webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Anime & Comics
Not enough ratings
386 Chs

Chapter 43 - Mahora Festival 6

Di dekat lapangan besar yang ada di bawah World Tree, Rin dan Shirou bisa merasakan kalau sudah ada bounded field yang terpasang untuk mencegah orang yang bukan penyihir masuk ke area lapangan.

"Rin kamu menyadarinya?" Tanya Shirou.

"Ya," Jawab Rin. "Bounded Field yang dipasang disini adalah tipe yang membuat orang tidak bisa mendekati lapangan besar."

"Kepala sekolah memasang kekkai untuk mengusir orang," Kata Setsuna. "Pasti yang mau dibicarakannya dengan kita amat penting."

"Kita akan tahu kalau kita memasuki bounded field," Kata Negi.

Ketika keempatnya masuk ke dalam kekkai yang sudah terpasang, Kepala Sekolah dan para guru penyihir yang ada di Mahora sudah menunggu mereka berempat di tengah-tengah lapangan.

"Ooh," Kata Konoemon. "Kalian berempat akhirnya datang juga. Kami sudah menunggu kalian berempat."

Negi, Shirou, Setsuna dan Rin merasa cukup kaget dengan jumlah guru penyihir yang ada di Mahora. Karena jumlahnya lumayan banyak, yang tidak Shirou dan Rin sangka ialah Taiga juga berdiri di antara para guru penyihir itu, dan mereka berdua tidak menyangka hal itu.

"Anu orang-orang ini," Kata Negi.

"Ummh aku memang lupa mengenalkannya pada kalian," Kata Konoemon. "Semua orang yang ada disini adalah para penyihir yang bertugas dari SD sampai Universitas para guru termasuk murid penyihir."

"Eeeeeeeeeeeeeeeh!" Kata Negi, Shirou , Rin dan Setsuna.

"Wooow," Kata Rin. "Aku tidak menyangka ada banyak sekali penyihir di perguruan ini."

"Benar," Kata Shirou. "Tapi yang paling membuatku terkejut ialah Fuji-Nee rupanya adalah seorang guru penyihir, aku tidak menyangkanya sama sekali, lho."

"Hehehehe," Kata Taiga. "Ayahmu Kiritsugu juga kaget lho ketika mengetahui aku seorang penyihir!"

"Aku tidak tahu kalau Fujimura-Sensei adalah seorang penyihir," Kata Negi.

"Aku juga tidak," Kata Rin dan Setsuna secara bersamaan.

"Eheeem," Kata Konoemon. "Maaf kalau aku menyela obrolan kalian, tapi aku harap kalian fokus. Karena aku memanggil semua penyihir yang kompeten ke tempat ini karena ada satu masalah yang muncul."

"Eh, Pak Kepala Sekolah maaf," Kata Shirou. "Tapi ayahku dan ibuku tidak ada disini."

"Ah," Kata Konoemon. "Mereka berdua sedang ada misi lain makanya mereka berdua tidak ada disini."

(Pantas saja ayah dan ibu membawa koper besar tadi pagi, rupanya mereka memiliki misi dari kepala sekolah. Berarti mereka berdua tidak akan pulang ke rumah hari ini) Kata Shirou di dalam hati.

"Nah, kulanjutkan lagi pembicaraaan yang tadi," Kata Konoemon. "Mengenai masalah yang muncul, masalah itu membutuhkan kekuatan semua penyihir yang ada di perguruan ini untuk menyelesaikannnya."

"Memangnya masalah seperti apa?" Tanya Shirou.

"Apa kalian semua mengetahui tentang legenda World Tree?" Tanya Konoemon.

"Ya," Kata Rin. "Katanya siapapun yang mengucapkan keinginannya di hari terakhir Festival Mahora keinginan itu akan terkabul."

"Lho, bukannya katanya siapapun yang mengungkapkan perasaannya pada seseorang di bawah World Tree perasaan orang mengungkapkannya itu akan diterima?" Kata Shirou.

