webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Anime & Comics
Not enough ratings
386 Chs

Chapter 234 - Cerita Pendek di Mundus Magicus

Tanggal sembilan September di kota para petualang. Petualangan besar dan pemahaman kombinasi duo treasure hunter Nodoka dan Anya.

"Oii, kalian berdua apa tidak apa-apa, di pembagian kali ini nggak apa-apa kalau cuma mengambil sedikit dari harta yang baru saja kita dapatkan?" Tanya Craig yang merupakan pemimpin dari grup treasure hunter yang di ikuti oleh Nodoka dan Anya.

"Craig benar, terlalu sungkan bukan kebajikan, lho?" Kata Christian.

"Tak masalah tujuan kami menjadi treasure hunter adalah untuk biaya hidup dan ongkos ke Ostia," Jawab Anya.

"A-aku dan Anya-san memiliki tujuan ke Ostia untuk menemui teman kami," Kata Nodoka. "Kami tidak membutuhkan harta dan uang dalam jumlah banyak."

"Anya-chan dan Nodoka-chan terlalu baik," Kata Aisha si Elf yang memeluk Anya dan Nodoka dari belakang dengan wajah yang memerah. "Kalian berdua memang sangat manis!"

"A-Aisha-san ka-kami berdua kehabisan nafas, nih," Kata Anya yang wajahnya membiru karena Aisha memeluk tubuhnya terlalu kencang. "Ka-kau memeluk tubuh kami terlalu erat."

Aisha yang langsung menyadari kesalahan yang ia buat dalam sekejap langsung melepas pelukannya kepada Aya dan Nodoka. Wajahnya Aisha menjadi memerah karena kesalahan yang sudah ia lakukan.

"Anya-chan mengambil alat sihir untuk meningkatkan kekuatan sihirnya dan Nodoka-chan hanya mengambil alat sihir untuk membaca huruf, kedua alat sihir itu tidak seberharga alat sihir yang sebelumnya bukan?" Tanya Aisha masih dengan wajah yang memerah.

"Tak masalah," Jawab Nodoka. "Auras Recitans adalah alat yang akan memaksimalkan kemampuanku."

'Kalau ada Auras Recitans aku jadi bisa langsung mendengar apa yang tertulis di Diarium Edjus, dan kalau di padukan dengan Comptina Daemonia yang waktu itu kudapatkan akan bisa menjadi kombinasi terkuat!' Kata Nodoka dalam hatinya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Gun Tonfa ini sangatlah cocok untuk gaya bertarungku," Kata Anya yang matanya berbinar ketika ia melihat Gun Tonfa miliknya. "Selain bisa untuk di pakai bertarung jarak dekat, Gun Tonfa ini sangat bagus untuk serangan jarak jauh!"

*Gun Tonfa adalah senjata milik Ellie main heroine dari Rave Master.

"Anya-san, Nodoka-san, kalian berdua mau pergi ke Ostia bukan?" Tanya Craig kepada Nodoka dan Anya. "Kami semua juga kebetulan mau pergi ke sana karena di tempat itu ada reruntuhan yang bisa di jelajahi. Bagaimana kalau kalian berdua pergi ke Ostia bersama dengan kami?"

"Ta-tapi apa tidak akan merepotkan kalian semua," Jawab Nodoka yang sudah memakai Auras Recitans di telinga untuk melakukan percobaan apakah benar Auras Recitans bisa di kombinasikan dengan Diarium Edjus.

"Nodoka benar, kami berdua tidak mau merepotkan kalian yang sudah begitu baik kepada kami berdua," Kata Anya.

"Tidak usah sungkan," Kata Craig sambil tersenyum. "Dengan berpergian bersama kami, kalian berdua bisa pergi ke Ostia dengan lebih aman."

Nodoka yang ingin tahu alasan kenapa Craig ingin menolong dirinya, langsung menggunakan Diarium Edjus yang di padukan dengan Auras Recitans supaya ia bisa mengetahui isi dari pikiran Craig.

[Aku benar-benar nggak bisa mengabaikan Nodoka-chan, sifat dan wajahnya sangat mirip dengan tunanganku di kampung!]

Isi pikiran Craig membuat Nodoka kaget, Nodoka sama sekali tidak menyangka kalau dirinya sangat mirip dengan tunangannya Craig.

"Kalian semua tidak keberatan bukan?" Tanya Craig kepada anggota kelompoknya. "Kalau kita semua pergi bersama dengan Anya-chan dan Nodoka-chan ke Ostia?"

"Tidak masalah!" Jawab ketiga anggota kelompoknya yang lain.

Karena Nodoka menjadi agak panik akibat ia membaca pikirannya Craig, ia secara tidak sadar mengaktifkan lagi Diarium Edjus dan membaca pikiran dari semua orang di dekatnya.

Aisha: [Belakangan ini Craig bersikap sangat ramah kepada Nodoka-chan! Padahal aku sudah menunjukkan perasaanku secara terang-terangan, tapi dia tidak pernah menyadari perasaanku! Ja-Jangan-jangan dia itu seorang Lolicon makanya dia ramah kepada Nodoka-chan!]

Rin Garand:[Di lihat dari ekspresi wajahnya Aisha tampaknya sudah salah paham pada Nodoka dan menyangka kalau Craig itu Lolicon, apa kuberitahu saja kalau sifat dan wajahnya Nodoka-chan sangat mirip dengan tunangannya Craig di kampung? Ah aku ingin bisa seberani Rin dan dengan segera menyatakan perasaanku kepada Christian! ]

Christian Danchecker: [Aku masih bingung harus memilih Rin atau Aisha? Hmm Aisha sudah jelas menyukai Craig, jadi mungkin akan lebih baik kalau aku memilih Rin sebagai pacarku?]

