webnovel

DUA PULUH

Alif memerhatikan langkah Jeni yang sudah kembali ke meja teman-temannya berada. Menghela napas, ia terdiam. Mengangkat kepala, Alif disuguhkan pwmandangan Jeni yang tengah tertawa bersama temannya. Gadis itu mungkin sadar tengah diperhatikan hingga membuatnya mengedipkan sebelah mata untuk menggoda.

Napas Alif yang sedari tadi tertahan perlahan ia hembuskan. Lelaki itu mengumpulkan niat untuk berdiri. Langkahnya terayun menuju ke arah meja di dekat pintu masuk. Lebih tepatnya ke arah seorang wanita yang tengah duduk. Givana.

Alif memandang Givana yang tertunduk. Tangannya menarik kursi dengan kikuk, ia tahu jika Givana menyadari keberadaannya. Wanita itu terlihat sama canggung seperti dirinya.

"Hai." Alif mencoba menyapa sebelum duduk di atas kursi.

Givana mengangkat kepala sedikit dan tersenyum sebagai balasan.

Alif menelan saliva sebelum bertanya. "Bagaimana kabarmu?"

"Baik. Kau?"

"Aku juga baik."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com