162 KENAPA KAU PEDULI?

'Kau pengecut.'

Kata- kata terakhir Aileen bergaung di telinga Theodore dan membuat pria itu, untuk sesaat, diliputi oleh amarah. Matanya berkilat dengan menakutkan ketika dia menatap Aileen yang bergerak menjauh dari pelukannya.

Theodore bahkan tidak berusaha untuk menarik Aileen kembali ke pelukannya dan berdiri diam di tempatnya semula. Kali ini tidak berusaha untuk menenangkan keresahan dan kekesalan Aileen sama sekali.

Sementara itu, Aileen masih belum menyadari akan reaksi Theodore dan masih berusaha untuk mempertahankan kepura- puraannya, bahkan sekarang matanya sudah mulai berlinang- linang saat satu demi satu air matanya jatuh menetes di pipinya.

Sebuah pemandangan yang dulu akan membuat hati Theodore luluh dan langsung memberikan segala yang Aileen inginkan, tapi tampaknya hal tersebut tidak berlaku saat ini, karena tepat pada saat ini, yang Aidan pikirkan adalah perasaan yang tidak menentu yang dia rasakan ketika melihat Aileen dalam kondisinya seperti sekarang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter