webnovel

Tuan Zhong, Anda Tersenyum!

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Semakin lama semakin dingin, jalanan tempat kios dan toko-toko kecil berada semakin ramai.

Sedangkan Xue Miaomiao mencari Sangren di tempat pembuangan sampah dan merasa kelaparan, lalu tiba-tiba ada orang yang mengejarnya dari belakang. Seluruh tubuhnya basah kuyup, Xue Miaomiao terus berlari tanpa henti. Dia bahkan tidak berani melihat kebelakang. Lalu ia melihat tempat sampah besar dan bersembunyi di balik tempat sampah itu, tubuhnya yang basah kuyup terlihat gemetar. Dari kegelapan tiba-tiba terlihat segerombolan orang yang datang mengejarnya, Xue Miaomiao tidak bisa kabur lagi, ia hanya bisa meringkuk dan tidak memerlukan waktu lama sampai orang-orang itu mengelilinginya.

"Jangan mendekat, jangan mendekat! Jangan mendekat!!"

Xue Miaomiao mencari sebuah batu di sekitarnya tapi dia tidak bisa menemukannya. Terlihat senyum menyeringai di wajah salah seorang yang mengelilinginya lalu menjilat bibirnya seolah ingin melakukan sesuatu terhadap Xue Miaomiao dan berjalan menuju ke arahnya bersiap-siap akan menerkamnya.

"Tidak!"

Xue Miaomiao terbangun, tubuhnya dipenuhi dengan keringat.

Perlahan Xue Miaomiao menyesuaikan diri dengan cahaya dan suhu di ruangan tempat dia berada. Terlihat seseorang sedang duduk di sebelahnya dan melihatnya dengan tatapan khawatir.

"Juan, bagaimana kamu…" Xue Miaomiao menghentikan perkataannya seiring dengan matanya yang sedang melihat ke sekelilingnya. Xue Miaomiao menyadari dirinya sudah berada di tempat yang aman, dia sedang berbaring di ranjang rumah sakit. Xue Miaomiao dapat mencium aroma khas rumah sakit, aroma antiseptik.

Chen Juan mengangkat kepalanya melihat ke arah Xue Miaomiao, dia dapat melihat wajah Xue Miaomiao yang putih pucat dan seluruh tubuhnya penuh dengan luka. Chen Juan kesal melihat keadaan Xue Miaomiao yang seperti ini tapi sebelum dia dapat berkata apa-apa, Xue Miaomiao memegang tangannya dan bertanya, "Sangren? Dimana Sangren, anjing yang aku peluk? Juan apa kamu tidak melihat seekor anjing husky?"

Chen Juan tidak bisa menahan kemarahannya lalu melepaskan tangan Xue Miaomiao dan berkata, "Xue Miaomiao, apa otakmu bermasalah?! Kemarin kamu demam tinggi hingga 40 dejarat dan kamu malah pergi mencari seekor anjing. Apa kamu sudah tidak memperdulikan nyawamu? Apa seekor anjing lebih penting daripada nyawamu?!"

Chen Juan yang pendiam sampai mengutarakan emosinya karena sangat marah dan kesal dengan tingkah laku Xue Miaomiao. Xue Miaomiao hanya terdiam mendengar omelan Chen Juan. Ia tahu bahwa Chen Juan sangat mengkhawatirkan dirinya, lalu Xue Miaomiao memegang tangan Chen Juan lagi sambil berkata,

"Juan, jangan marah, anjing itu sangat penting untukku jadi…"

"Xue Miaomiao kamu benar-benar tidak bisa diberitahu! Aku sudah kehabisan kesabaran!"

Chen Juan melepaskan tangan Xue Miaomiao lagi lalu keluar dari sana dengan marah.

Xue Miaomiao terdiam, hatinya tersentuh dengan omelan Chen Juan. Dalam hati dia berkata, 'Selama ini aku selalu seorang diri di dunia ini, tapi sekarang ada seseorang yang benar-benar mempedulikanku. Aku benar-benar tersentuh.'.

Dari ujung matanya Xue Miaomiao dapat melihat seorang dokter yang datang memasuki kamarnya.

"Nona Xue sudah sadar. Demam nona selama 2 hari ini tidak turun, jika orang pada umumnya sudah tidak bisa bertahan." kata dokter itu sambil memeriksa keadaan Xue Miaomiao.

Xue Miaomiao kaget mendengar perkataan dokter dan bertanya, "Dokter, saya demam selama 2 hari? Bukankah hanya 1 hari?"

"Nona Xue, nona sudah berada di rumah sakit 1 hari 1 malam. Banyak orang yang mengkhawatirkan nona."

