kecuali kalau ada kepentingan yang penting banget",jawab Kesya jujur.

Keluarga Mr.Danendra memang sangat privasi,tertutup. Bahkan sampai hari ini,terhitung hanya 1 orang saja yang tau alamat rumah mereka. Yaitu kurir pos.

"Ohh,gitu. kita cuma nanya aja si,siapa tau kan kita bisa main ke rumah kalian kapan kapan. Ya kalau emang gak boleh,yaudah. kita gak maksa", ucap Nayla dengan senyum paksanya.

Kesya pun mengangguk dan tersenyum.

"ni anak manis banget ya. Tapi,dia kayaknya dingin. Kalau gue serius,dia mau gak ya?. Eh jangan jangan,dia masih kelas 10,biarin dia senang senang sama temennya dulu,gue ga mau hancurin kehidupannya",ucap Adrian dalam hati sambil melihat ke arah Kesya.

Naufal pun kembali ke tempat duduk setelah memesan. Tak lama,ibu ibu kantin langsung mengantarkan pesanan mereka.

Tak lupa mereka bilang terima kasih.

"Btw,makasih ya udah traktir kita",ucap Naufal.

"santai aja,kita juga senang kok",jawab Adrian.

"btw,Lo kalo dilihat-lihat ganteng juga ya",sambung Nayla terpesona.

"engga kok,pas pas an aja gini",jawab Naufal dengan malu-malu.

"Kesya,Lo ga mau makan?. Kalau mau,gue pesenin sekarang ni",sahut Adrian.

"gak usah kak,udah kenyang",jawab Kesya lembut.

Selesai makan,mereka langsung kembali ke kelas masing-masing. Karena bel juga sudah berbunyi.

"Kesya,Lo mau temenin kakak ga?. Nanti kakak mau ke rumahnya Rafa,temen sebangku. Adeknya sakit,gue pengen jenguk. Pliss,Lo ikut gue ya",ucap Naufal saat berjalan ke kelas.

"iya,gue juga tau kalau adeknya sakit. Nanti gue temenin Lo",jawab Kesya.

"nah mantap. Alamat udah beres pokok nya",ucap Naufal kegirangan.

