webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Anime & Comics
Not enough ratings
386 Chs

Chapter 102 - Mahora Festival Last Arc 8

Di salah satu gereja yang ada di Mahora Gakuen, berkumpul seluruh penyihir yang ada di Mahora Gakuen. Konoemon memberitahukan rencananya Chao kepada anak buahnya.

"Sihir pemaksaan pengakuan ke seluruh dunia!" Teriak seluruh penyihir yang ada di dalam gereja.

"Hal semacam itu bisa dilakukan rupanya," Kata Profesor Akashi ayahnya Yuna.

"Kita benar-benar sudah meremehkan Chao," Kata Gandolfini yang terkejut mendengar perkataan Konoemon. "Kepala Sekolah sebenarnya darimana anda mendapatkan informasi ini!"

"Sumber informasinya tidak perlu dipermasalahkan Gandolfini," Kata Konoemon. "Yang harus kita lakukan saat ini ialah menghalangi rencananya Chao."

"Itukah alasan Pak Kepala Sekolah mengizinkan perubahan di acara terakhir Mahora Festival?" Tanya Profesor Akashi.

"Benar, karena dengan banyaknya orang awam kita akan sulit melawan 2500 musuh. Makanya kita semua akan ikut sebagai peserta," Jawab Konoemon. "Tapi kumohon jangan memakai sihir terlalu berlebihan."

"Yah, murid-muridku suka melakukan survival game macam ini," Kata Profesor Yotsuba.

"Di luar dugaan kita mungkin para murid yang mengikuti acara terakhir festival mungkin bisa membantu kita," Kata Seruhiko.

Sementara itu di antara para penyihir yang ada di gereja itu, Irisviel dan Kiritsugu juga hadir karena panggilan dari Konoemon. Tepat setelah mereka menjalankan misi di Megalomesembria.

'Hei, Kiri rencananya Pak Kepala Sekolah benar-benar mirip dengan taktik perang yang kau ajarkan pada Shirou,' Kata Irisviel berbisik pada suaminya. 'Apakah ada kemungkinan Shiroulah yang merencanakan perubahan acara di hari terakhir festival?'

'Kemungkinan besar begitu,' Kata Kiritsugu. 'Tapi aku sama sekali tidak menyangka kalau Shirou akan menggunakan taktik yang kuajarkan untuk melawan Chao.'

'Kau merasa bangga dengan putra kita Shirou bukan Kiri,' Kata Irisviel. 'Karena dia menerapkan apa yang kau ajarkan padanya.'

'Tentu aku merasa bangga Iri,' Kata Kiritsugu. 'Shirou tidak melupakan hal yang aku ajarkan padanya, bahkan dia menerapkan apa yang kuajarkan dengan baik orang tua manapun pasti akan merasa senang.'

"Pak Kepala Sekolah di kertas yang kau berikan pada kami, tertulis kalau ada 6 golem super besar," Kata guru yang memakai kacamata hitam. "Apakah itu benar?"

"Toukou bisa kau jelaskan pada semuanya," Kata Konoemon.

Toukou asisten sekaligus sekertarisnya Konoemon, memegang kertas yang Shirou berikan kepada Konoemon.

"Chao mengurung siluman tingkat tinggi tak bernama yang tersegel di perguruan untuk menggerakan golem raksasa yang ia buat," Kata Touko. "Ia akan menggunakan kekuatan golem itu untuk menguatkan energi sihir yang membentuk lingkaran sihir raksasa. Karena siluman tingkat tinggi tidak akan bisa bergerak di dalam kekkai perguruan makanya Chao mengurung siliman itu di dalam golem supaya siluman itu bisa bergerak. Akan sangat berbahaya kalau para murid melawan golem raksasa itu."

"Rencana Chao sejauh ini bisa dibilang sukses," Kata Konoemon. "Bantuan dari dunia sihir tidak akan datang makanya kita harus menghentikan rencananya Chao, karena kalau tidak dunia akan berubah sepenuhnya. Semuanya aku ingin kalian berjuang sekuat tenaga untuk mencegah supaya rencana Chao tidak terjadi!"

"Baik!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

05:20 PM satu jam sebelum pasukan robot Chao menyerang, tepat di pinggir danau Mahora.

"Hei titik penjagaan kita seharusnya di dekat World Tree bukan?" Tanya Madoka. "Kenapa kita malah menunggu di danau Mahora?"

"Di internet ada gosip yang yang menyebar kalau serangan pertama akan terjadi di tepi danau ini," Jawab Misa.

"Kalau gosipnya benar kita akan mendapat poin lebih cepat dan lebih banyak!" Kata Sakurako.

"Hei lihat!" Kata salah satu peserta.

"Wooow!"

"Gyaaaa!"

"Eeeeeeeh!" Kata Misa.

"Haaaaah kenapa musuh yang menyerang muncul satu jam lebih cepat!" Kata Madoka.

Ribuan Tanaka dan banyak sekali spider droid milik Chao muncul dari dalam danau Mahora, bergerak secara perlahan menuju ke arah para peserta.

"Oi oi oi bukannya jumlah musuhnya terlalu banyak!" Kata Sakurako.

