webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Anime & Comics
Not enough ratings
386 Chs

Chapter 83 - Mahora Festival 46

"Peserta Alucard dengan tehniknya yang mengerikan berhasil membuat peserta Kaede menyerah!" Kata Kasumi. "Peserta Alucar melaju ke babak final!"

Kaede berjalan lemah lunglai karena luka yang ia alami, sedangkan Shirou merubah dirinya menjadi sekumpulan kelelawar dan menghilang dari arena. Dan muncul di tribun khusus untuk peserta.

Cara pergi Shirou tentu membuat para penonton menjadi semakin takut pada dirinya.

'Apa kau tidak bisa memakai cara yang normal untuk pergi dari arena Shirou!' Kata Rin melalui telepati. 'Caramu pergi terlalu mencolok tahu!'

'Apa boleh buat Rin,' Kata Shirou. 'Ketika memakai tubuh yang sekarang kugunakan aku secara reflek selalu menggunakan tehnik yang mencolok, masih untung aku tidak menggunakan Cassul atau Jackal.'

'Cassul dan Jackal? Apa itu?' Tanya Rin.

'Pistol milik Alucard,' Jawab Shirou. 'Beberapa kali aku tergoda untuk menggunakannya, tapi karena ada peraturan yang melarang penggunaan senjata api. Aku menahan diri untuk tidak menggunakannya.'

'Raja vampire yang memakai sepasang pistol?' Kata Rin. 'Sungguh pilihan senjata yang aneh, dan bagaimana dengan tumpahan darah yang masih ada di arena? pertandingan selanjutnya tidak akan bisa berlangsung kalau masih ada darah dalam jumlah banyak di lantai arena, bagaimana caramu mengurusnya?'

'Aku hampir lupa soal hal itu,' Kata Shirou. 'Terima kasih sudah mengingatkanku, Rin. Aku hampir melupakan soal tumpahan darah itu!'

Di arena pertarungan para mahasiswa dari jurusan tehnik sipil yang disewa oleh Chao hendak membersihkan dan memperbaiki kerusakan arena akibat pertarungan antara Kaede dan Shirou. Tapi mereka semua masih terdiam karena banyaknya darah yang ada di arena. Mereka merasa ragu dan jijik karena mereka harus membersihkan darah itu.

Ketika para mahasiswa itu masih ragu, darah yang ada di lantai arena berkumpul menjadi satu dan bergerak keluar arena. Tentu saja darah yang bergerak itu membuat para mahasiswa tehnik sipil menjerit ketakutan karena apa yang baru saja mereka lihat.

Darah itu bergerak ke arah tribun penonton dan masuk ke dalam bayanganya Shirou.

Sekali lagi Shirou memperlihatkan hal yang menakutkan pada semua orang. Dan hal yang dilakukannya membuat semua orang ingin menjauhi dirinya.

"Aaah karena masalah darah di arena sudah selesai, maka perbaikan arena akan menjadi lebih cepat untuk semifinal kedua antara Peserta Setsuna melawan peserta Takahata," Kata Kasumi yang sudah tidak tahu harus bereaksi apa.

'Shirou bukankah tadi sudah kubilang untuk tidak menggunakan sesuatu yang mencolok!' Kata Rin.

'Maaf, Rin,' Kata Shirou. 'Tapi itu adalah cara yang paling tidak mencolok yang kupunya untuk membersihkan darah itu.'

'Shirou-Nii terus menerus melakukan hal yang mencolok, sekaligus mengerikan,' Kata Negi.

"Peserta Setsuna dan peserta Takamichi diharap segera bersiap karena arena akan segera selesai diperbaiki," Kata Kasumi.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Alucard adalah raja dari para vampire yang sudah tidak ada di zamanku, karena disegel secara sempurna dan permanen oleh gurunya Evangeline," Kata Chao. "Tapi kenapa saat ini dia bisa keluar dari segelnya, dan bisa mengikuti Mahora Budokai! Keberadaannya benar-benar di luar perhitunganku! Sama seperti keberadaan Emiya Shirou! Kenapa bisa ada 2 orang yang seharusnya keberadaannya tidak ada di timeline ini!"