Xue Miaomiao tersenyum canggung dan dalam hati berkata, 'Mana mungkin banyak orang yang mengkhawatirkan aku, hanya Chen Juan yang khawatir denganku'. Xue Miaomiao tidak sadarkan diri selama 1 hari 1 malam, tidak heran Chen Juan begitu marah. Dan hari ini Xue Miaomiao memiliki ujian, tapi karena masih harus tinggal di rumah sakit dia tidak dapat ikut ujian dan berencana untuk meminta ujian susulan.

Xue Miaomiao merasa bersalah dalam hati karena sudah merepotkan Chen Juan dan membuatnya khawatir, lalu dia mendengar suara langkah kaki. Xue Miaomiao mengangkat kepalanya dan melihat Zhong Haotian berjalan ke arahnya.

Setelah beberapa hari tidak bertemu Zhong Haotian tetap sama seperti biasanya, terlihat dingin dan berwibawa. Seluruh ruangan yang berwarna putih membuat Zhong Haotian terlihat begitu bersinar.

Bagi orang lain Zhong Haotian adalah orang yang dingin tapi bagi Xue Miaomiao, dia adalah orang yang hangat seperti matahari. Dan selamanya akan tetap seperti itu.

Melihat kedatangan Zhong Haotian, Xue Miaomiao tidak dapat menahan dirinya untuk tidak tersenyum lebar.

"Tuan Zhong~, apa tuan datang untuk menjengukku?"

Dokter sebenarnya ingin mengatakan bahwa Zhong Haotian sebenarnya selalu berada di rumah sakit menemaninya. Tapi Zhong Haotian melihat ke arah dokter itu dengan tatapan tajam dan akhirnya dokter itu keluar dari sana tanpa mengatakan apapun.

Setelah dokter itu keluar, hanya ada Zhong Haotian dan Xue Miaomiao di dalam ruangan itu.

Zhong Haotian melihat ke arah ranjang Xue Miaomiao dan berjalan mendekatinya. Xue Miaomiao kaget melihat perubahan ekspresi Zhong Haotian yang menjadi lebih tenang.

Xue Miaomiao menjadi tegang dan menarik selimutnya, jantungnya berdegup dengan kencang.

Kemudian Xue Miaomiao memaksakan untuk tersenyum lebar hingga terlihat deretan giginya yang putih dan bertanya kepada Zhong Haotian, "Oh ya tuan Zhong bagaimana keadaan Sangren? Tidak apa-apa kan? Saat itu Sangren terluka dan ketika aku memeluknya, dia terus menangis. Sangat kasihan."

'Jika saja saat itu kakiku tidak terkilir aku pasti bisa mengeluarkan Sangren dari dalam sumur itu. Jika saja saat itu aku berhasil mengeluarkan Sangren dari sana dan mengembalikannya ke Zhong Haotian, pasti aku memiliki nilai lebih di matanya sekarang. Tapi kesempatan itu sudah tidak ada lagi' pikir Xue Miaomiao dalam hati.

Wajah Xue Miaomiao terlihat benar-benar khawatir dengan keadaan Sangren. Setelah mendengar pertanyaan Xue Miaomiao terlihat tubuh Zhong Haotian bergetar dan akhirnya dia membuka mulutnya berkata, "Sangren sudah mati."

"Ma… mati?! Mana mungkin, bagaimana dia bisa mati? Walaupun saat itu kondisinya tidak terlalu baik tapi tidak mungkin sampai mati. Tuan Zhong anda memiliki banyak uang, anda bisa memindahkannya ke rumah sakit yang lebih bagus untuk menyembuhkannya."

"Sudah mati." kata Zhong Haotian kembali mengulangi kata-katanya lagi dengan nada dingin. Lalu dia mengeluarkan cek yang sudah disiapkannya dan melemparkannya ke arah Xue Miaomiao sambil berkata, "Walaupun sudah mati, tapi kamu berhasil menemukannya. Ini imbalan untukmu."

Xue Miaomiao sulit mempercayai bahwa Sangren sudah mati dan dia tidak mau menerima cek itu. 'Aku bahkan tidak berhasil menyelamatkan Sangren, jika saja saat itu kakiku tidak terkilir dan bisa membawanya ke rumah sakit, maka Sangren tidak akan mati.' pikir Xue Miaomiao dalam hati menyalahkan dirinya sendiri.

