webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Anime & Comics
Not enough ratings
386 Chs

Chapter 96 - Mahora Festival Arc 2

Villa Evangeline tepat setelah Shirou, Rin, Sakura, Arturia dan Luvia masuk ke log housenya Eva.

"Shirou-Sama lama sekali, sih," Kata Setsuna. "Padahal katanya dia akan segera datang ke sini."

"Sabarlah Setsuna-san," Kata Negi. "Shirou-Nii pasti akan segera datang kemari!"

"Yah, Shirou-kun paling-paling terlambat karena harus membantu orang lain," Kata Konoka. "Dia memang biasa seperti itu bukan?"

"Hmm begitulah," Kata Setsuna sambil mengganggukan kepalanya.

"Shirou-kun memang sangat suka menolong orang lain dengan tulus," Kata Asuna. "Dia itu orang yang terlalu baik, sih."

"Aku tidak tahu kalau kau bisa memuji orang seperti itu Asuna-san," Kata Shirou tiba-tiba saja muncul di belakang Asuna. "Aku merasa senang karena kau menganggapku sebagai orang yang baik."

"Shi-Shirou-kun!" Kata Asuna yang merasa terkejut dengan kemunculan Shirou. "Se-sejak kapan kamu ada disitu!"

"Sejak aku mendengar Konoka-san dan Setsuna-san membicarakan diriku," Kata Shirou sambil tersenyum. "Belum terlalu lama, kok, tampaknya kalian bertiga menilaiku terlalu tinggi, aku tidak sebaik itu, kok. Tapi terima kasih banyak, aku benar-benar merasa tersanjung dengan pujian kalian."

"......." Melihat Shirou tersenyum dan memuji mereka bertiga, Konoka, Setsuna, dan Asuna memerah wajahnya, karena mereka bertiga tidak tahan melihat senyuman Shirou dan mendengar pujian darinya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Ah, Shirou-Nii selamat datang!" Kata Negi.

"Ah Negi," Kata Shirou dengan senyum yang mengerikan. "Ada satu hal yang ingin kutanyakan padamu."

"A-Apa Shirou-Nii?" Tanya Negi yang merasa ngeri ketika melihat senyuman Shirou.

"Kenapa Haruna-san bisa ada disini?" Tanya Shirou sambil menunjuk ke arah Haruna yang sedang bermain dengan Nodoka dan Yue. "Jangan bilang kalau sihirmu ketahuan lagi!"

"Ma-maafkan aku Shirou-Nii!" Kata Negi. "Soalnya tadi sewaktu aku mengikuti tur keliling pulau perpustakan, Miyazaki-san terjatuh aku memakai sihirku untuk menolongnya. Dan sewaktu aku menggunakan sihirku, Haruna-san tanpa sengaja melihatku. Makanya dia sekarang ada disini."

"Haaaah kalau sudah ketahuan apa boleh buat," Kata Shirou sambil memegang dahinya. "Kenapa kau tidak menghapus memorinya Haruna-san mantra yang Rin ajarkan padamu seharusnya bisa menghapus memorinya Haruna-san bukan!"

"Itu karena aku yang meminta Negi-Sensei untuk tidak menghapus memoriku mengenai sihir Shirou-kun," Kata Haruna. "Aku sangat bersemangat untuk mencari tahu lebih banyak mengenai sihir, makanya aku tidak mau memoriku dihapus!"

"Semangatmu itu tidak diperlukan Saotome Haruna," Kata Luvia. "Karena kau hanyalah orang biasa yang tidak diperlukan di dunia sihir."

"Gyaa Edelfelt-san!" Teriak Haruna. "Kenapa kau ada disini!"

"Aku datang ke sini untuk beristirahat," Kata Luvia. "Kenapa apa aku tidak boleh beristirahat di villa milik Evangeline-Sama?"

"Te-tentu saja aku tidak berani melarang," Kata Haruna.

"Kau harusnya merasa bersyukur Saotome Haruna," Kata Luvia. "Negi Springfield memohon padaku untuk tidak menghapus memorimu, dan hanya menggantinya dengan sedikit hukuman karena kau dengan nekat mencoba melakukan pactio paksa dengan Negi Springfield."

"Hiii!" Kata Haruna yang masih merasa trauma dengan hukuman yang diberikan oleh Luvia. "Ti-tidak aku tidak akan melakukan hal nekat seperti itu lagi!"

"Negi springfield kau benar-benar ceroboh!" Kata Luvia. "Bisa-bisanya kau menggunakan sihir di tempat umum, untung saja tadi aku kebetulan sedang mencari buku di pulau perpustakaan. Aku sampai harus menggunakan sihir penghapus ke lebih dari 20 orang! Kalau tidak identitasmu sebagai penyihir magang itu berada di ujung tanduk!"

"Ma-maafkan aku Luvia-san," Kata Negi menundukkan kepalanya.

"Jadi tadi kamu membantu adikku, Luvia," Kata Shirou sambil tersenyum dan memegang telapak tangannya Luvia. "Terima kasih banyak, telah menolong adikku yang ceroboh itu!"

"Ti-ti-tidak apa-apa kok, Sherou," Luvia menjadi gugup dengan wajah yang memerah setelah Shirou memegang kedua tangannya. Bahkan tubuhnya menjadi panas dan gemetaran. "I-Itu su-dah menjadi tugasku se-sebagai salah satu penyihir di Ma-Mahora untuk me-membuat orang biasa tidak mengetahui apapun soal sihir."