"Chao, daripada marah-marah dan mengeluh, lebih baik kita fokus ke rencana kita," Kata Satomi. "Shirou-kun mungkin akan menjadi ancaman untuk rencana kita, tapi kurasa Alucard sang raja dari para vampir tidak akan menjadi halangan untuk kita."

"Hal itu belum pasti Hakase," Kata Chao. "Kita harus tetap waspada dan mengawasi setiap orang yang berpotensi menjadi ancaman untuk rencana kita!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Pertandingan ke -13 antara peserta Takahata antara peserta Setsuna akhirnya berakhir!" Kata Kasumi. "Dan pemenang dari pertandingan ke -13 sekaligus semifinal kedua ialah peserta Takahata!"

Pertandingan semifinal kedua antara Setsuna melawan Takamichi berlangsung dengan sengit. Setsuna memberikan perlawanan yang luar biasa melawan Takamichi.

Takamichi tidak merasa terdesak ketika Setsuna mencoba untuk mengalahkan dirinya, karena kemampuan Setsuna berada jauh di bawah dirinya. Dan karena dia juga tidak suka untuk melukai muridnya. Takamichi menyerang Setsuna dengan serangan yang dimaksudkan untuk membuat Setsuna pingsan.

Tapi sayangnya karena Setsuna cukup gesit dan juga karena ia tahu kalau Takamichi tidak bisa serius melawan dirinya. Setsuna memanfaatkan hal itu, dan mendesak Takamichi. Hanya saja karena ada perbedaan kekuatan dan pengalaman yang amat jauh antara mereka berdua. Pada akhirnya Setsuna hanya bisa membuat Takamichi sedikit terluka dan tidak bisa mengalahkannya. Dan Setsuna kalah karena ia kehabisan tenaga.

"Dengan ini kedua orang peserta yang akan bertanding di babak final sudah ditetapkan!" Kata Kasumi. "Peserta Takamichi diberikan kesempatan beristirahat selama 15 menit untuk memulihkan tenaga!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di ruang kesehatan yang ada di kuil Tatsumiya, Setsuna berbaring di ranjang yang berada tepat di sebelah ranjangnya Gu Fei. Dan saat ini Setsuna berada dalam keadaan tidak sadar. Di pinggir ranjang Gu Fei duduk di atas kursi sambil melihat ke arah Setsuna. Gu Fei benar-benar bersyukur Setsuna tidak terluka parah dan hanya kehabisan tenaga.

"Master Gu bagaimana dengan keadaan Setsuna-san?" Tanya Negi yang baru saja masuk ke dalam ruang kesehatan.

"Ah, Negi-bouzo, dia tidak apa-apa," Jawab Gu Fei. "Tubuhnya tadi sudah diobati oleh dokter, dan luka yang dialami oleh Setsuna tidaklah parah. Kata dokter Setsuna tidak sadarkan diri karena kehabisan tenaga aru."

"Negi, Takamichi sudah menahan diri dengan amat sangat, lho. Ketika ia bertarung dengan Setsuna-nee-san," Kata Kotaro yang ikut dengan Negi. "Kalau Takamichi serius Setsuna-nee-san akan kalah hanya dalam 4-5 pukulan."

"Takamichi tidak akan tega memukul serius Setsuna yang merupakan muridnya," Kata Negi. "Apalagi Takamichi adalah seorang feminist sama sepertiku dan dirimu Kotaro, jadi Takamichi tidak akan pernah serius melawan seorang wanita."

"Kita biarkan saja Setsuna tidur dan beristirahat," Kata Gu Fei. "Dan lebih baik kita menonton pertandingan final aru!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Uuuh, kepalaku," Kata Asuna sambil memegangi dahinya. "Apa yang sudah terjadi?"

"Ah, Asuna, kamu sudah bangun!" Kata Konoka. "Selamat pagi!"

"Konoka! Bagaimana dengan pertandingannya Setsuna-san?" Tanya Asuna.

"Tenanglah Asuna," Jawab Konoka. "Setsu-chan menang melawan Eva-chan, walaupun pada akhirnya Setsu-chan kalah melawan Takahata-Sensei."

"Begitu jadi Setsuna menang melawan Eva-chan syukurlah!" Kata Asuna. "Eh, Konoka sebentar! Tadi kamu bilang kalau Setsuna-san kalah melawan Takahata-Sensei apa maksudmu?"

