webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Anime & Comics
Not enough ratings
386 Chs

Chapter 323 - Latihan Berat 5

Setelah berlatih secara pribadi bersama dengan Shirou selama kurang lebih tiga bulan, akhirnya Setsuna sukses menyelesaikan tiga tahap latihan agar ia bisa menguasai Zanmaken ni no tachi. Latihan selama tiga bulan hanya untuk menguasai satu buah jurus. Tapi Shirou ingin, agar Setsuna bisa menguasai tehnik terakhir dari aliran Shinmei dengan sempurna tanpa ada kesalahan.

Dan hari ini adalah hari dimana akhirnya Setsuna akan mencoba untuk menggunakan Zanmaken ni no tachi. Setsuna sendiri tidak merasa yakin kalau ia bisa mengeksekusi jurus pamungkas aliran Shinmei tersebut. Tapi Shirou meyakinkan Setsuna kalau saat ini Setsuna bisa menggunakan jurus tersebut dengan sempurna setelah latihan berat selama tiga bulan lamanya.

Makanya sekarang Shirou berdiri di depan sebuah apel yang ditaruh di sebuah tiang bambu, dan Setsuna berada di jarak sepuluh meter dari Shirou. Dalam posisi Iai, Setsuna sedang bersiap untuk mencabut katana yang ia miliki. Ia masih memiliki keraguan yang cukup besar di dalam hatinya apakah ia bisa menggunakan Zanmaken ni no tachi atau tidak.

Tapi Shirou yang menyemangati dirinya, membuat keraguan yang ada di dalam dirinya mulai menghilang dan akhirnya Setsuna pun mulai mencabut katana yang ia miliki dari sarungnya lalu dengan kecepatan yang luar biasa sambil mengalirkan Ki yang ia miliki ke dalam katana itu dengan kecepatan yang sama pula.

"Shinmei Ryuu Ougi! Zanmaken ni no tachi!"

Gelombang Ki bisa terlihat muncul dari katana yang ditebaskan oleh Setsuna. Dan gelombang Ki yang berbentuk seperti bulan sabit tersebut terbang ke arah Shirou lalu menyentuh tubuhnya. Tubuh Shirou tidak terluka sama sekali, dan apel yang berada di belakang tubuhnya terbelah menjadi dua bagian.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Sempurna, kau akhirnya bisa menguasai Zanmaken ni no tachi dengan sempurna Setsuna!"

Shirou melihat tubuhnya tidak terluka sama sekali karena gelombang Ki yang dibuat oleh Setsuna menembus tubuhnya dan menebas apel yang ada di belakang tubuhnya dengan sempurna. Shirou tersenyum ketika ia membalikkan tubuhnya ke belakang dan melihat apel yang terbelah oleh gelombang Ki. Latihan yang ia berikan kepada Setsuna selama tiga bulan terakhir memberikan hasil yang amat memuaskan untuk dirinya dan Setsuna.

"Latihan tiga tahap dan sparring yang kita lakukan di dalam diorama sihir selama tiga bulan terakhir tidaklah sia-sia! Zanmaken ni no tachi yang tadi kau kerahkan sangat sempurna dan tidak memiliki kekurangan apapun. Dan asalkan kau terus melatih jurus itu secara teratur, aku yakin kalau kau bisa lebih menyempurnakannya."

Wajah Setsuna memerah karena pujian dari Shirou, sebelumnya ia sudah merasa ragu kalau ia tidak akan bisa melakukan Zanmaken ni no tachi dengan sempurna. Untungnya Setsuna bisa mengerahkan jurus tersebut tanpa ada masalah sama sekali.

"Te-terima kasih pujiannya Shirou-Sama," Kata Setsuna dengan wajah yang sangat memerah karena ia merasa malu akibat pujian dari Shirou. "A-aku sendiri sama sekali tidak percaya kalau aku bisa menggunakan jurus tersebut dengan sempurna tanpa melakukan kesalahan apapun."

"Itu semua karena kau melakukan semua latihan yang kuberikan kepadamu tanpa mengeluh sama sekali," Kata Shirou. "Kau bahkan tidak melakukan protes apapun, meski latihan yang kuberikan kepadamu sangatlah berat bahkan lebih berat dibandingkan latihan para anggota Ala Alba yang lain. Dan hasil latihanmu terbayar lunas dengan betapa sempurnanya Zanmaken ni no tachi yang kau kerahkan."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di sisi lain dari diorama sihir milik Shirou. Tepat di titik pertengahan menuju bagian tengah dari diorama sihir yang menjadi tempat tujuan dari para anggota Ala Alba. Asuna dan Chisame sedang sibuk melakukan sparring, dimana Asuna didesak dengan sangat hebat oleh Chisame yang seharusnya secara fisik lebih lemah dari Asuna.

"Ini benar-benar pemandangan yang langka, aru," Kata Gu Fei yang dibuat kaget oleh Chisame yang bisa mendesak Asuna. "Chiu-chan bisa mendesak Asuna dan membuat Asuna tidak bisa melawan balik! Aku baru tahu kalau Chiu-chan bisa sekuat itu aru!"

"Shirou-Dono bilang kalau Chisame-Dono harus mengalami kesulitan yang amat besar ketika ia terlempar ke hutan lebat yang berisi monster level C," Kata Kaede yang terlihat sama kagetnya dengan Gu Fei. "Tampaknya kondisi hidup mati yang dialami oleh Chisame-Dono di saat ia berada di hutan tersebut, memaksa dirinya untuk bertambah kuat dengan cepat. Sampai-sampai dalam pertarungan beladiri tangan kosong yang saat ini terjadi antara Asuna-Dono melawan Chisame-Dono, Asuna-Dono yang seharusnya lebih kuat dari Chisame-Dono bisa terdesak dengan sangat hebat."

"Chiu-chan bisa jadi lebih kuat dari Asuna karena ia sempat mengalami kondisi di mana ia harus menjadi lebih kuat setiap harinya atau kalau tidak ia akan mati, apakah aku bisa menjadi sekuat itu kalau aku juga mengalami keadaan yang sama Kaede?" Tanya Konoka kepada sang kunoichi jangkung.

"Hmm itu semua tergantung dari dirimu sendiri Konoka-Dono, apakah kau memiliki kesempatan yang sama seperti Chisame-Dono, dan memiliki bakat yang bisa kau bangkitkan dengan kesempatan yang kau dapatkan itu, de gozaru," Jawab Kaede. "Karena kalau pun kau mengalami keadaan yang sama dengan Chisame-Dono belum tentu kau bisa menjadi kuat seperti dirinya."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Asuna saat sedang dipaksa dalam keadaan bertahan, sama sekali tidak dapat membalas pukulan demi pukulan yang dilancarkan oleh Chisame kepada dirinya. Asuna dan juga Chisame sedang melakukan sparring tanpa menggunakan Ki atau sihir untuk memperkuat tubuh mereka. Tapi Asuna sama sekali tidak menyangka kalau ia bisa didesak oleh Chisame sampai-sampai ia tidak mendapatkan kesempatan untuk membalas serangannya Chisame sama sekali.

Pada awalnya Asuna merasa percaya diri kalau ia tidak akan kalah dari Chisame karena ia yakin kalau dirinya jauh lebih kuat dari Chisame secara fisik. Tapi ternyata, yang terjadi saat ini benar-benar berada di luar dugaannya. Malah ia yang dibuat tidak berkutik oleh seseorang yang ia anggap lebih lemah darinya.

Apalagi karena ia sedari tadi dipaksa untuk menahan pukulan bertubi-tubi. Asuna mulai merasakan sakit di tubuhnya. Ditambah lagi ia bisa melihat kalau Chisame juga memiliki stamina yang besar, karena sedari tadi Chisame sama sekali tidak terlihat lelah sekalipun ia melakukan banyak sekali serangan kepada Asuna.

Asuna menggertakkan giginya. Ia sama sekali tidak bisa menerima kalau dirinya bisa dikalahkan oleh seorang Hikkikomori seperti Chisame. Makanya Asuna mencoba untuk membalas serangan Chisame dengan menggunakan tendangan berputar yang adalah salah satu serangan favoritnya.

Tapi Chisame bisa dengan mudah menghindari tendangan berputar kanannya Asuna. Dan membalas balik tendangan berputarnya Asuna dengan menggunakan tendangan menyamping yang tepat mengenai tulang rusuknya Asuna.

Tubuh Asuna terlempar ke belakang dan ia membentur pohon yang cukup besar.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Urrgh aku kalah deh," Kata Asuna sambil memegangi bagian belakang dari kepalanya yang baru saja membentur tembok. "Kau benar-benar kuat Chiu-chan, aku sama sekali tidak tahu kalau kau sangat kuat. Sampai-sampai kau bisa mengalahkanku dalam pertarungan tangan kosong."

"Kalau kau setiap hari dipaksa untuk ikut berlatih oleh seorang daruma berotot, ditambah dipaksa untuk menonton pertarungan tingkat tinggi pula setiap harinya otomatis aku akan bertambah kuat meskipun aku sama sekali tidak menginginkannya," Kata Chisame sambil menghela nafasnya. "Makanya Asuna kau tidak usah merasa heran, kalau aku bisa mengalahkanmu dalam pertarungan tangan kosong. Karena aku unggul dari segi latihan dan pengalaman bertarung."

"Uurgh padahal aku mengira kalau aku lebih kuat darimu, Chiu-chan," Kata Asuna yang merasa kecewa dengan dirinya sendiri. "Tapi ternyata aku bisa dikalahkan olehmu dengan begitu mudah, kurasa aku harus berlatih lebih keras lagi dan menambah lagi pengalaman bertarungku agar aku bisa bertambah kuat lagi dan tidak kalah oleh siapapun."

"Mau kau menambah pengalaman sebanyak apapun atau kau mau berlatih sekeras apapun kalau gaya bertarungmu masih seperti tadi kau tidak akan pernah bisa bertambah kuat, Asuna," Kata Chisame sambil mengelap dahinya yang penuh dengan keringat. "Gaya bertarungmu itu terlalu kasar, penuh celah dan terlalu sederhana sampai-sampai semua gerakanmu bisa kutebak dan kubaca dengan mudah. Misalnya tendangan berputarmu barusan, ketika kau melakukannya ada celah yang kosong pada pertahananmu sehingga aku bisa membalas tendanganmu dengan cepat. Kalau kau mau melakukan serangannya harusnya kau melakukan serangan yang lebih sederhana, cepat dan tepat daripada serangan yang terlihat indah, tapi terlalu gampang dihindari dan penuh dengan celah."