webnovel

Kehidupan Baru 3

"Ibu, kenapa lama sekali? apa kakak belum bangun?" dari luar kamar chinatsu, adiknya Makabe memanggil Kinue.

Chinatsu masuk ke ruangannya makabe karena pintu tersebut terbuka.

disana dia melihat sesuatu yang seharusnya tidak dia lihat...

<...

setelah memeluk Kinue beberapa menit dan tidak mengatakan apapun makabe mencoba melepaskan tangannya yang memeluk tubuh munggilnya Kinue.

"makasih bu... aku sudah mendingan..."

"Maa-kun apa terjadi sesuatu?" Kinue tidak bisa menahan rasa penasarannya dan bertanya kepada anaknya yang sudah mulai tenang.

"tidak ada ibu... aku hanya teringat kakek..." Makabe hanya bisa mencari alasan dan tidak bisa mengatakan yang sebenarnya.

melihat anaknya seperti itu, Kinue hanya bisa pasrah sampai anaknya ini memberitahu apa yang terjadi sendiri kepadanya.

"Mamah ngerti. apa kamu mau ikut sarapan?" tanya Kinue.

"hari ini aku hanya ingin sendiri bu." jawab Makabe. saat ini dia merasa malu, karena dia menangis. sebagai pria, dia merasa sangat malu karena dia menangis di hadapan seorang wanita tidak... melainkan ibunya tubuh ini.

"mamah mengerti. mamah akan menunggu sampai kamu mau berbicara terbuka." berdiri dari ranjang, kinue keluar dari ruangannya Makabe dan pergi ke toilet.

Makabe disisi lain terkejut... karena ini pertama kalinya melihat ibunya bersikap layaknya orang tua dewasa, tidak seperti biasanya...

dalam ingatannya makabe, Kinue selalu bertingkah seperti anak kecil dan selalu memanjakannya. bahkan disaat mereka pergi bersama diluar, Kinue bertingkah seperti seorang adik... yang membuat makabe merinding... sejak saat itu dia tidak pernah pergi bersama kecuali bersama adiknya chinatsu.

pikiran makabe mulai tenang.

dia merasa harus berhenti melihat kebelakang.

kedua orangtua tuanya pasti merasa sedih jika dirinya masih menyalahkan dirinya dan merusak kehidupannya sendiri...

"apa aku pantas untuk berbahagia...?" itulah yang selalu dia katakan kepada dirinya sendiri pada saat itu.

tapi... jika ia menyiksa dirinya sendiri lebih jauh sampai di kehidupan keduanya, orang tuanya pasti menyalahlan mereka sendiri...

"...Kehidupan Baru...?"

<...>

hari ini, hari pertamanya sekolah lagi. setelah sekian lama Makabe, berhenti bersekolah dan mengikuti kakeknya tinggal di gunung selama 3 tahun. selama tiga tahun itu, makabe di latih oleh kakeknya untuk menjadi pria, fisik maupun mental.

makabe merasa latihan tersebut belum cukup, dia selalu berlatih diam-diam selama tiga tahun sampai dimana tubuhnya tidak bisa menahan semua rasa lelah dan meninggal tidak lama setelah dia kembali hidup bersama ibu dan adiknya.

di saat makabe membuka bajunya, dia bisa melihat banyak bekas luka di tubuhnya ini.

bukan hanya bagian depannya, bagian belakangnya pun bahkan lebih parah. aku harus membuat obat untuk menghilangkan bekas luka ini agar tidak terlalu mencolok seperti ini' makabe sambil mengamati semua bekas luka yang dalam dan besar di tubuhnya.

karena dia terlalu fokus dan memikirkan cara untuk mencari tanaman dan obat-obatan untuk menghilangkan bekas luka, dia tidak sadar jika pintu kamarnya terbuka. disana Chinatsu matanya terbuka lebar saat melihat punggungnya Makabe yang penuh luka.

dia syok, terkejut, marah dan sedih melihat kakaknya yang selalu ia ejek olehnya tubuhnya dipenuhi luka.

'ahh...' chinatsu menyadari sesuatu... dia selalu mengejek kakaknya itu karena dia lolicon yang menyimpan foto seorang gadis kecil.

'apa mungkin gadis itu teman masa kecilnya dan cinta pertamanya... dan sampai berubah drastis dan melakukan apapun untuk mengurangi berat badan... saat dia depresi... mungkinkah dia sudah terlambat dan gadis yang di taksirnya saat masih kecil sudah milik seseorang dan merasa usahanya sia-sia...' chinatsu merasa kasihan kepada kakaknya dan merasa bersalah karena sering mengejek dan menertawakan kakaknya itu.

dengan pelan-pelan, chinatsu kembali ruang tengah.

===

setelah memakai seragam dengan rapi, makabe ikut sarapan di ruang tengah.

tetapi atmosfernya sangat aneh... yang biasanya adik perempuannya selalu mengejek setiap kali ada kesempatan. dan ibunya selalu bersemangat jika saat makan atau sarapan.

tetapi kali ini mereka hening...

'well mungkin ini hari H mereka' tidak memikirkan lebih lanjut. makabe makan makanan masakan ibunya... yang tidak cocok untuk sarapan... ini lebih mirip makan malam yang pas untuk 5/6 orang...

dan semua makannya berkalori dan berminyak...

'pantas saja berat badannya tinggi... jika atlet yang bahkan berolahraga setiap hari dan diet teratur... jika sarapannya seperti ini.. mereka akan gemuk dalam 3 hari...'

"Maa-kun kenapa kamu ga makan? apa kamu tidak suka masakan mamah?" tanya Kinue.

"tidak ibu. aku hanya tidak bisa sarapan jika makanannya berkalori tinggi..."

"tapi ini masakan favorit kamu semua loh?"

"...ibu... mulai besok aku yang akan menyiapkan sarapan..."

"EEHH!? KENAPA?! APA MAA-KUN BENCI SAMA MAMAH?!!! APA MASAKAN MAMAH ENGGA ENAK?!!! T_T" dengan air mata yang berlinang Kinue

"mulai..." chinatsu menghela nafas panjang melihat ibunya yang seperti anak kecil lagi...

"haaa... bukan seperti itu ibu... aku tidak suka sarapan dengan semua ini... dan ini terlalu banyak untuk tiga orang... dan terlalu berat untuk sarapan ibu..."

"t-tapi kan... ini porsi kamu saat masih kecil..."

"ibu... itu waktu aku masih kecil jadi tolong..."

"bukannya semakin kamu tumbuh, semakin kamu makan banyak...?"

"Ibu pokoknya mulai besok, aku yang buat sarapan. dan ibu bagian makan malam mengerti?"

sebelum Kinue menjawab, Makabe berdiri dari kursi dan mengambil tasnya.

"UWAAA CHINATSU!!!! MAA-KUN BENCI SAMA MAMAH!!! GIMANA DONG"

"Hadeuh(sigh).."

Next chapter