"Setsu-chan melaju ke semifinal dan yang menjadi lawannya ialah Takahata-Sensei," Kata Konoka. "Hanya saja Takahata-Sensei terlalu tangguh, dan akhirnya Setsu-chan kalah. Walaupun Setsu-chan sudah memberikan perlawanan yang sengit."

"Sayang sekali," Kata Asuna. "Padahal Setsuna-san sudah mencapai semifinal."

"Yah, memang sayang, padahal Setsu-chan sudah berusaha sejauh itu," Kata Konoka. "Tapi bisa mencapai semifinal juga sudah bagus menurutku."

"Takahata-Sensei mencapai babak final dari Mahora Budokai," Kata Asuna. "Tapi siapa yang menjadi lawan Takahata-Sensei?"

"Peserta paling menakutkan dan misterius di Mahora Budokai," Kata Konoka. "Alucard."

"Takahata-Sensei harus melawan monster itu!" Kata Asuna. "Benar-benar mengkhawatirkan, apa kira-kira Takahata-Sensei bisa menang melawan monster itu?"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di ruang tunggu peserta Takamichi sedang beristirahat. Pertandingannya melawan Setsuna memang mudah, tapi cukup menguras tenaganya. Karena itu ia memutuskan untuk beristirahat untuk memulihkan tenaga.

"Kau tampaknya terlihat cukup capek Takamichi," Kata Albiero yang muncul secara mendadak disebelah Takamichi. "Padahal kau tidak terluka sama sekali."

"Aku mengeluarkan tenaga yang cukup banyak agar tubuhku tidak terluka ketika menahan serangannya Setsuna," Kata Takamichi. "Setsuna sudah bertambah kuat rupanya."

"Kau kurang latihan Takamichi," Kata Albiero. "Seharusnya kau tidak akan kehilangan tenaga sebanyak itu kalau kau lebih rajin berlatih."

"Aku hampir tidak punya waktu untuk mengajar di Mahora Al," Kata Takamichi. "Apalagi untuk melatih tubuh dan tehnikku, dengan semua kesibukan yang kumiliki. Tapi kau benar, aku memang kurang latihan. Tapi Al bukankah kau juga sama, kau kalah melawan Shirou?"

"Shirou-san sangat tangguh, Takamichi," Kata Albiero. "Dan aku kalah karena aku dibuat lengah dengan tindakan tidak terduga yang ia lakukan."

"Tindakan tidak terduga apa maksudmu?" Tanya Takamichi.

"Dia mengambil kopian dari Nagi yang ada di artefak milikku, ketika aku mengeluarkan kopian Nagi dari dalam artefakku," Jawab Albiero. "Menggunakan gulungan terlarang milik Evangeline yang ia buat setelah melihat blueprintnya di villa milik Eva, karena dia mengambil kopian Nagi secara paksa tubuh asliku jadi terluka. Dan menyebabkan tubuh palsu ini jadi tidak bisa bergerak dan karena itu aku kalah."

"Kalau begitu alasannya, wajar saja kalau kau kalah, Al," Kata Takamichi. "Tapi apa yang akan Shirou lakukan dengan kopiannya Nagi?"

"Aku tidak tahu Takamichi," Kata Albiero. "Membicarakan sesuatu dengan Nagi mungkin."

Di luar ruang tunggu peserta, Evangeline yang hendak mengobrol dengan Takamichi sebelum ia bertanding. Dan Evangeline tidak sengaja mendengar penjelasannya Albiero. Dan ia tersentak kaget begitu mendengar kalau Shirou mengambil paksa kopian Nagi. Dari dalam artefaknya Albiero, menggunakan gulungan terlarang miliknya yang Shirou buat secara diam-diam.

Evangeline benar-benar merasa senang mendengar perkataan Albiero! Dan ia juga merasa senang dengan hal yang dilakukan oleh Shirou. Karena dengan adanya kopian dari Nagi yang ada di dalam gulungan terlarang. Ia sekali lagi bisa menemui pria yang paling dicintainya. Evangeline benar-benar tidak sabar untuk menemui Nagi lagi. Walaupun ia tahu yang ditemuinya hanyalah sebuah tiruan.

Author Note:Support saya di Pa.treon.com/Raylight25 please I need your help!