01 | Tatapan mata yang bertemu

Sore yang begitu gelap..

Mereka menatap hujan dari bawah atap gazebo itu. Sesekali melirik dan bertemu pada pandangan yang sama.

Gazebo itu terletak di salah satu sisi halaman rumah Olivia. Rumah Olivia tidak terlalu besar, hanya sebuah bangunan bergaya Jepang dengan dilengkapi gazebo di salah satu sisi halamannya, tetapi penataan ruang yang diterapkan membuat rumahnya terkesan besar dan mewah.

"Mario! Lu udah kerjain sampai dimana?" tanyaku dengan ketus.

"Lu liat aja sendiri, punya mata kan?" Ucap Mario dengan cuek

"Kenapa sih gue harus sekelompok sama cowo kaya dia! Kalau bukan karena nilai praktek gaakan gue peduli sama dia!" Ucapku dalam batin.

"Kalau udah selesai, gue mau balik." Ucap Mario dengan datar

"LU NIAT DAPAT NILAI GAK SIH?" tanyaku dengan sinis.

"Guys udah ya jangan diperpanjang nanti jadi ribut! Liv, udah biarin aja si Mario pulang. Kita kerjain bertiga aja ya!" Ucap Reno mencoba untuk menenangkan suasana. Reno Devan Arkana adalah sahabat gue dari kecil. Dia memiliki hati yang baik, meskipun penampilannya cukup mencolok dan memperlihatkan kekayaannya.

"Iya Liv, gue setuju sama Reno, biarin aja si Mario pulang." Ucap Della. Fredella Kirania Leteishia atau biasa dipanggil Della adalah sahabat gue sekaligus pacarnya Reno. Wajahnya yang manis membuat banyak laki-laki mengejarnya.

"Lu pulang aja! Lu ada disini juga gak ada gunanya!" Ucapku dengan ketus pada Mario

"Bagus dong kalau gitu gue bisa pulang sekarang." Ucap Mario sambil berjalan menyalakan motor ninja putih kesayangannya

Kami melanjutkan tugas dan tak terasa hari sudah mulai gelap. Reno dan Della bergegas untuk pulang ke rumahnya.

***

Suara piring dan sendok beradu di meja makan itu, tapi tak ada satupun yang memulai pembicaraan.

"Ma, Oliv ke kamar ya!" Ucapku memecahkan keheningan.

"Tunggu Liv, mama mau ngomong sama kamu." Ucap mama sehingga menghentikan langkahku.

"Ada apa ma?" Tanyaku dengan datar.

"Mama harus urus perusahaan peninggalan papa kamu, mama harus pergi ke Eropa selama 3 minggu." Ucap Mama.

"Tumben mama ngomong dulu sama Oliv, biasanya juga mama langsung pergi tanpa pamit. Mama kan gak pernah anggap Oliv ada!" Ucapku dengan nada agak tinggi dan melanjutkan langkahku.

"Liv, tunggu! Mama selama ini berusaha cari uang untuk kamu sayang!" Ucap mama dan mencoba menghentikan langkahku.

"Percuma aku hidup berkecukupan kalau gak ada yang peduli!" Ucapku dengan nada tegas.

Aku masuk ke dalam kamar dan menguncinya. Aku membuka laptop dan melihat notifikasi pesan dari facebooknya.

Jack

Online

[[Jack: hai boleh kenalan?]]

[[Olivia: Ya]]

[[Jack: Nama gue Jack Atlas]]

[[Olivia: Gue Olivia]]

[[Jack: Kalau boleh tau siapa nama panjang lu?]]

[[Olivia: Olivia Audria Lovata]]

[[Jack: Lu sahabatnya Reno kan?]]

[[Olivia: Lu mata-matain gue?]]

[[Jack: Ngga, gue temannya Reno]]

[[Olivia: Oh]]

[[Jack: Lu jangan jutek kaya gitu dong. Nanti cantiknya hilang.]]

*Olivia hanya membaca pesan Jack dan menutup laptopnya*

"Aneh banget tuh cowo, baru aja kenal dia udah berani gombal sama gue. Dia kira gue bakal kemakan sama gombalannya?" Ucapku sambil menaikkan sebelah alisku.

°°°sampai jumpa next part°°°