Anya: [Negi Negi Negi Negi Negi Negi sekali lagi aku akan bertemu denganmu!]

Secara reflek Nodoka langsung melepas Auras Recitans dari telinganya dan memasukkannya ke dalam kantung mantelnya. Isi pikiran dari orang-orang di sekelilingnya terlalu berat untuk seseorang yang mentalnya agak lemah seperti Nodoka. Jadi Nodoka memutuskan untuk menyegel Auras Recitans sampai ia menemukan waktu yang tepat untuk menggunakannya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tanggal sembilan September di Ariadne, rahasia dari murid pindahan yang memuja dewa jus, Yue Farandole.

"Eheem sebagai narator, aku akan memperkenalkan kepada kalian semua Yue Farandole. Murid pindahan misterius yang kehilangan ingatannya yang bahkan sebelumnya sama sekali tidak bisa naik sapu terbang!" Kata Collete sambil memperkenalkan teman sekamarnya. "Tapi berkat kecintaan untuk belajar yang unik(?) kemampuannya dalam praktik sihir meningkat dengan drastis, nilai tes tertulisnya juga memuaskan, bahkan ia sudah bisa mengendarai sapu terbang dengan lancar!"

'Tssk murid pindahan cebol itu jauh lebih hebat dari yang kukira!' Kata Ketua kelasnya Yue dan Collet yang secara diam-diam memperhatikan monolog aneh yang di lakukan oleh Collete.

"Tapi satu-satunya kelemahan Yue ialah dia sering buang air kecil akibat terlalu banyak minum jus," Kata Collete sambil melanjutkan monolog aneh yang ia lakukan di depan toilet. "Padahal Yue sudah kuingatkan untuk tidak minum jus terlalu banyak."

"Jangan bicarakan hal itu keras-keras tepat di saat aku sedang buang air, dong!" Teriak Yue. "Itu sangat memalukan tahu! Bagaimana kalau ada orang lain yang mendengarnya!"

"Walau kau bicara begitu, pun di toilet ini selain aku ada ketua kelas yang sedari tadi mengikuti kita berdua tepat di saat aku sedang melakukan monologue dan Yue melakukan akting dari monolog yang kuucapkan," Kata Collete sambil masih melihat ke arah si ketua kelas yang bersembunyi di balik salah satu bilik toilet.

"Apaaaa!" Teriak ketua kelas. "Kenapa kau bisa tahu kalau aku mengikuti kalian berdua secara diam-diam!"

"Habisnya kemampuanmu dalam menguntit sangat buruk, sih," Kata Collete. "Lagipula apa kau lupa kalau aku ini memiliki penciuman dan pendengaran setara dengan seekor anjing, jadi bagaimana mungkin kau bisa bersembunyi dariku?"

"Uuugh aku lupa kalau kau adalah dog beastmen!" Kata si ketua kelas yang langsung keluar dari bilik toilet lalu berlari menjauhi Collete dengan wajah memerah.

"Arrrrgh Collete kenapa kau tidak bilang dari awal kalau ketua kelas sedari tadi menguntit kita!" Teriak Yue yang terdengar panik. "Aku jadi malu tahu! Lagipula kenapa juga sih kau harus melakukan monolog dan aku harus melakukan adegan di monologmu itu!?"

"Itu karena aku ingin membuat cerita yang sangat mendebarkan dari murid pindahan misterius, Yue Farandole," Kata Collete. "Dan supaya tulisanku bisa lebih terasa nyata, akan lebih baik kalau kau melalukan adegan dari monolog yang kutulis!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Megalomesembria pada tanggal sembilan sampai empat belas Agustus. Liburan menyenangkan dari si biarawati misterius, Kasuga Misora.

Misora PoV

Namaku adalah Kasuga Misora, seorang biarawati, penyihir pemula, sekaligus murid kelas tiga SMP Mahora. Saat ini aku sedang melakukan liburan super mewah yang sangat menyenangkan di Megalomesembria. Kota sihir terbesar di Mundus Magicus, sebuah dimensi lain yang merupakan tempat tinggal untuk para penyihir.

Liburan di Megalomesembria sangatlah enak, aku bisa makan makanan kelas satu. Menginap di hotel paling mewah dengan kamar yang terlihat sangat bagus. Selama beberapa hari terakhir aku dan Kokone mengalami pengalaman yang sangat menyenangkan. Menjadi pelajar sihir di Mahora membuatku juga Kokone bisa menikmati perlakuan ViP seperti orang kaya.

Tapi atasanku yang sok disiplin, tegas dan munafik Takane d Goodman memarahiku dan Kokone karena kami berdua bersikap terlalu santai. Padahal dia sendiri melakukan hal yang sama, mentang-mentang dia adalah anak salah satu petinggi di Mahora dia berpikir kalau seluruh dunia adalah miliknya.

Padahal Ayaka Yukihiro ketua kelas 3-a yang merupakan kelas tempat aku belajar yang kekayaannya melampaui Takane saja tidak pernah bersikap arogan dan penuh keegoisan seperti Takane.

Tapi hal buruk terjadi di tanggal empat belas Agustus, karena Gateport di Megalomesembria di hancurkan oleh sekelompok teroris. Yang anehnya adalah teman-temanku dari Mahora termasuk wali kelasku dan pria yang kusukai...