webnovel

PENYELIDIKAN MENYELURUH

Ramon menatap Hailee dengan ekspresi yang tenang, tapi kata- katanya selanjutnya membuat Hailee menjadi sedikit cemas. "Ceritakan mengenai keluargamu."

"Keluargaku?" Hailee dapat merasakan nafasnya yang tercekat dan intonasi suaranya yang meninggi tanpa disengaja. "Ada apa dengan keluargaku?"

"Kau yang bilang sendiri bukan, kalau kita bisa saling mengenal lagi secara perlahan. Maka dari itu, kita mulai dari keluargamu terlebih dahulu," Ramon berkata dengan suaranya yang terdengar sedikit serak.

Ini adalah bagian yang Hailee tidak sukai. Tidak. Dia bahkan tidak memiliki persiapan dengan apapun yang Ramon ingin tanyakan.

Hailee tidak memikirkan hal ini sebelumnya. Seharusnya dia sudah menduga pertanyaan semacam ini akan datang, cepat atau lambat.

"Bagaimana kalau kau meminum obatmu dulu?" Hailee mencoba untuk mengulur waktu sebisa mungkin. Dia lalu mengambil gelas yang berisi air mineral dan menyodorkannya pada Ramon.

Melihat gerakan ini, Ramon masih berbaik hati dengan mengambilnya dan meminum semua obat- obatan yang telah disiapkan Hailee untuknya.

Dia tahu, Hailee membutuhkan waktu untuk memutuskan; apakah dia akan berbohong atau pun berkata jujur, dan Ramon mempunyai cukup banyak waktu dan kesabaran untuk melihat pilihan apa yang gadis ini akan ambil.

"Jadi?" Ramon meletakkan gelas yang telah kosong ke atas meja ketika dia telah meminum semua obatnya. Kini dia kembali ke posisinya semula. Menunggu jawaban dari Hailee. "Apa aku sudah pernah bertemu dengan orang tua mu?"

"Tidak," Hailee menjawab jujur.

"Kenapa?" tanya Ramon dengan nada menyelidik. Sudah bisa dipastikan Ramon tidak pernah bertemu dengan orang tua Hailee. Kota R, tempat orang tua Hailee memiliki bisnis, bukanlah kota favorite bagi Ramon, sehingga dia tidak memiliki banyak cabang usaha di sana.

Namun, tentu saja perspektif Ramon dapat berubah kalau dia melihat benefit yang akan dirinya dapatkan apabila bisa menguasai perusahaan berlian milik keluarga Hailee.

Klaim Hailee terhadap perusahaan keluarganya cukup kuat, terutama ketika Hailee adalah anak kandung dari pasangan Tatum. Dengan kekuasaan yang dimiliki Ramon, maka bukannya tidak mungkin kalau dia bisa mengembalikan hak Hailee, yang mana setelah menikah nanti, tentu saja perusahaan berlian itu bisa di likuidasi dengan perusahaan miliknya dan sudah bisa dipastikan, Ramon lah yang akan memiliki control penuh akan perusahaan tersebut.

"Karena kau tidak ingin hubungan kita diketahui oleh public," jawab Hailee dengan nada suara yang datar. Dia berusaha memberikan jawaban se netral mungkin dan tidak menjebak dirinya sendiri ke dalam situasi yang jauh lebih pelik.

"Dan kau tahu kenapa aku tidak ingin hubungan kita diketahui public?" Ramon menekankan masalah ini.

Namun, Hailee hanya mengangkat bahunya. "Aku tidak tahu," jawabnya dengan wajah polos. "Kau tidak pernah memberitahuku dan kau hanya mengatakan kalau kau ingin hubungan kita dirahasiakan. Aku justru ingin tahu apa alasanmu merahasiakan hubungan kita."

"Tidak sekalipun kau pernah bertanya apa alasanku merahasiakan hubungan ini?" tanya Ramon lagi.

"Tentu saja aku bertanya, tapi kau tahu dirimu sendiri bukan? Kau sangat keras kepala. Bahkan sekarang, walaupun kau kehilangan ingatanmu selama lima tahun terakhir ini, kau akan setuju padaku kalau kau sangat keras kepala ketika sudah memutuskan sesuatu." Hailee mengangkat bahunya dengan sikap tidak peduli. "Jadi, saat kau tidak mau mengatakannya padaku, maka aku tidak akan tahu apa- apa."

