webnovel

ME VS POSSESIVE BRO

Bagi semua orang, khususnya para perempuan mungkin pengen punya abang, benar tidak? Tapi beda lagi sama Ochi, rasanya lebih baik tidak punya abang daripada punya enam abang yang kerjaannya nyemak di hidup Ochi dan gangguin ketenangan Ochi. Samudra Achilleo Sebastiano Gabriello, lelaki berusia dua puluh tiga tahun yang ketimpa sial bertemu dengan Ochi. Belum lagi, enam abangnya itu bisa sebuas singa setiap kali ada cowok yang mendekati Ochi. Dan Samudra menjadi salah satu dari sekian korban keganasan mereka. ''Kenapa sih gue harus punya abang?'' ''Abang lo buas kayak cheetah kelaparan!'' 0820

itsolyppppp · Teen
Not enough ratings
17 Chs

FIRST!

Dimulai dari gue yang kelupaan ngerjain tugas, dan saat itu juga takdir memulai aksinya.

''RORA! PR NYA NYAI DAJJAL KETINGGALAN! GUE HARUS OTOKEH?''

Teriakan super nyaring itu berasal dari seorang manusia berjenis kelamin betina yang kini sibuk mengobrak-abrik tas sekolahnya yang bermotif galaxy. Perempuan berambut hitam legam sepunggung pun ikut heboh seperti gadis tadi, ikut mengobrak-abrik tasnya.

''GUE JUGA KETINGGALAN CICI! HARUS WHAT SEKARANG?'' teriak gadis itu ikutan.

Dua manusia dengan jenis kelamin yang sama berteriak kencang, berpotensi merubuhkan sekolah Sma Karnigara tercinta. Pagi hari, saat semua murid masih mengumpulkan nyawa karena terpaksa bangun cepat untuk ke sekolah padahal tadi malam begadang maraton Drakor pun jadi melek seribu persen karena teriakan mereka.

''Woi betina! Kalau teriak agak dipelanin dikit anjir, ilang kan ngantuk gue jadinya!'' dengus seorang cowok dari sebrang gang meja. Mukanya kesal banget karena pagi-pagi udah olahraga jantung karena teriakan paus betina.

''DIEM LO GADING NYA GAJAH!'' semprot dua perempuan tadi kompak bikin cowok yang namanya Gading pun langsung kicep.

Mereka berdua kemudian duduk dengan lemas. Keiko Ochi Bintang Santoso dan Aurora Griselda Karilsa Wirawan. Dua pelaku keributan pagi hari ini sedang menundukan kepala lemas karena dilanda masalah kenegaraan.

''Gue gak mau di hukum, Ci! Udah jerah gue disuruh jadi babuh. Capek!'' rengek Aurora atau yang lebih sering dipanggil Rora.

''Lo kira gue kiem pelayan seksih apa yang mau dijadiin babuh? Gila aja, gue juga gak mau!'' balas Cici aka Ochi ikutan merengek.

''Jadi kita harus gimana?'' tanya Aurora tetap merengek.

Ochi menggeleng kepalanya lemas. ''Gue juga bingung harus otokeh!''

Keduanya kembali terdiam dengan pikiran masing-masing. Sial, benar-benar sial. Ochi benar-benar merutuki kebodohannya yang bisa melupakan pr tercinta dari guru nyai tercintahnya. Bego emang.

Ochi menggigit jarinya sambil berpikir, mencari cara keluar dari masalah rumit yang lebih rumit dari mimpiin bias yang gak akan pernah kamu miliki. Hadeuh!

''Gue punya ide!'' seru Ochi lantang dan kuat, lagi-lagi bikin kaget satu kelas.

''Ci, jangan mentang-mentang lo bisa teriak seseantro bumi, lo jadi suka-suka buat teriak. Ini kuping bukan hati yang tahan banting disakitin!'' kali ini teriak Deandra, teman kelas nya Ochi yang ngomong.

''Sorry De, gue cuman mau berbaik hati aja ngasih kalian dengar suara limited edition gue ini kayak podcard nya Lucas di iklan kopi.'' ujar Ochi songong, Deandra dan teman sekelasnya yang mendengar ocehan gak berbobot Ochi pun milih ngabaikan aja.