"Garis besarnya sama," Kata Konoemon. "World Tree memang memiliki kemampuan untuk mengabulkan keinginan, sekali dalam 22 tahun."

"Haaaaaaaaaaaaah!" Kata Rin, Shirou, Negi dan Setsuna.

"Apakah itu benar, Pak Kepala Sekolah?" Tanya Shirou.

"Benar," Jawab Konoemon. "Tapi terbatas hanya pada menyatakan cinta pada seseorang, makanya aku meminta pada kalian semua untuk mencegah pernyataan cinta di wilayah sekitar World Tree selama Festival berlangsung."

"Jadi semua legenda itu adalah kenyataan dan bukan takhayul," Kata Rin.

"Benar," Kata Konoemon. "Nama asli dari World Tree ialah pohon Dewa Banto, pohon sihir yang mampu mengumpulkan energi sihir dalam jumlah yang besar, setiap 22 tahun energi sihir yang terkumpul mencapai jumlah maksimal dan akhirnya meluap dari dalam World Tree. Formasi yang dipakai untuk mengumpulkan kelebihan energi sihir yang meluap itu dibuat di enam tempat yang mengelilingi World Tree dan salah satunya adalah lapangan ini. Dan energi sihir yang terkumpul memiliki kekuatan untuk mempengaruhi hati manusia."

"Itukah alasan Pak Kepala Sekolah menyuruh kami untuk mencegah pernyataan cinta?" Tanya Rin.

"Benar," Jawab Konoemon. "Keinginan seperti menguasai dunia atau mendapatkan uang banyak tidak akan terkabul tapi terbatas untuk pernyataan cinta, tingkat keberhasilannya ialah 120 persen setingkat dengan kutukan."

"Itu mengerikan!" Kata Shirou. "Mempengaruhi perasaan orang lain untuk menyukai kita tanpa mengetahui orang itu suka pada kita atau tidak, itu sama saja dengan perbudakan!"

"Perkataanmu benar Emiya-kun," Kata Konoemon. "Waktu sesungguhnya energi sihir di World Tree meluap seharusnya ialah tahun depan tapi karena ada keanehan di jalur energi sihir yang ada di Mahora, energi sihirnya jadi setahun lebih cepat. Makanya aku mengumpulkan kalian semua disini."

"Ta-Tapi kan tidak ada masalah kalau mereka saling suka," Kata Negi.

"Kamu salah besar disitu Negi-kun," Kata Rin. "Walaupun mereka saling suka dan berbahagia selamanya karena sihir World Tree itu adalah kebahagiaan palsu, mempengaruhi hati orang selamanya bertentangan dengan moral dan prinsip penyihir."

"Be-begitukah?" Kata Negi. "Ma-maafkan aku, karena aku tidak terlalu paham soal seperti itu."

"Ada yang menguping," Kata Shirou.

Shirou merasakan sesuatu di arah atas bounded field yang menguping pembicaraan yang mereka lalukan sedari tadi. Ia lalu menproyeksikan busur hitam besar miliknya lalu melepaskan panah standar ke arah sesuatu yang menguping itu.

Sebuah Drone yang dilengkapi kamera meledak karena terkena panah yang dilepaskan oleh Shirou.

"Sebuah Drone yang bisa menembus bounded field tingkat menengah," Kata Guru yang memakai setelan hitam. "Ini pasti pekerjaan Chao Ling Sen, hanya dia yang bisa membuat Drone dengan teknologi semaju ini."

"Dia mengawasi, ya," Kata Rin. "Apa sebenarnya tujuan dari ilmuwan gila itu."

"Rin-san, memangnya Chao Ling Sen yang merupakan muridku dan salah satu teman sekelasmu tahu tentang sihir?" Tanya Negi.