Sebenarnya untuk orang kaya seperti Zhong Haotian tidak aneh jika dia dapat memberikan cek seperti ini, dan Xue Miaomiao sangat tidak menyukai sikap Zhong Haotian yang seperti itu. Xue Miaomiao menggigit bibirnya dan berpikir dalam hati, 'Akhir-akhir ini aku memang sedang tidak memiliki uang. Jika cek itu berasal dari orang lain aku pasti menerimanya tapi ini dari Zhong Haotian, aku tidak bisa menerimanya. Apa yang akan dia pikirkan jika aku yang selama ini mengejar dirinya lalu menerima cek pemberiannya'.

Xue Miaomiao mengulurkan tangan untuk mengembalikan cek itu tapi dia baru sadar tangannya dibalut dengan perban dan dengan kaget berkata, "Astaga, kenapa ini? Sejak kapan tanganku terluka separah ini?! Aku masih harus ujian saat kembali ke sekolah, jika seperti ini bagaimana aku akan ujian?!"

Zhong Haotian yang awalnya ingin berbalik badan dan pergi dari sana berhenti karena mendengar Xue Miaomiao berbicara. Dia melihat ke arah tangan Xue Miaomiao sambil berkata, "Xue Miaomiao, tanganmu patah?"

Mendengar pertanyaan Zhong Haotian membuat Xue Miaomiao tertegun, dia mengingat kembali kejadian malam itu saat di dalam sumur. Sangren sepertinya memakan benda kotor di dalam sumur, karena khawatir akan terjadi sesuatu dengan Sangren dia membiarkan Sangren menggigit tangannya. 'Tapi sekarang Sangren sudah mati, tidak ada gunanya jika aku mengatakannya kepada Zhong Haotian. Lagi pula bisa jadi Sangren meninggal karena ini, aku tidak berani mengatakan hal ini' pikir Xue Miaomiao dalam hati.

Xue Miaomiao menganggukkan kepalanya lalu dengan tegas menjawab, "Hm, tanganku patah. Tuan Zhong tidak tahu keadaan di dalam sumur. Saat itu agar Sangren dapat tidur dengan nyenyak aku terus memegangnya dan sekarang menjadi seperti ini. Tuan Zhong jangan bersedih, nanti aku akan mengirimkan Sangna untuk tuan."

"Sangna?"

"Iya, aku baru saja memikirkan namanya. Tidak buruk kan? Sangren, Sangna terdengar seperti saudara kan?"

'Sangna? Apa yang sebenarnya yang ada di otak gadis ini?' pikir Zhong Haotian dalam hati dan tanpa sadar dia tersenyum.

"Tuan Zhong, anda tersenyum! Anda tersenyum!" Xue Miaomiao yang melihat itu dengan antusias bangkit dari ranjangnya hingga jarum yang menempel di punggung tangannya terlepas.

  薛淼淼觉得很饿,然后一帮人在后面追赶着她,她全身都湿了,光着脚在地上跑,不停地跑,连头都不敢回.终于,她躲在了一个巨大的垃圾桶后面,浑身颤栗着,哆嗦着,在晦暗的光线中看到那群人跑开,可是又折了回来,将她团团围住.

  "不要过来,不要过来,不要!"

  她随手想要抓起那块大石头,可是半天找不到,坏人笑得很狰狞,青面獠牙,向她扑了上去.

  "不要!"

  惊醒,满头大汗.

  慢慢地适应光亮和温度,那双惊惶的双眸良久才拢起了焦距,看着坐在旁边的人.

  "涓儿,你怎么..."薛淼淼看向四周,这才知道自己已经安全地躺在医院的病床上,消毒水儿也别样的好闻.

  陈涓抬眼看着她,惨白的一张脸,到处是擦伤,心里涌起一股莫名的怒意,可是还没开口对方就紧张地抓住了她的胳膊.

  "桑葚呢?桑葚?就是我抱着的那只狗?涓儿你有没有看到那只哈士奇?"

  胸口一股气涌上来,陈涓恼怒地甩开她的手,肃然起身,"薛淼淼,你脑子有问题是不是?你发的是四十度的高烧不是三十四度,你居然还有心思到处找一条狗,你自己的小命儿都快没了你还有心思关心一条狗!"

  连情绪波动都未曾有过的室友,突然拔高音量这么训斥,薛淼淼被教训得一愣一愣的,可是她并不生气,因为她知道室友这是在关心她,卖萌地吐了吐舌头,去牵陈涓的手.

  "涓儿,你别生气,那狗对我很重要,所以..."

  "薛淼淼,你无药可救了!"

  陈涓再次甩开她的手,愤然离去.

  薛淼淼的手杵在半空中,心尖儿颤颤的,被教训了还觉得感动,这世界上大抵只有她一个了吧,可是已经好多年没这么被人关心过了,感动一下也不犯法吧.

