1 Bab 1 : The Girl Meet The Guy

Happy Reading.

Kira berjalan dengan santai dikoridor sekolah dengan mengunyah permen karet dan meniupnya beberapa kali.

Pakaian ketat dengan 2 kancing atas yang sengaja ia buka ditambah rok spam ketat diatas lutut menambah kesan seksi dimata siapapun yang melihatnya.

Setiap mata menatap Kira yang sibuk mengunyah permen karetnya itu. Bukan, bukan menatap kecantikannya namun menatap tubuhnya yang terbilang sangat seksi itu. Bahkan kini mata para lelaki seperti dimanjakan oleh pemandangan yang sangat indah didepannya itu.

Kira? Dia justru lebih memilih cuek dengan keadaan yang sedang terjadi sekarang. Dirinya sudah biasa menjadi pusat perhatian seperti sekarang lebih tepatnya menatap keindahan tubuhnya. Kira biarkan saja mata-mata para lelaki menatap tubunya bahkan berkhayal mencicipinya mungkin. Kira sudah biasa seperti ini itung-itung mencari pahala membuat orang bahagia bukan?

Brak

Mata Kira membulat menunduk menatap bajunya yang basah lebih tepatnya dibagian gunung kembarnya itu.

"WHAT THE FUCK! LO JALAN LIHAT-LIHAT DONG!" teriak Kira mencoba membersihkan bajunya yang basah itu. Mata para siswa cowok disana seketika berbinar melihat pemandangan didepannya. Baju Kira yang basah tentunya membuat tubuhnya terawang hingga tampaklah bra berwarna merah yang tembus pandang dari baju yang Kira pakai.

Bahkan seseorang yang berdiri disamping laki-laki yang menabrak Kirapun melongo tak percaya melihat pemandangan didepannya itu.

"LO NGGAK BISUKAN!" teriak Kira menatap laki-laki tampan yang hanya menatapnya datar seolah tak terjadi apapun disini.

"Maaf!" tutur laki-laki itu datar dan beranjak pergi begitu saja meninggalkan Kira yang menganga tak percaya melihat reaksi cowok tersebut.

"DASAR COWOK GILA! NGGAK TANGGUNG JAWAB! COWOK BANCI!" teriak Kira namun tetap saja cowok yang menabraknya tetap berjalan lurus.

Kini mata Kira menatap cowok yang ada didepannya yang masih menganga tak percaya.

"Heh cowok gila! Ngapain lo!" hardik Kira membuat cowok yang tadi melamunpun tersadar dan meringis menggaruk tengkuknya.

"Eh hmm maafin temen gue ya Kir! Atha emang gitu! Sekali lagi gue sebagai temennya minta maaf." ucap cowok bernama Zefan tersebut tersenyum dengan kikuk karna matanya selalu saja fokus dibaju Kira yang basah.

"Bilangin sama cowok banci itu! Lain kali kalo nabrak orang tanggung jawab bukan asal nylonong!" ucap Kira dan melenggang pergi begitu saja meninggalkan Zefan yang hanya bisa meringis mendengarnya.

"Dasar Atha gila!" umpat Zefan.

.....

"Dasar banci! Nggak tanggung jawab!" umpat Kira didalam kamar mandi mencoba membersihkan bajunya yang terkena jus alpukat itu.

"Awas aja kalau ketemu gue babat abis itu cowok!"

"Fuck! Tembus lagi ini!" umpat Kira melihat bajunya dari pantulan kaca kamar mandi dan terpampanglah baju basah Kira namun bukan itu yang menjadi masalah tapi bra merah menyala yang Kira pakai ternyata terlihat dan sialnya lagi Kira tidak pernah sekalipun membawa baju ganti kesekolah. Karna dirinya juga belajar kalau dia mau dan niat kalau nggak ya bolos sekolah.

Drrrtt drrtt

Kira menatap handphonenya yang berbunyi dan dengan malas Kira mengangkatnya.

"Ada apa bitch!" ucap Kira santai.

"Bitch kata bitch! Lo nggak masuk Ra?"

"Masuklah gue! Tapi gue lagi dikamar mandi." ucap Kira dan bersender ditembok kamar mandi dengan santai.

"Ngapain lo dikamar mandi bitch? Ngehorny ya lo!"

Kira mendengus mendengar omongan Natasha sahabatnya itu.

"Ngehorny pala lo soak! Baju gue basah kena jus pe'a!"