"Bukan hanya tahu," Jawab Rin. "Chachamaru yang merupakan salah satu boneka Eva-chan adalah hasil kerjasama antara Chao dengan Eva-chan. Walaupun Satomi Hakase yang sebenarnya merancang Chachamaru, tapi teknologi untuk membuat Chachamaru berasal dari Chao."

Negi benar-benar terkejut dengan pernyataan dari Rin, ia benar-benar tidak tahu kalau Chachamaru dibuat berdasarkan teknologi yang dimiliki oleh Chao Ling Sen.

"Aku juga sudah tahu hal itu dari Evangeline," Kata Shirou. "Apakah Chao punya tujuan tertentu dengan mengawasi pembicaraan kita menggunakan drone seperti itu?"

"Itu yang kami belum ketahui," Kata Konoemon. "Chao Ling Sen sudah melakukan hal ini beberapa kali dan dia bisa lolos dari kita karena tidak ada bukti bahkan dengan drone yang tadi sudah dihancurkan oleh Emiya-kun, itu tidak akan menjadi bukti apapun. Chao Ling Sen bisa jadi memiliki tujuan yang buruk dengan apapun yang direncanakannya

"A-aku tidak yakin kalau Chao-san punya tujuan tersembunyi," Kata Negi. "Karena ketika aku beberapa kali makan di kedai Chao Bao Zi miliknya, dia tidak terlihat seperti orang yang akan berbuat jahat."

"Negi," Kata Shirou. "Aku tahu kamu tidak mau mencurigai muridmu sendiri, dan memang tidak baik mencurigai seseorang. Tapi untuk kali ini aku tidak bisa membela Chao-san karena tindakannya memang mencurigakan."

"Ta-tapi," Kata Negi.

"Tidak ada tapi Negi-kun," Kata Rin. "Kalau kamu naif seperti itu, suatu saat kamu akan mengalami masalah karena kenaifanmu itu."

"Negi, dulu aku naif sepertimu," Kata Shirou. "Dan aku mengalami banyak sekali masalah karena kenaifan dan kebodohanku. Bahkan sampai membuat banyak kesusahan untuk orang-orang terdekatku."

Negi tidak bisa berkata apapun setelah di ceramahi oleh Shirou dan Rin. Ia merasa kalau Chao bukanlah orang yang jahat, tapi Shirou dan Rin tidak percaya pada akan hal itu, Negi memiliki firasat apapun yang Chao rencanakan itu bukanlah hal yang buruk dan ia percaya akan hal itu.

"Aku masih percaya kalau Chao itu orang yang baik!" Teriak Negi sambil berlari menjauhi Shirou dan Rin. "Dan aku akan membuktikannya."

"Haaah," Kata Shirou menghela nafasnya. "Dia benar-benar naif dan keras kepala sama seperti diriku yang dulu."

"Percaya pada satu hal yang dianggap benar, padahal hal yang ia anggao benar itu adalah hal yang benar-benar salah." Kata Rin.

"Kita biarkan saja Negi-kun menenangkan dirinya dulu," Kata Konoemon. "Pembicaraan yang kita lakukan sudah selesai, semuanya bubar!"

Konoemon langsung menonaktifkan bounded field yang yang ada di lapangan dan dalam sekejap tiba-tiba muncul banyak sekali orang.

"Shirou-sama," Kata Setsuna."Soal Negi-Sensei bagaimana?"

"Kita biarkan saja dia dulu," Kata Shirou. "Dia terlalu keras kepala untuk mendengarkan kata-kata kita saat ini, lebih baik kita sekarang menemui Chao untuk menanyakan apa tujuan sebenarnya dia memakai drone untuk menguping pembicaraan yang kita lakukan disini."

Author Note:Bagian pertama dari Mahora Festival Arc selesai disini, bagian kedua akan dilanjutkan sepuluh hari lagi soalnya setelah chapter ini waktu menulis saya hampir tidak ada.