Ochi itu kalau bego suka berlebihan.

Oke, lanjut ke Ochi yang kini duduk berhadapan dengan Rora yang disebelahnya. Rora menatap Ochi dengan malas, antara pasrah atau ragu.

''Lo punya ide apa Ci?'' tanya Rora ogah-ogahan.

Ochi tersenyum lebar. ''Gue bakal nelpon abang gue dan nyuruh dia buat ambil buku kita berdua.'' ujar Ochi.

Aurora mendengus. ''Yakin lo?'' ragunya.

''Dih, lo lupa gue siapa?'' kata Ochi angkuh sambil tersenyum bangga.

''Adik dapatannya semua abang lo.'' balas Aurora gak ada segan-segannya.

''Sialan lo mak lucifer! Kalau ngomong suka gak bener.'' umpat Ochi berdecak.

Perempuan berdarah campuran bego, tolol, dan gila. Oke maaf, maksudnya berdarah campuran Jepang, Korea, Australi, dan Indonesia itu pun mengeluarkan ponselnya yang biasa aja. Gak mahal amat kok, dia bukan orang yang beli Ponsel keluaran terbaru. Mami papinya mah celit, beli ponsel aja tunggu sampai retak-retak kayak pas maskeran terus nonton video ngakak di feed instagram.

Tadi tangannya sempat berniat buat menelpon Bang Kai atau panjangnya Kaisar Joeyrichard Ryoichi Santoso tapi gak jadi karena dia baru ingat kalau abang sulungnya itu lagi di Sydney, mau nelpon bang Kei tapi dia lagi Jepang.

Bang Ten?

Gak mungkin! Dia pasti lagi sibuk ngurus restorannya yang setiap pagi emang udah rame kayak pajak sambu Medan!

Bang Zi?

Ini lagi yang paling ter-gak mungkin! Pagi kayak ini abang nya itu pasti lagi sibuk ngurus rumah barunya dia (baca rumah sakit).

Mana sempat keburu telat dia buat balas chat atau telpon.

Nafas aja udah buang waktu dia yang berharga kayak hati aku yang aku kasih percuma tanpa dipungut pajak ke kamu.

Panggilan pertama berdering. Jadilah Ochi nelpon abangnya keempatnya, Raiden Raphaello Ryozo Dylano Santoso biasa dipanggil Rapha atau Ello biar keren tapi kalau sama Ochi mah dipanggil Bang Rai. Abang keempat nya yang baru aja pulang dari Singapur beberapa waktu yang lalu setelah perjalan tour konsernya menjadi Disk Jockey. Alah tour apaan, kebanyakan update instastory lagi direstoran sama clubbing di club malam mahal mulu.

''Kok gak diangkat sih? Bang Rai kemana ya? Masa pagi-pagi gini udah ngapel kerumah janda.'' gumam Ochi pelan tapi masih kedengaran sama Aurora yang disebelahnya.

''Udah gue bilang kan, lo tuh emang adek dapatan enam abang lo.'' kata Aurora gak tau diri, bikin sakit hati anak orang aja.

Untung Ochi tahan banting.

''Sekali lagi lo ngomong gitu gue lempar ludahnya Kai Exo lo ye!'' dengus Ochi kesal, tapi masih sibuk mendial nomor ponsel abang sulung nya.

''Mau dong kena ludahnya Kai. Mana tau bisa jodoh.'' balas Aurora, mauan.

''Itu sih lo yang mau, si Kai mah jijik.'' balas Ochi ketus gak berperasaan, bikin anak orang patah semangat mengejar cinta bias.

Ini pasti bang Rai lagi olahraga makanya gak megang hape. Kebiasaan banget, bentuk-bentuk badan. Itu mau kekarin badan biar keren atau mau ikut lomba gulat di Tokyo! gumam Ochi dalam hati.

Tangannya kembali mendial nomor abang keenamnya. Yuuta Dominicizreal Gorokurou Santoso atau lebih sering dipanggil Dominic dan Izrael sama temannya. Kalau sama Ochi sih dipanggil Bang Yuta kalo ada maunya tapi kadang bang Tata.

Drrrt...

''Maaf nomor ponsel yang anda hubungi sedang berada diluar jangkauan. Mohon hubungi kembali beberapa saat nanti.''

