Senja Terakhir Sebagai Wardhana

Selamat membaca

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Kediamanan Wardhana

Sore harinya….

Di kamarnya, Queeniera yang baru saja terbangun dari tidurnya duduk dengan mata masih setengah terpejam. Sudah lama ia tidak tidur siang dan menggendong bayi aktiv membuatnya sedikit kelelahan.

Hoam!

Tangannya terbentang lebar, bersamaan dengan itu pintu kamarnya yang tidak terkunci dibuka seseorang dan memasuki kamarnya sambil menghidupkan lampu.

Ceklek!

Ctik!

"Sudah sore, kamu pulas sekali tidurnya sayang. Malam ini akan datang sepupu Gavriel yang sudah menikah untuk memasang sprai dan juga pegawai salon untuk perawatan."

Queeniera yang masih kiyep-kiyep pasca bangun hanya menjawab dengan gumaman dan anggukan kepala lemas.

"Hum… Mah…."

Sang mama—Elisa duduk menutup pintu balkon, mencegah angin sore memasuki kamar dan menoleh ke ranjang dimana sang putri menatapnya sayu.

Ia jalan menghampiri ranjang dan duduk di samping Queeniera yang sibuk merenggangkan kepala, bahu serta tangan.