Luvia yang merasa amat senang karena akhirnya ia bisa berada begitu dekat pria yang ia sukai, berusaha sekeras mungkin agar ia tidak pingsan akibat kebahagiaan yang ia terima dari Shirou. Tapi semuanya percuma karena pada akhirnya Luvia pingsan juga karena merasa terlalu bahagia. Terlalu bahagia sampai-sampai Luvia pingsan sambil mimisan.

"Ya, ampun," Kata Rin sambil menghela napas. Ia tidak bisa merasa cemburu kepada Luvia ketika Shirou memegang tangan Luvia, karena ia tahu Luvia tidak akan tahan lama dan pingsan begitu Shirou berada terlalu dekat dengan Luvia, jadi Rin tidak perlu merasa khawatir kalau Luvia akan bermesraan dengan Shirou. "Gayanya saja yang sombong dan borjuis, tapi baru tangannya dipegang oleh Shirou sedikit saja sudah pingsan begini."

"Luvia-san jarang dekat-dekat dengan lelaki selain butlernya Auguste-san, sih," Kata Sakura. "Wajar imunitasnya terhadap lawan jenis tidak terlalu baik, apalagi Shirou-Senpai adalah lelaki yang disukainya jadi kurasa tidak aneh kalau Luvia-dan sampai pingsan begitu."

"Syu-syukurlah Edelfelt-san pingsan," Kata Haruna. "Aku benar-benar tidak mau lagi menerima hukuman darinya!"

"Tidak Haruna-san," Kata Shirou. "Kau tetap akan tetap mendapatkan hukuman dariku, karena kau terlalu menganggap enteng Moonlite world."

"Ta-tapi," Kata Haruna.

"Tidak ada tapi Haruna," Kata Rin. "Shirou benar, dari perkataanmu tadi aku dan Shirou sadar kalau kau terlalu menganggap rendah bahaya di dunia sihir, jadi aku juga akan menghukummu dengan cara memberitahumu betapa bahayanya dunia sihir yang kau anggap hanya sebuah permainan!"

"Hiiiiiiiii!" Teriak Haruna.

15 menit selanjutnya, Haruna yang dipaksa berlutut sambil memakai beban berat yang di tracing oleh Shirou. Diceramahi banyak hal oleh Shirou dan Rin, sampai-sampai Haruna cuma bisa menundukkan kepalanya dan berharap penderitaan yang ia alami cepat berlalu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Chisame-san kenapa kau juga ada disini?" Tanya Shirou.

"Android bodoh itu membawaku yang sedang membeli makanan di mini market ke villa ini secara paksa!" Jawab Chisame. "Padahal aku mau melakukan sesi foto yang sangat penting di kamarku!"

"Dia terlihat kesepian Shirou-Sama," Kata Chachamaru. "Makanya aku membawanya kemari supaya ia tidak merasa kesepian."

"Aku tidak merasa kesepian!" Teriak Chisame. "Kau saja yang mengambil kesimpulan seenaknya dan menculikku kemari!"

"Shi-Shirou-Nii kenapa Hasegawa-san bisa ada di villa ini?" Tanya Negi. "Apa Hasegawa-san juga tahu soal sihir?"

"Dia dibawa kemari oleh Chachamaru," Jawab Shirou. "Dan Chisame tahu soal sihir karena dia menyadarinya sendiri dan diberitahu oleh Chachamaru."

"Aaaah satu orang lagi murid di kelasku tahu soal sihir!" Kata Negi panik. "Ini gawat! Ini benar-benar gawat!"

"Sensei tidak usah merasa khawatir aku ini orang yang bisa menjaga rahasia!" Kata Chisame sambil berjalan ke arah lingkaran sihir tempat ia tiba di villa Eva. "Dan aku tidak punya niat bergaul dengan kalian para penyihir jadi sampai jumpa."

"Chisame kalau kau berniat keluar percuma saja," Kata Rin. "Karena kau tidak akan bisa keluar dari villa ini kalau kau belum berada di villa ini selama 24 jam!"

"Ka-kalau begitu bagaimana dengan Mahora Festival!" Kata Chisame.

"Tenanglah Hasegawa-san satu hari disini berarti 1 jam diluar villa," Kata Negi. "Jadi kau tidak perlu khawatir."

'Segala sesuatu yang berbau sihir membuatku merasa seperti orang gila!' Kata Chisame dalam hatinya sambil memegang dahinya.

"Kalau begitu Shirou-Sama aku mohon diri dulu," Kata Chachamaru. "Aku harus membantu 'Hakase' dalam salah satu proyeknya yang belum selesai."

"Baiklah Chachamaru," Kata Shirou sambil tersenyum.

Di saat Chachamaru sudah pergi dari villa Eva,

"Shirou akhirnya dia pergi juga, kusangka dia akan terus-terusan ada disini!" Kata Rin yang sudah merasa kesal.

"Dia pasti akan pergi juga Rin," Kata Shirou. "Karena Chachamaru kemungkinan besar adalah salah satu faktor penentu pada rencananya Chao."

"Ya, itu adalah satu hal yang pasti," Kata Rin. "Mengingat teknologi tinggi yang ada pada tubuh Chachamaru pasti akan Chao manfaatkan untuk keberhasilan rencananya, tapi rencana apa kira-kira yang akan dilakukannya untuk mengungkap keberadaan sihir ke seluruh dunia."

"Kita cuma bisa menunggu, Rin," Kata Shirou. "Menunggu Chao melakukan rencananya apapun itu."