webnovel

Mawar yang terluka

Arumi adalah seorang gadis dengan paras yang cukup menawan bertemu seseorang dimasa lalunya yang tidak lagi dikenalnya. ya pria itu yang sekarang diam-diam dia menyukainya. Ach tapi sayang itu semua menimbulkan luka yang dalam bagi Arumi, dan entah mengapa luka itu selalu membuat dia merindukan sekaligus membencinya. Mungkinkah luka itu akan sembuh atau adakah keajaiban yang akan berpihak pada Arumi.... Yah mungkin saja ada sedikit keajaiban yang mampu merobah kenyataan yang dia rasakan

Darmayanti_Tauceng · Urban
Not enough ratings
11 Chs

Perjalanan

Arumi dan yang lain berjalan keruangan mereka sambil berbincang akrab melepas tawa.

Oh ya Arumi, kapan kita mengajukan cuti? Dityo bertanya.

Mmm Nanti siang lah, aku bikin suratnya dulu, bagusnya kita sama-sama mengajukan atau bagaimana?

Sebaiknya kamu aja duluan, besok baru aku. klo bareng gini takutnya ketahuan. Dityo tersenyum sumringah.

Baiklah, sampai ketemu nanti ya, aku mau keruangan produksi dulu. Arumi berlalu meninggalkan Dityo.

Siang, Arumi menuju ke bagian personalia sambil membawa amplop ditangannya, sepertinya Arumi sudah mantap dengan keputusannya untuk menikah dengan Dityo.

Siang mbak, sapa Arumi

Ya, Arumi Tumben main kesini ada yang bisa dibantu, jawab Ani bagian personalia.

Ini mbak aku mau mengajuin cuti beberapa hari, mau pulang kampung jenguk orang tua. Penjelasan Arumi pada Ani.

O baiklah, sore nanti kamu bisa ambil balasannya Arumi. Jawab Ani sambil tersenyum.

Arumi berjalan pasti menuju ruangannya untuk menemui timnya.

Berta, Leo ada yang mau kami bicarakan. Besok, kami berdua akan pergi kekampungku menemui orangtuaku setelah itu ke kampung Dityo membicarakan tentang rencana kami pernikahan kami, jangan ada yang tau jika kami pergi bersama ya. Kami tidak ingin jadi perbincangan yang lain. permintaan Arumi pada rekannya yang dianggukan oleh Dityo.

***

Hari menunjukan pukul 8 pagi, Dityo dengan menggunakan mobilnya menjemput Arumi kerumahnya untuk sama-sama pergi ke kampung Arumi yang jaraknya 3 jam perjalanan. Memang tidak terlalu jauh buat mereka tapi perasaan tegang tetap membuat suasana di mobil serasa jauh. Keduanya terdiam dan membisu memikirkan apa yang terjadi nanti, lancar atau tidak, bagaimana jika tidak????