webnovel

DELAPAN

Merubah raut wajah dari terkejut menjadi tersenyum lebar, Givana berjalan cepat menuju Alif berada. Ia mendekat, mengalungkan tangan pada leher Alif, memeluk singkat kemudian mengecup pipinya.

Sudah menjadi kebiasaan, Alif membalas dengan mencium puncak kepalanya.

"Kau sudah lama? Kenapa tidak bilang kalau datang?" tanya Givana kemudian. Mencoba mencari topik pembicaraan untuk menghilangkan raut wajah Alif yang kaku.

Alif hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan pertama. Ia tahu pertanyaan Givana itu hanya basa basi.

"Apa kau lapar? Sepertinya mama sudah pulang. Ayo kita makan malam bersama."

Alif menahan langkah saat Givana menariknya untuk masuk kedalam rumah, melewati gerbang yang sedari tadi ia datang sudah terbuka lebar.

Givana manatapnya bingung.

"Siapa pria itu?" Alif bertanya dengan nada datar.

Raut wajah Givana bertambah bingung. "Pria yang mana?"

"Yang tadi mengantarmu."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com