Hailee melempar tanggung jawab pada Ramon untuk memecahkan pertanyaannya sendiri dengan memanfaatkan amnesia pria tersebut.

Pintar.

Ramon cukup terkejut, tapi juga tertarik ketika Hailee dapat mengelak jawabannya sedemikian rupa. Hal terakhir yang Ramon inginkan adalah memiliki pasangan yang tidak dapat membaca situasi dengan baik.

Walaupun dengan jawaban Hailee ini, berarti mereka tidak memiliki jawaban apapun, tapi Ramon cukup puas.

"Kalau begitu, ceritakan tentang keluargamu," Ramon kembali melanjutkan rentetan pertanyaannya.

"Hm," Hailee bergumam. Dia menggigit bibirnya. "Kedua orang tua ku memiliki bisnis keluarga," jawabnya tanpa memberikan detail.

Namun, Ramon menginginkan segalanya jelas. "Bisnis semacam apa dan dimana?"

"Hanya bisnis kecil- kecilan dan tidak terlalu terkenal jika dibandingkan dengan bisnis keluargamu. Dan bisnis ini terletak di kota R." Tidak ada yang salah dengan jawaban Hailee, karena biar bagaimanapun juga, bisnis keluarganya tidak akan sebanding dengan bisnis keluarga Tordoff yang memiliki cabang di banyak kota dan merambah hingga ke Negara tetangga.

"Bergerak di bidang?" tanya Ramon, walaupun dia sudah tahu dengan pasti bisnis seperti apa yang keluarga Hailee jalani.

"Perhiasan," jawab Hailee singkat.

"Kapan kau berencana akan pulang? Jadi aku bisa mengatur jadwal untuk menemui kedua orang tuamu dan membicarakan pernikahan kita." Ramon tahu kalau ini adalah hal yang mustahil, mengingat kedua orang tua Hailee telah tewas dalam kasus perampokan yang ganjil.

Hailee meringis ketika mendengar hal itu, dia terlihat tidak nyaman dan mulai bergerak- gerak dengan gelisah di tempat duduknya.

"Kau tidak perlu melakukan itu," jawab Hailee dengan suara yang samar.

"Kenapa?" tanya Ramon. Matanya tidak lepas memandang Hailee dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

"Karena mereka sudah meninggal dan perusahaan keluarga kami bangkrut," ucap Hailee dalam satu tarikan nafas.

Daripada mengatakan kalau perusahaan keluarganya diambil alih oleh kakak tirinya dan adik dari ayahnya, Hailee lebih memilih mendeklarasikan kalau perusahaan itu sudah tidak ada lagi.

Jangankan untuk meminta haknya kembali, dirinya bahkan tengah kesulitan dalam bertahan hidup dengan kebohongannya pada keluarga Tordoff, belum lagi ditambah dengan kasus pembunuhan yang dia lakukan terhadap Roland Dimatrio. Hingga kini, Hailee masih takut untuk melihat berita televisi dan diingatkan akan apa yang telah terjadi padanya di malam itu.

Rolan Dimatrio adalah seorang yang terpandang, sudah pasti berita kematiannya akan mengisi setiap saluran berita, bukan?

"Okey!" Hailee menepuk pahanya dan segera berdiri dengan tergesa. "Aku rasa cukup untuk malam ini. kau sudah melewatkan banyak waktu tanpa istirahat dan bahkan langsung kerja ketika kita baru saja sampai di rumah. Sekarang, kau harus istirahat. Kita bisa melanjutkan percakapan ini lain waktu."

Kemudian, tanpa menunggu persetujuan dari Ramon atau memberikan kesempatan pria itu untuk menahannya di sana, Hailee segera berlari ke arah pintu dan melarikan diri dari kamar sang pewaris keluarga Tordoff.

Kamar Hailee yang terletak tepat di sebelah kamar Ramon, membuatnya dengan mudah menyembunyikan dirinya setelah momen menegangkan bersama Ramon tadi.

Hailee masih merasakan degup jantungnya yang berdetak sangat cepat. Dia sama sekali tidak habis pikir, bagaimana bisa dia melibatkan dirinya dalam situasi yang sangat rumit seperti ini?

Sementara itu, di dalam kamarnya, Tordoff tengah berbicara dengan seseorang di telepon. Nada suaranya begitu dingin.

"Aku ingin penyelidikan menyeluruh mengenai Aileen Tatum."

Next chapter