webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Anime & Comics
Not enough ratings
386 Chs

Chapter 265 - Setsuna vs Tsukuyomi 1

'Bunshin dengan kepadatan yang sama dengan tubuh asli!?' Kata Brigitte di dalam hatinya. 'Aku sama sekali tidak memiliki informasi mengenai hal itu.'

Brigitte sekali lagi menyerang Kotarou menggunakan suara dari Artefak miliknya. Tapi sekali lagi serangannya bisa dibilang gagal, karena yang ia serang bukanlah tubuh aslinya Kotarou melainkan hanya sebuah bunshin.

"Sayang sekali yang kau serang itu juga bukanlah tubuh asliku, melainkan hanyalah sebuah bunshin," Kata Kotarou yang saat ini sedang membawa Konoka, Haruna dan Nodoka masuk ke dalam bayangannya. "Dan aku ini bukanlah seseorang yang memiliki hobi bertarung dengan cewek, jadi Nee-san maaf ya, aku nggak bisa menemanimu main lebih lama."

Setelah berkata seperti itu, Kotarou menghilang ke dalam bayangannya bersama dengan Haruna, Konoka dan Nodoka.

"Sial!" Teriak Brigitte yang berusaha sekali lagi menyerang Kotarou tapi gagal karena Kotarou sudah masuk ke dalam bayangan.

"Aku lengah, aku sama sekali tidak menyangka kalau Inugami Kotarou bisa menggunakan bayangannya sebagai portal untuk berpindah tempat. Dan sebaiknya aku segera pergi karena aku yakin sebentar lagi pasukan pengamanan Ariadne akan datang ke tempat ini."

Brigitte langsung pergi dari tempat itu menggunakan sihirnya, karena ia tidak mau berurusan pasukan pengamanan Ariadne.

Karena bagi Brigitte akan sangat merepotkan kalau dirinya harus melawan pasukan pengamanan tersebut.

Dan benar saja tepat setelah Brigitte pergi dari tempat itu, pasukan pengamanan Ostia langsung datang untuk memeriksa tempat pertarungan yang sudah agak hancur lebur karena serangannya Brigitte yang membabi buta. Untungnya sama sekali korban jiwa ketika Brigitte menyerang dengan membabi buta, meskipun kerugian material yang ia sebabkan sama sekali tidak sedikit.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Setsuna-san, Kaede, sampai kapan kita harus berdiam diri di tempat ini. Sedangkan kota Ostia berada dalam keadaan yang gawat karena serangan teroris," Kata Asuna yang rasa kemanusiaannya bergejolak akibat serangan teroris karena itu juga ia merasa sebagai seorang petarung ia harus ikut membasmi teroris itu. "Kita harus cepat ikut membasmi para teroris itu supaya tidak ada korban jiwa!"

"Asuna-dono, bodoh pun ada batasnya. Apa kau lupa kalau kita bertiga adalah teroris, kalau kota seenaknya ikut membantu pembasmian teroris malah kita yang akan berada dalam bahaya! Apa kau lupa kalau kita adalah buronan! Kalau kita membantu pembasmian teroris, itu sama saja dengan mengumumkan keberadaan kita kepada banyak orang," Kata Kaede dengan nada bicara yang sangat tegas.

"Aku tahu Kaede, aku tahu hal itu, tapi kalau kita tidak ikut membantu pembasmian teroris bisa-bisa akan ada banyak warga sipil yang menjadi korban!" Teriak Asuna yang saat ini merasa kesal dan tidak berdaya karena ia tidak bisa melakukan apapun untuk menolong orang lain.

"Asuna-san, rasa keadilan dan kemanusiaan yang tinggi memanglah hal yang baik. Tapi kalau terlalu berlebihan, seperti yang kau miliki, maka suatu saat kau akan menyadari kalau kau tidak bisa menyelamatkan semua orang meskipun kau memiliki kekuatan layaknya seorang dewa sekalipun," Kata Setsuna. "Lebih baik serahkan para teroris itu kepada pasukan pengamanan Ariadne, karena itu adalah tugas mereka. Dan saat ini sebaiknya kita fokus dan berkonsentrasi untuk mengalahkan musuh yang sedari tadi mengawasi kita secara diam-diam, benar bukan, Tsukuyomi?"

"Ara ara kemampuan deteksinya Setsuna-Senpai memang luar biasa, aku sama sekali tidak menyangka kalau Senpai bisa menyadari keberadaanku meskipun aku sudah menghilangkan hawa keberadaanku dengan sangat baik," Kata Tsukuyomi yang muncul dari balik pilar tempat ia bersembunyi.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kau bisa saja menyembunyikan hawa keberadaanmu Tsukuyomi," Kata Setsuna yang langsung berdiri di hadapan Asuna. "Tapi sayangnya nafsu membunuhmu yang meluap-luap itu sama sekali tidak bisa kau tutupi, sebagai orang buangan yang berasal dari cabang Shinmei-ryuu yang berasal dari Mundus Magicus, kau sangat memalukan Tsukuyomi, sebab seseorang yang mempelajari aliran Shinmei seharusnya tidak boleh memiliki sifat haus darah sepertimu."

"Ehehehehehe ahahahahahaha, aku sama sekali tidak peduli dengan apa yang baru saja kau katakan Setsuna-Senpai. Karena bagiku yang terpenting ialah bisa bertarung dengan dirimu!"