  迅速地抬手揩过眼角,下一秒又露出微笑来,看着医生进门.

  "薛同学的体质很好,这么快就醒过来了,持续两天四十度高烧不退,一般人恐怕已经不行了."医生替她做着各项检查.

  薛淼淼惊讶地看着医生,"医生,我有发烧两天吗?明明是一天呀."

  "薛同学,你已经在医院睡了一天一夜了,很多人担心你呢."

  堪堪一笑,哪里有很多人关心她,不过就是陈涓罢了.原来自己已经在医院睡了一天一夜,难怪涓儿发那么大的火,今天有两个学科期中考试呢,为了在医院照顾她连考试都没参加,回头一定要好好补偿人家.

  薛淼淼正心里抱歉着,听到脚步声,抬眼便看到钟浩天走进了病房.

  几日不见,他还是一如既往的英气逼人,四周环境那么惨白,他却能让所有的事物一下子放出光彩来,整个世界都被照亮了一般.

  对于其他人来说他清冷疏远,可对于她来说,他却是太阳,是她永远向着的方向.

  努努嘴,薛淼淼努力调动脸上的细胞,扬起一抹笑来.

  "二少~你来看我了么?"

  医生本来想说钟二少一直都在,却被钟浩天一个眼神给吓了回去,弱弱地收拾东西退出房间.

  狭小又单调的病房只剩下两个人.

  钟浩天朝病床靠近,眼底波澜不惊,却悄然将那张慢慢变色的苍白笑脸收入眼底.

  薛淼淼激动得抓起了被子,心下窃喜,果然苦肉计什么的在男人这里最管用了,林黛玉那么得贾宝玉的宠完全就因为她是一个药罐子呀!

  仿若参透到什么大秘诀,她贼兮兮地笑起来,露出一排小白牙.

  "对了,二少,你家桑葚怎么样了?没事吧?小家伙好像受了伤,我抱着它的时候一直在哭呢,好可怜的."

  当时那情况,若不是脚崴了她肯定能把桑葚救出去的,薛淼淼这样想着,有些闷闷不乐,相比被人从井里救出来,如果她能把桑葚救出去送到他面前,肯定又是一等功,不怕以后他不待见她.

  大好的机会就这么泡汤了.

  看着她愁眉苦脸的样子,钟浩天的眉峰抖了抖,开口,"桑葚已经死了."

  "死,死了?怎么可能,它怎么可能就这么死了,虽然当时在下面的时候状态不太好,但也不至于死掉,二少你有钱,你找个好一点的兽医,肯定能治好的."

  "已经死了."钟浩天再次冷冰冰地重复,拿出早就准备好的支票扔给她,"虽然已经死了,但还是算你找到的,这是给你的报酬."

  这下,薛淼淼是真的确定桑葚已经死了,可是...她怎么可能要他的钱,没能救到桑葚,她也很抱歉,如果不是当时崴了脚,及时送医的话可能不会死.

  不过说真的,对有钱人这种没事就塞支票的行为她真是又爱又恨.薛淼淼悲怆地咬唇,最近穷得叮当响,要是别人给她支票她肯定就屁颠儿收下了,偏偏是钟浩天,人都还没追到手呢,怎么可以在他面前丢了气节.

  她伸出手去拿支票扔还给他,才发现自己的另一只手被包成了粽子,"艾玛,怎么回事儿?手什么时候磕得这么严重!"回去还怎么考试啊!

  钟浩天原本要折转的身形顿了顿,盯着她被包成粽子的手,"薛淼淼,你的手是被磕的?"

  薛淼淼被问得一哆嗦,这才回想起之前在井下的情形,当时桑葚好像吃了井下一个不干净的东西,她怕出事就掰着它的嘴给它弄出来,结果被狠狠地咬了两口.但是现在桑葚都死了,这样的好人好事说出来没什么好处吧,没准儿还弄巧成拙,说桑葚是她害死的也不一定.

  点头,使劲儿点头,"嗯,手是磕破的,二少你都不知道那环境,为了让桑葚睡得舒服一点,我就用手撑着呀,结果就变成现在这样了.二少你别伤心,回头我再送你一只桑拿."

  "桑拿?"

  "对呀,我刚想的名字,不错吧,桑葚,桑拿,一听就是哥们儿."

  桑拿,到底要多奇葩的脑子才想得出这样的名字.钟浩天忍不住掀了一下嘴角.

  "二少,你笑了,笑了!"薛淼淼激动得从床上一跃而起,手背上的针头就这么被她崩掉了.