"Kalau musuh yang kita lawan sebanyak ini, akan susah melawannya!" Kata Misa.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Pusat server Mahora Gakuen, tempat pengaturan kekkai dan net sihir.

"Di danau pantai Mahora muncul pasukan robot bersenjata dalam jumlah yang amat besar!" Kata salah satu administrator. "Jumlahnya mencapai lebih dari 2000!"

"Mereka 1 jam lebih awal," Kata Profesor Akashi. "Dan jumlahnya sesuai yang diberitahukan oleh Pak Kepala Sekolah!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Blaaaar!" Salah satu dari spider droid yang ada mengeluarkan laser yang tepat mengenai Madoka.

"Si-sinar laser mengenai Madoka!" Kata Sakurako.

"Apakah dia akan mati!" Kata Misa.

"Kyaaaa kemana perginya bajuku!" Teriak Madoka.

Laser yang keluar dari spider droid tidak melukai manusia, hanya melenyapkan pakaian dari para peserta. Dan Madoka adalah korban pertamanya.

"Madoka jadi korban sinar pemusnah baju milik Chao!" Kata Sakurako.

"Dilihat dari manapun desain robot yang menyerang kita adalah buatan Chao!" Kata Misa.

"Berhenti bicara bawakan aku pakaian!" Teriak Madoka.

Sementara itu Toukou Kuzunoha yang mengawasi dari atas salah satu tiang lampu

menghubungi Konoemon menggunakan kartu pactio miliknya.

"Pak Kepala Sekolah sesuai dengan yang kau beritahu pada kami tidak ada bahaya untuk orang awam," Kata Touko sambil menempelkan kartu pactio ke dahinya. "Walau ada sedikit salah perhitungan waktu, rencana kita akan tetap berjalan dengan baik."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx"Situasi telah menjadi gawat!" Kata Kasumi yang menjadi MC acara. "Mendadak pasukan robot dari Mars menyerang dari arah pantai danau Mahora!"

"Lagi-lagi Kazumi yang menjadi MC acara," Kata Akira yang memakai kostum magical nurse.

"Pembawa acara yang buruk, nih," Kata Yuna yang memakai kostum penyihir.

"GAME START!" Teriak Kazumi.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Jumlah musuh yang ada memang terlalu banyak," Kata Rin yang berdiri di atas World Tree sambil melihat keadaan menggunakan teropong. "Bahkan dengan para murid di Mahora yang ikut berpartisipasi akan sulit menangani robot sebanyak itu."

"Aku bisa saja mengalahkan robot-robot itu saat ini juga," Kata Shirou yang saat ini menggunakan wujud aslinya dengan kostum Sengoku Muramasa. "Kalau aku menggunakan Unlimited Blade Works, tapi kau aku mengeluarkan Unlimited Blade Works disini bisa-bisa orang awam akan terkena dampaknya."

"Yah, aku juga bisa mengalahkan semua robot itu kalau aku menggunakan Excalibur," Kata Saber yang menggunakan kostum lamanya saat ia masih menjadi Heroic Spirit. "Tapi bisa-bisa seluruh wilayah Mahora akan rata dengan tanah."

"Kalian berdua memang memiliki kemampuan untuk melakukan hal itu," Kata Rin dengan keringat dingin mengalir di pipinya. "Jadi apa kalian berdua mau bertarung dengan cara apa?"

"Aku akan bertarung menggunakan Hitenmitsurugi Ryuu di pertarungan ini," Kata Shirou sambil memegang Sakabato di pinggangnya. "Aku tidak mau menunjukkan terlalu banyak kartu As yang kumiliki di pertarungan ini."

"Kalau aku akan bertarung dengan broad sword yang diwariskan secara turun temurun di keluarga Yukihiro," Kata Saber. "Sudah lama sekali aku tidak bertarung menggunakan pedang macam ini!"

"Kamu sendiri Rin, apa kamu juga mau ikut bertarung?" Tanya Shirou.

"Tidak, aku tidak akan ikut bertarung," Kata Rin. "Aku akan membantu para peserta yang terluka, aku tidak punya niat untuk bertarung di Survival Game macam ini."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Wilayah SD Mahora Gakuen.

"Kita semua akan mendapatkan banyak tiket makan!" Teriak Taiga yang memakai seragam kendonya ditambah Tora Shiinai miliknya di tangan kanan. "Aku sudah tidak sabar untuk melawan para robot itu!"

"Fujimura-Sensei, bukannya anda seharusnya menjadi Hero unit yang membantu para peserta?" Tanya Miyu yang memakai kostum Magical Sapphire miliknya.

"Tidak ada larangan bagi para guru untuk mengikuti Survival Game ini!" Jawab Taiga. "Lagipula sudah terlalu banyak guru yang menjadi Hero Unit di Survival Games ini! Jadi kalau aku tidak ikutan bukan masalah bukan!"

"Fujimura-Sensei tidak bertanggung jawab seperti biasa," Kata Illya yang memakai kostum Magical Ruby.

"Kekanak-kanakan," Kata Kuro yang memakai kostum Archer Emiya. "Cuma demi makanan dia mengabaikan kewajibannya sebagai seorang guru."

Author Note: Selanjutnya perang besar dimulai!