Wajah Tsukuyomi saat ini terlihat sangat menakutkan, seperti seorang psikopat yang sedang menikmati sebuah pembunuhan.

"Aku sudah sangat bersabar untuk menunggu selama beberapa minggu tidak menyerangmu di kediaman Emiya yang memiliki kekkai sialan yang sama sekali tidak bisa kutembus. Dan akhirnya saat ini aku mendapatkan kesempatan untuk bisa mencincang-cincang daging dari Setsuna-Senpai! Aaahnn aku benar-benar merasa sangat senang!"

"Kau memang sangat gila dan tidak memiliki kewarasan sama sekali Tsukuyomi," Kata Setsuna yang merasa jijik melihat wajah Tsukuyomi.

'Kaede aku merasa kuatir kalau Tsukuyomi ada hanya sebagai pengalih perhatian, dan kemunculannya agar Fate bisa menculik Asuna-san seperti yang sudah diberitahukan oleh Shirou-Sama. Tolong lindungi Asuna-san dan jangan pergi jauh-jauh dari penglihatanku, karena aku yakin kalau kita berpencar maka Asuna-san akan segera diculik oleh salah satu anak buahnya Fate. Apa lagi Asuna-san itu orangnya gampang dibodohi dan sering lengah jadi Kaede jaga dia dengan baik selagi aku bertarung dengan Tsukuyomi.'

Kaede menganggukkan kepalanya setelah mendengar telepati dari Setsuna dan langsung membuat pingsan Asuna agar Asuna tidak mengganggu pertarungannya Setsuna. Kaede juga membuat kekkai menggunakan salah satu Artefak yang diberikan oleh Shirou kepada dirnya. Untuk bisa melindungi dirinya dan juga Asuna dari serangan musuh.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Aaaaahn aku benar-benar sudah lama sekali menunggu dan aku nggak bisa bersabar lagi," Kata Tsukuyomi yang saat ini benar-benar terlihat sangat horny kepada Setsuna sambil menjilati katana miliknya. "Aku nggak bisa bersabar lagi, Setsuna-Senpai Setsuna-Senpai tolong puaskan aku. Karena kalau Senpai tidak bisa memuaskan diriku, maka akau nggak akan ragu untuk memotong-motong semua orang yang Senpai sayangi!"

"Adeat! Katana Millia!"

Setsuna mengaktifkan artefak miliknya lalu terbang ke arah Tsukuyomi yang saat ini sudah terlihat sangat haus darah dan siap untuk memotong-motong Setsuna.

Dari segi kemampuan berpedang Setsuna, mungkin berada di bawah Arturia ataupun Shirou. Tapi dengan semua latihan yang ia lakukan dalam beberapa bulan terakhir. Setsuna yakin kalau Tsukuyomi yang dulu bisa dibilang bertarung seimbang dengan dirinya tidak akan bisa menandinginya ketika bertarung. Apalagi saat ini ia sudah memiliki kontrol penuh terhadap Katana Millia Artefak sekaligus Noble Phantasm yang ia miliki.

Dari luar Katana Millia, hanya terlihat seperti katana normal. Tapi sebenarnya Katana Millia adalah pedang khusus yang bisa menghasilkan bounded field dengan area yang cukup luas dinama Setsuna bisa membuat pedang dalam jumlah yang tidak terbatas untuk mengalahkan lawannya. Hanya saja Katana Millia memiliki keterbatasan yang sangat fatal, yaitu untuk membuat pedang dalam jumlah yang sangat banyak membutuhkan energi sihir dan ki dalam jumlah besar.

Makanya selama beberapa bulan terakhir fokus utama dari latihan Setsuna adalah untuk meningkatkan kapasitas dari Ki dan energi sihir yang ia miliki. Sehingga ia tidak akan kehabisan tenaga ketika menggunakan Katana Millia. Artefak yang sangat kuat tapi memiliki kelemahan yang buruk.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ketika Setsuna sibuk bertarung dengan Tsukuyomi. Kaede yang saat ini sedang bersama dengan Asuna di dalam Bounded field, diserang oleh dua orang gadis. Satu gadis memakai model rambut twintail dengan warna rambut kuning. Satu lagi seorang gadis bertelinga elf berambut abu-abu yang menggunakan pita tipis di kepalanya sebagai pengganti bando.

Gadis twintail berambut kuning adalah seorang pyrokinesis yang berusaha menggunakan kekuatannya untuk menyerang Kaede, tapi sayangnya kekuatan gadis itu sama sekali tidak berefek kepada Kaede. Karena bounded field yang melindungi dirinya dan Asuna bisa menetralkan api pyrokinesis milik gadis itu. Gadis pyrokinesis yang tampak kesal itu karena serangannya tidak bekerja tidak sadar kalau di belakang tubuhnya salah satu klon dari Kaede sudah muncul dan siap untuk menyerang gadis itu.

***

Melalui potongan dari bayangan miliknya yang ia masukkan ke dalam bayangannya Kaede, Shirou tahu kalau saat ini kondisi Kaede dan Asuna yang berada di dalam bounded field baik-baik saja. Begitu juga dengan kondisi dari Setsuna yang saat ini sedang melawan Tsukuyomi.

Saat ini Shirou sedang masuk ke dalam bayangannya sendiri agar ia bisa tiba di tempat Kaede dan Asuna berada saat ini, supaya ia bisa segera membawa Asuna ke dalam Unlimited Blade Works supaya Asuna tidak diketahui keberadaannya oleh Fate Averruncus.