Ochi merengut, jarinya kembali mendial nomor abangnya tapi tetap sama. Ia menghela nafasnya, kini satu-satunya harapan hanya ada pada abang sialan nya, yaitu Satoru Elvanolan Kazuhiko Santoso aka si bang Sat.

Drttt...

''Maaf, nomor ponsel yang anda hubungi sedang berada diluar jangkauan. Mohon hubungi kembali beberapa saat nanti.''

Berkali-kali menelpon para abangnya, malah suara lembut mbak operator yang kedengaran. Ochi menghela nafasnya berusaha sabar sama tingkah ketiga abangnya yang super duper biadabnya. Kenapa sih disaat-saat dibutuhin kayak gini tiga abangnya itu gak bisa diandalin?

Kayaknya beneran deh yang di bilang Rora kalau sebenarnya Ochi ini mungkin anak dapatan sampai tiga abangnya tega banget sama dia. Pulang nanti dia harus nelpon maminya deh buat nanya sama maminya, sebenarnya dia ini anak kandung atau enggak sih?

''Gimana? Diangkat?'' tanya Aurora, kedua tangannya bersedekap didada.

Ochi menggeleng pelan.

''Gue bilang juga apa.'' kata Aurora ketawa sinis.

Bahu Ochi dibuat turun kebawah. Dia meletakan ponselnya yang bercase aurora galaxy ke meja.

''Kayak nya lo benar deh Ra. Gue ini kayaknya emang anak dapatan nyokap bokap gue sampai tiga abang gue jahat banget sama gue.'' ujar Ochi lemah.

Mata Aurora dibuat melotot, dia mengigit bibirnya dan merasa bersalah sama sahabatnya itu. Ya Tuhan, dia gak bermaksud buat ngomong gitu dengan serius. Bercanda doang tapi kayaknya Ochi bawa serius deh.

''Chi, g-gue...'' omongan Aurora terputus.

''Tapi kan harusnya mereka juga ngehargain gue sebagai adik angkatnya!'' teriak Ochi nyaring bikin telinga Aurora sakit kerenanya. Aurora bahkan sampai nutup telinga supaya gendang telinga nya gak pecah. Nyesel dia kasihan sama bocah siluman kayak Ocii!

''Emang gak ada akhlaknya abang gue semua! Hobi nyuruh-nyuruh kayak babuh tiba kita lagi butuh banget, jarangkan batang hidung jejak kakinya pun gak ada. Tai lah, kenapa sih abang gue gak kayak Jaehyun Nct atau Suho Exo, atau Suga bts atau kalau gak Rowoon SF9 aja? Kenapa woy?'' Ujar Ochi lagi sambil mengacak-acak rambut sebahunya.

''Ya karena lo terlalu iyuh untuk mereka yang aww uww amazing.'' sahut Aurora dengan muka polosnya.

''Pinternya mulut kamu nak. Pengen di cium swallow nya Taehyung iya?'' balas Ochi datar dengan muka tertekuk sebal.

Aurora ini tipe orang yang kalau temennya lagi kesal bukannya dihibur malah disahutin. Mana sahutannya bikin orang makin kesal. Benar-benar gak ada lebihnya jadi sahabat, hibur kek apa kek. Ini, jatuhin mentalnya orang gila aja.

''Lagian lo sih jadi adek terlalu holly shit. Sampai abang lo ogah gitu.'' kata Aurora lagi, kali ini benar-benar jatuhin mental nya Ochi.

''Lo tuh ya--Ahhh! Pokoknya awas aja, kalau gue punya pacar gak bakal sudi gue diajak makan diluar! Liat aja pembalas gue! Jangan panggil Gue Ochi--''

''Kalau lo nolak ditraktir, gitu maksud?''

"KURANG AJAR!!''

Hello yeorobun!

Semoga kalian suka sama cerita baru aku ya,

sebenarnya ini agak cheesy gitu tapi aku harap kalian suka hehehe

Kayak biasanya, jangan lupa vote and komen yaaak

Share jugaaaaa

yoyoyoyoyoyxoxoxoxo

gitu aja

babayyyyy!

Creation is hard, cheer me up!

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Like it ? Add to library!

and if you

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

itsolypppppcreators' thoughts