Mereka lalu berpisah untuk ke kelas masing masing.

~~~~~

Sepulang sekolah,Kesya langsung menemui kakaknya di parkiran.

"Ayo dek,jadi kan?",tanya Naufal memastikan.

"Jadi,tapi kita beli buah dulu",jawab Kesya.

"Okey deh"

Mereka lalu melaju di kecepatan sedang. Tetapi, mereka mampir ke toko buah dan langsung menuju ke rumah Rafa dan Fara.

35 menit kemudian,mereka sampai di rumah Rafa. Mereka sedikit terkejut dengan keadaan rumah mereka. Sederhana,dan sekeliling rumahnya dipenuhi dengan barang barang bekas.

"Permisi...",ucap Naufal sambil mengetuk pintu.

"Eh,halo Naufal Kesya. Selamat datang,silahkan masuk",ucap Rafa setelah membuka pintu.

"sorry,rumah gue gak enak",kata Rafa tiba tiba.

"Ini rezeki dan takdir Raf",jawab Naufal santai.

Naufal dan Kesya tidak menghiraukan keadaan rumah Rafa. Mereka hanya bingung,bagaimana Rafa bisa tinggal di tempat seperti ini?. Semoga saja tempat tinggal mereka bisa segera di perbaiki.

"Ini Raf,sedikit buat Adek Lo",kata Naufal sambil memberikan sekantong plastik berisi buah buahan.

"wahh,makasih banget ya. Sini kalau mau liat Adek gue",jawab Rafa dan mempersilahkan Naufal,Kesya untuk masuk ke kamar Fara.

"Dek,ada yang mau ketemu Lo",ucap Rafa sambil membuka pintu.

"Temen temen kakak ni"

"Hai,kenalin gue Naufal",ucap Naufal.

"Aku Kesya",sambung Kesya.

"Hai kakak,Aku Fara",jawab Fara.

"Mereka itu punya Ibu dokter. Jadi,siapa tau mereka bisa bantu kamu", sahut Rafa.

"Iya bener. Tapi sebelumnya,kita mau tau gimana yang kamu rasain sekarang. Gejalanya gimana?,yang sakit sebelah mana dan kita butuh hasil suspect dokter yang periksa Fara. Baru nanti setelah pulang ini,kita kasih tau Ibu kita",ucap Naufal.

Fara tak segan langsung menjelaskan semua gejala gejala yang ia alami.

"Oke,kita paham. Nanti kita bilang ya ke Ibu kita,soalnya jam segini masih jam kerja",ucap Naufal setelah mendengarkan.

"Gejalanya parah banget ya. Pasti penyakitnya serius",batin Kesya.

"terus waktu itu Lo periksa ke dokter,kata dokter apa?",tanya Naufal.

"G-gue gak periksa ke dokter. Gak boleh sama Tante. Selama ini,cuma kakak yang beliin obat,sesuai sama yang aku rasain. Kalau pas pusing,ya di beliin obat pusing,dan lain lain",jawab Fara gugup.

"Loh kok gitu,emang Tante kalian kenapa?",tanya Kesya bingung.

"Kita cuma tinggal sama Tante om kita. Orang tua kita udah meninggal. Om sama Tante kita cuma kerja jadi assisten rumah tangga dan Om sebagai satpam nya. Penghasilannya gak seberapa,apa lagi ditambah menanggung hidup kita,Fara pun juga sakit. Awalnya pas mereka disuruh mengurus kita,mereka ngga mau,tapi orang tua kita benar benar mendesak sampai mengancam mereka. Ya,terpaksa kaya gini deh",jawab Rafa dengan air mata yang di tahannya

"Iya,udah berulang kali kak Rafa minta sedikit uang ke mereka buat beliin aku obat. Tapi ujung ujungnya,ya cuma di marahin", sambung Fara sedih.

"terus selama ini Lo beli obat pake uang siapa?",tanya Naufal.

"Pake uang tabungan gue,sama uang warisan dari Mamah Papah",jawab Rafa.

Kesya dan Naufal sangat tersentuh mendengar ucapan Rafa dan Fara. Karena mempunyai hati yang lembut,Kesya sedari tadi menahan air matanua dan tidak bisa mengucapkan kata kata.

"Kita pasti bantu kalian",Kata Naufal yakin.

"Cukup minta Ibu kalian periksa keadaan Adek gue ya. Setelah itu urusan kita",ucap Rafa karena tidak ingin merepotkan.

"Kita bakal bilang sama Ibu,buat ngurus Fara sampai sembuh",jawab Naufal tegas.

"Tenang aja,Kita ikhlas bantuin kalian",ucap Kesya yang akhirnya membuka suara.

"Makasih banyak ya. Padahal,kita baru ketemu hari ini. Eh kalian udah banyak bantu kita",ucap Rafa tidak enak.

"Sama sama,kita juga senang bisa ketemu kalian. Dan ini,nomor telepon gua. Nanti Lo hubungin gue jam 8 malam. Gue bakalan kasih tau Lo,tentang pendapat ibu gue",ucap Naufal sambil tersenyum.

"oke kalau gitu. Gue ucapin terima kasih banyak ya karena kalian udah mau bantu",kata Rafa.

"Santai aja,kita temen. Dan kalau Lo butuh bantuan gue,langsung hubungi gue ya",Jawab Naufal dengan senang hati.

"Kalau gitu,gue sama Kesya pamit pulang dulu ya. Sampai ketemu besok",sambung Naufal.

"Oke siap. Makasih banyak ya",ucap Rafa.

"Makasih banyak ya kak Naufal,kak Kesya",sahut Fara.

"sama sama",ucap Kesya dan Naufal.

Lalu, Kesya dan Naufal pun beranjak pergi menuju perjalanan pulang.

Rafa lalu kembali ke kamar Fara setelah mengantarkan Kesya dan Naufal ke depan pintu.

"Dek,Lo gak usah khawatir ya habis ini. Lo pasti sembuh",ucap Rafa dengan senyum tipisnya.

"iya kak".

"Eh,btw kak Kesya sama kak Naufal cakep juga ya. Kakak gak ada niatan gitu buat deketin kak Kesya?",tanya Fara.

"Dek,udah lah. Kita pentingin dulu kesembuhan kamu. Kalau udah sembuh,baru boleh minta apa aja ke kakak. cewe itu bukan prioritas!",jawab Rafa menekankan kalimatnya.

"iya iya"

"gue sebenernya juga berfikiran kaya gitu dek"