"Lah basah kenapa? Lo nggak bawa baju ganti emang?"

"Dasar Natasha o'on kesiram jus sama cowok banci tadi! Dan lo tahukan gue nggak pernah bawa baju ganti disekolah! Apalagi ini baju gue nerawang bangsat!" ucap Kira diakhiri dengan umpatan kesalnya.

"Lo tunggu disana! Gue bakal bawa jaket buat nutupin baju lo! Tunggu gue bitch jangan ngilang!"

Kira memutar bola matanya sebal dan menutup telpon dari sahabatnya itu.

"Terus gue harus ngapain disini? Cuma jadi patung gini doang! Ogah banget!" ucap Kira sebal daripada dirinya mati kebosanan Kira lebih memilih keluar dari kamar mandi yang pengap itu.

Saat sedang sibuk membenarkan rambutnya tiba tiba sebuah benda menutupi kepalanya.

"Ini apaan sih!" ucap Kira mengambil benda yang menutupi kepalanya itu dan mengangkat alisnya heran "hoodie? Punya siapa coba?" Kira merasa bingung bagaimana bisa ada hoodie dikepalanya tidak mungkinkan jatuh dari langit lalu, siapa yang melemparnya.

Kira mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru koridor sekolah namun, nihil tidak ada siapapun disana.

"Akh! Bodo amat! Mending gue pake ajalah!" ucap Kira memakai hoodie yang sepertinya kebesaran ditubuhnya itu.

Hoodie bertuliskan huruf A itu sangat kebesaran ditubuh mungil Kira bahkan jari tangannya saja tidak kelihatan.

"Lah gue kayak orang-orang sawah begini! Bodo amatlah yang penting baju gue ketutup!" ucap Kira berusaha cuek dan berjalan dengan santai dikoridor sekolahnya tak mempedulikan perintah Natasha yang menyuruhnya menunggu didalam toilet.

Dan sepertinya Kira tak menyadari ada seseorang yang berjalan tepat dibelakangnya namun, hanya mengikuti dan setelah itu berbelok kearah lain sedangkan Kira berjalan lurus.

.....

"ATHAAA KAMPRETT! LO DARIMANA AJA!" teriak Zefan saat melihat Atha sahabat karibnya sedang berjalan dengan santai memasuki kelas yang mulai ramai.

"Atha!" ucap Zefan geregetan sendiri melihat sikap sahabatnya yang minta ditabok sekarang juga pasalnya Atha tidak sama sekali mempedulikan seorang Kira gadis yang selalu menjadi tokoh hayalan teman-temannya juga dirinya mungkin saat mimpi basah.

"Lo tahu siapa yang lo tabrak?" tanya Zefan membuat Atha yang tadi hanya diam menengok memasang wajah datarnya kearah Zefan.

"Tau!" jawab Atha singkat dan kembali sibuk dengan bukunya kadang membuat Zefan berpikir temannya itu naksir dengan buku karena setiap detik hidupnya hanya dipenuhi dengan buku.

"Heh curut kuda! Kalau tau kenapa nggak minta maaf!" ucap Zefan geram melihat tingkah sahabatnya itu.

"Terserah gue! Kenapa lo yang ribut! Cuma seorang bitch doang! Ngapain dipeduliin!" tandas Atha pedas dan entah mengapa Atha berubah menjadi galak.

"Bitch! Bitch gitu ntar naksir baru tahu lo!" komen Zefan sebal sendiri melihat tingkah Atha yang sok nggak mau tahu b

"Bitch? Sekalipun bitch itu berubah menjadi berlian nggak akan tertarik! Dan juga gue meragukan dia masih perawan!" jelas Atha datar tidak mempedulikan omongannya itu kelewat kejam jika didengar sang tersangka.

"Gue heran sama lo! Nyokap lo ngidam cabe apa! Sampe sampe anaknya bentukannya kek gini! Muka dingin omongan cabe!" cerocos Zefan yang langsung mendapat lirikan tajam oleh Atha.

"Gue juga heran sama lo! Nyokap lo ngidam rosokan kaleng ya! Muka dekil, suara cempreng kayak kaleng rombeng!" jawab Atha sadis membuat Zefan seketika terdiam dan cemberut.

Selalu saja Atha bisa membalas ucapan dengan kata kata pedasnya dan Zefan hanya bisa menabahkan hatinya jika berada diradius yang sangat dekat dengan sahabatnya itu.

.....

avataravatar
Next chapter