Kau Kalah!

Dhuar!

Suara yang menghancurkan bumi terdengar ketika serangan telapak tangan Duan Ling Tian bertabrakan dengan tinju Hong Xu.

Tabrakan itu sangat keras. Itu menyebabkan getaran udara dan ledakan yang memekakkan telinga. Dari pusat tabrakan, gelombang udara menyapu, berubah menjadi badai.

Angin kencang terasa seperti pisau tajam, memaksa beberapa murid Padepokan Empat Simbol dengan basis kultivasi yang lebih lemah untuk mundur beberapa langkah.

Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar!

Kedengarannya seolah-olah langit akan runtuh.

Sou!

Di bawah pengawasan semua orang, Hong Xu berdiri tak bergerak seperti patung.

Di sisi lain, Duan Ling Tian yang melakukan serangan pertama dikalahkan oleh serangan perkasa. Butuh beberapa saat baginya untuk sepenuhnya menghindari kekuatan sisa serangan Hong Xu.