6 Four

Semuanya terkejut melihat tubuh Chaeyoung yang penuh dengan luka luka bakar. Mungkin akibat dari ledakan tadi.

"Ini beneran meninggal?" Tanya Heejin melihat Chaeyoung yang terkapar di lantai.

Sunwoo terlihat syok melihat kekasihnya menjadi korban pertama dari permainan sialan ini.

"SIAPA YANG BERANI BUNUH CEWEK GUE! NGAKU LO MAFIA!" Teriak Sunwoo keras dan emosi.

Semuanya diam, jarang mereka melihat Sunwoo sampai marah marah beginj. Mafia mafia itu merasa bersalah. Tapi ini memperjuangkan diri sendiri antar dibunuh dan terbunuh.

"Tenang woo," ucap Hyunjin menenangkan temannya itu. Begitupula dengan Eric dan Felix.

"Gue kaget, gue kira ini cuma permainan. Tapi kenapa harus menyangkut nyawa gini. Kalo tau dari awal gini, gue gak bakal mau ikut permainan busuk ini," ucap Jaemin ikut kesal.

Haechan dan Renjun yang mengajak teman temannya untuk ikut bermain, menjadi merasa sangat bersalah.

Kalau saja bisa memutar waktu, mereka pasti tidak akan menerima ajakan itu. Tapi, nasi sudah menjadi bubur.

Nakyung, dan semua gadis disana terlihat sangat terpukul melihat Chaeyoung yang meninggal dengan keadaan seperti ini. Kenapa jadi seperti ini.

"A CITIZEN, Lee Chaeyoung was dead. Sekarang sudah sore, waktunya menuju tempat utama untuk berdiskusi siapa yang akan dieksekusi," suara dari speakers itu membuat Sunwoo semakin marah dan menendang meja yang ada didekat sana.

Tapi pada akhirnya, semuanya langsung menuju ke lantai tiga, tempat mereka berkumpul tadi.

Kursi tadi disusun melingkar, jumlah kursi ternyata sudah berkurang satu. Itu artinya sisa kursi akan mengikuti sisa pemain.

"Jadi sekarang kita harus gimana?" Tanya Jinyoung pada Jaemin.

Semuanya terlihat menunduk tanpa melihat satu sama lainnya.

"Kalo gue pribadi, gak mau bunuh temen sendiri. Menurut gue kita gak usah eksekusi siapapun hari ini. Karena gak ada bukti kuat juga," ucap Jinyoung menjelaskan pada Jaemin.

"Gue juga mikir gitu,"

Jinyoung bangun dari duduknya, "Jadi karena kita gak punya bukti yang kuat siapa mafianya. Kita jangan eksekusi siapa pun hari ini. Jangan sampai ada korban lagi," ucap Jinyoung.

"Waktunya untuk memilih siapa yang akan dieksekusi. Tunjuk orang yang kalian curigai,"

Tapi mereka tidak ada yang menunjuk ataupun menoleh. Lebih baik sekarang diam.

"Baik, waktu habis. Hari ini semua orang selamat. Tidak ada yang dieksekusi. Bersiaplah untuk mencari nama mafia dan memecahkan misi,"

Tapi semuanya tidak ada yang bergerak, merka semua takut kalau akan ada yang menjadi korban lagi.

Tiba tiba saja ada suara ledakan di dekat pintu lift membuat semuanya kaget.

"Itu adalah peringatan untuk kalian semua. Jika kalian. Tidak melanjutkan permainan ini kalian semua akan mati ditempat ini sekarang,"

Mendengar kata itu mereka langsung bangun dari duduknya. Dan segera berpencar kembali.

Heejin bersama Sanha dan Soobin kembali bersama mencari nama ditempat yang belum selesai mereka cari tadi.

Tapi Sanha melihat sesuatu dibalik tirai yang ia intip, "Eh! Jin, Bin sini dulu. Ada misi," ucapnya memanggil teman temannya.

"Ping pong? Tapi gue gak bisa," ucap Soobin.

"Kita harus cepet, waktunya tinggal dua menit. Kalo gitu, lo main sama gue aja San. Gue gak jago tapi kayanya gue bisa,"

Kemudian Sanha dan Heejin mulai bermain ping pong. Target yang mereka dapat harus bermain tanpa bola terjatuh selama 20 pantulan.

Ketika Heejin dan Sanha sedang menyelesaikan misi, Soobin menekan walkie talkienya. "Test, test, Hyunjin monitor,"

"Iya, gue denger," jawab Hyunjin.

"Gue, Sanha sama Heejin lagi nyelesaiin misi. Lo tunggu di ruang senjata. Setelah itu ambil senjata yang bisa kita pakai buat jaga jaga," ucap Soobin.

Ternyata Heejin dan Sanha berhasil menyelesaikan satu misi.

Merek bertiga segera berlari ke ruang senjata. Disana sudah ada semua teman temannya.

"Kalian bertiga hebat banget," puji Nakyung.

"Heejin sama Sanha aja. Gue gak bisa main ping pong," balas Soobin.

"Jadi tantangannya main ping pong?"

Ketiganya mengangguk lalu mengambil tiga pistol yang tersisa.

"Pistol ini, cuma isi tiga peluru. Jadi gunain bener bener disaat yang penting," ujar Jaemin mengingatkan semuanya.

"Karena kita udah berhasil menyelesaikan satu misi, POLISI sekarang bisa menerawang. Siapa pun polisi, gue harap lo jangan kasi tau identitas lo karena, mafia bakal ngebunuh lo," ucap Jinyoung.

Sebenarnya yang manjadi polisi sudah berusaha menerawang. Tetapi ternyata penerawangan belum berfungsi sekarang.

"Selamat kalian sudah menyelesaikan satu misi. Penerwang dapat melakukan tugasnya sekarang. Tapi penerawangan aktif saat akan menjelang pagi,"

Dalam hati seseorang berkata, "Pantesan dari tadi gak bisa nerawang,"

avataravatar