1 JATUH by Reixmember

Mark (NCT) & Nara (OC)

genre: romance, fluff | lenght: ficlet (500+ words) | rating: teen and up

.

.

"Aku tidak punya cara spesial untuk mengungkapkan cinta. Jadi aku akan katakan langsung. Aku menyukaimu. Pacaranlah denganku."

***

Tidak seperti hari lainnya. Sekarang ini sekolah dipenuhi oleh banyak siswa, baik dari siswa dalam sekolah maupun siswa dari sekolah lain. Pertandingan antarsekolah di musim panas memang menarik perhatian para siswa yang berlomba maupun hanya sekedar menonton dan memberi semangat.

Tidak terkecuali Nara. Meski tidak ikut serta dalam lomba, tapi ia berpartisipasi menjadi panitia, khususnya dalam tim pertolongan pertama. Nara memakai tas P3K di punggungnya dan rompi yang bertanda tim PP (Pertolongan Pertama). Tidak lupa ia mengikat rambutnya dengan satu ikatan. Selain itu, ia juga menghiasi dirinya dengan senyum dan keramahannya. Penampilan dan sikap Nara itu menarik perhatian seorang siswa laki-laki dari sekolah lain.

"Mark, sikumu berdarah"

Kedua sudut bibirnya tertarik, Mark malah tersenyum senang melihat lukanya. "Kalau begitu bagus" Ia bangkit dari posisinya yang terjatuh. Sedikit menepuk-nepuk pakaiannya yang kotor lalu berpamit pada Jaemin, "Aku pergi dulu"

"Mark! Mau ke mana?" Jaemin bertanya setengah teriak melihat Mark yang tergesa-gesa meninggalkannya.

Tanpa menoleh, Mark menyahut. "Mengobati lukaku"

Jaemin bertolak pinggang, "Hari ini dia aneh" ucapnya seraya menggeleng-geleng kepala pelan. Mengherani sahabatnya yang berkelakuan tidak biasa.

Sementara itu, Mark berlari mencari sosok perempuan yang menarik perhatiannya. Nafasnya terengah-engah. Tapi Mark senang karena menemukan perempuan yang dicarinya tengah duduk di salah satu bangku panjang sembari membuka isi tas P3K. Sepertinya dia sedang mengecek barang-barang yang ada di dalam.

Mark menghampiri Nara. Perempuan itu mendongkak melihat siapa yang datang. Matanya langsung tertuju pada darah di siku Mark.

"Kau terluka?"

"Iya, bisa kau mengobatiku?"

Mark lalu duduk di samping Nara. Gadis itu dengan hati-hati mulai mengobati. Mark tersenyum memandangi wajah Nara yang fokus pada lukanya dari jarak yang terbilang dekat. Ia juga mensyukuri lukanya. Ternyata jatuhnya tadi membawa berkah. Sekarang ia bisa dekat dengan Nara.

Tahap terakhir, Nara menempel plester dengan hati-hati. "Sudah selesai" tuturnya.

Mark malah diam. Nara jadi bingung karena melihat sikap laki-laki yang bahkan belum ia tahu namanya itu. "Apa ada yang luka atau sakit lagi?"

"Di sini" Mark menempelkan tangan kanan pada bagian dada. "Jantungku terus berdebar cepat"

Nara menatap curiga. "Jangan-jangan…" pikirnya.

Mark meraih tangan kanan Nara dan menempelkan di dadanya. Membuktikan pada gadis itu kalau ia tidak berbohong.

Sontak Nara langsung terkaget.

"Kau bisa merasakannya? Jantungku berdebar cepat karenamu" Mark menatap Nara.

"Kau…" Nara menarik cepat tangannya.

Wajah Mark tiba-tiba jadi serius. "Aku tidak punya cara spesial untuk mengungkapkan cinta. Jadi aku akan katakan langsung. Aku menyukaimu. Pacaranlah denganku."

Seperti mendengar suara petir, Nara sangat terkejut. Namun, tidak lama. Ia segera menyadarkan diri. Pandangannya menyelidik pada pemuda yang baru ia temui beberapa menit lalu itu.

"Kau gila!" komentar Nara. Kemudian memakai kembali tas P3K dan beranjak pergi. Langkahnya terburu-buru.

Mark tersenyum simpul memperhatikan respon Nara yang malah meninggalkannya.

"Apa aku ditolak? Tidak. Dia tidak bilang begitu"

Segera menyusul Nara, Mark juga menjauh dari bangku panjang.

"Hei! Tunggu!" Mark berseru, "Aku belum tahu namamu!"

Mark terus berlari sampai ia mengimbangi langkah Nara. Tetapi gadis itu bukan gadis yang mudah. Nara mengabaikannya sampai tiba-tiba terdengar suara terjatuh dari belakang. Nara berbalik dan dengan cepat mendekati Mark yang terjatuh.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Nara cemas.

"Ahh… kakiku" Mark memegangi kakinya

Mark menahan senyumnya melihat ekspresi cemas Nara padanya…

… dan Mark berpikir kalau ia rela. Rela jika harus jatuh berkali-kali demi mendapat perhatian Nara. Apalagi, Mark lebih rela bila ia jatuh berkali-kali di hati gadis itu.

***

TAMAT

avataravatar