webnovel

Perpisahan

Raja memberikan pelukan hangatnya untuk menenangkan hati sang istri dan berharap semoga ini bukan pelukan terakhir yang ia berikan. Dan setelah melepaskan pelukannya raja kembali meminta ratu untuk pergi.

"Pergilah, selamatkan anak kita! Kelak, nasib kerajaan serigala akan berada di tangan putri kita!" suruh raja.

Dengan berat hati ratu berlari sambil menangis meninggalkan suaminya. Hatinya tidak rela berpisah begitu saja dengan sosok yang sudah menemani dirinya selama ini. Namun ia tak ada pilihan lain selain melakukan hal ini.

Raja pun berusaha untuk tetap tegar dan tidak bersedih. Kemudian raja berusaha mengumpulkan seluruh kekuatannya. Namun saat raja baru memulai mengumpulkan seluruh kekuatannya ternyata Igor dan pasukannya sudah tiba di tempat di mana raja William berada.

"Ah, jadi seperti inilah pimpinan kerajaan serigala yang begitu mulia ini? Bersembunyi di belakang anak buah layaknya seorang pengecut! Sungguh tidak pantas disebut sebagai raja!" caci Igor sambil tertawa dengan begitu sombong.

Raja William yang dikatai seperti itu sebenarnya tidak terima namun apa yang dikatakan oleh Igor memang kebenarannya. Jadi Raja William tidak mau berbasa-basi lebih lama lagi dengan Igor.

"Jangan banyak bicara! Jika kau memang hebat majulah! Bahkan kalau kalian mau menyerangku aku ladeni!" ujar raja dengan lantang.

Ketika raja berkata seperti itu Igor dan pasukannya malah menertawakannya. Mereka menganggap jika perkataan raja adalah sebuah lelucon. Ditambah mereka pikir jika satu lawan banyak pastilah menang yang banyak.

"Memang Raja yang sombong dan tidak tahu diri! Satu lawan banyak? Tentu saja pasti kami yang akan menang!" jawab Igor dengan sombong dan begitu yakin.

"Apakah kau yakin? Kalau begitu marilah kalian maju dan lawan aku!" tantang raja dengan penuh keyakinan.

Igor yang melihat keyakinan dan ketegasan Raja William menjadi kesal. Akhirnya Igor pun memberikan aba-aba kepada pasukannya untuk menyerang Raja William.

Akhirnya peperangan kembali terjadi dan kali ini lebih dahsyat dari yang tadi. Raja William dikeroyok olrh bangsa vampire yang begitu banyak. Satu demi satu berhasil ditumbangkan oleh Raja William.

Igor yang menyaksikannya mulai ragu dan ketar-ketir jika pasukannya dan dirinya akan kalah. Namun dengan watak Igor yang begitu besar kepala pastinya ia enggan mengakui kekalahannya terlebih dahulu dan akan terus berjuang untuk mengalahkan Kerajaan Serigala.

Sementara itu sang ratu dan Ulrica terus berlari secepat mungkin untuk menghindari kejaran bangsa vampire. Beliau berlari sambil menangis karena memikirkan keadaan suaminya yang berjuang untuk melindungi mereka.

"Aku… aku tidak bisa membiarkan mereka menangkap Ulrica, tetapi suamiku membutuhkan aku! Apa yang harus aku lakukan sekarang?" gumam ratu yang kebingungan dan masih berlari.

Karena cintanya kepada sang suami begitu kuat akhirnya sang ratu berhenti berlari dan memikirkan sebuah cara agar putrinya bisa selamat dan dia juga bisa membantu suaminya untuk melawan bangsa vampire dengan harapan mereka bisa selamat.

Dan akhirnya terpikirkan cara yang menurutnya adalah jalan terbaik satu-satunya dalam permasalahan ini. Ratu ingat jika ada dunia yang jarang dijamah oleh bangsa vampire dan serigala yang bisa menjadi tempat yang aman bagi Ulrica.

Tempat itu tak lain dan tak bukan adalah dunia manusia. Dunia fana yang berkebalikan dengan dunia vampire dan serigala yang bersifat immortal.

Walaupun memang ada bangsa vampire dan bangsa serigala yang menetap di sana namun jumlahnya tak banyak. Mereka yang pergi dari dunia manusia adalah mereka yang ingin hidup dengan damai tanpa adanya peperangan.

Ratu ingat jika dulu pernah ada beberapa rakyatnya yang berpamitan untuk meninggalkan kerajaan dan berpindah ke dunia manusia. Dan ratu sempat bertanya apa itu dunia manusia dan diberitahu lokasinya.

Ada dua jalan yang dapat ditempuh ke dunia manusia. Yakni di wilayah Kerajaan serigala dan Kerajaan Vampir. Ratu pun bergegas menuju ke tepat di mana jalan pintas untuk menuju ke lokasi dunia manusia itu.

Setelah berlari dan mencari akhirnya ratu menemukan lokasinya. Tempatnya tak jauh dari tempat berpijaknya semula yang hanya berjarak beberapa meter saja.

Tempat itu berupa sebuah gua yang kecil tingginya hanya satu meter saja. Gua batu berwarna silver yang dikelilingi semak-semak yang rimbun.

"Ini dia tempat di mana jalan pintas menuju ke dunia manusia!" gumam ratu yang mengamati keadaan sekitar dan penampakan gua itu.

Tanpa pikir panjang karena ratu mengkhawatirkan keselamatan suaminya juga ratu pun langsung membungkuk dan masuk ke dalam gua itu.

Setibanya ratu di dalam gua terdapat sepasang batu yang berbentuk seperti pintu yang menutup. Dan ddi situlah portal menuju ke dunia manusia.

Tak banyak dari mereka yang tahu jika ada jalan menuju ke dunia lain karena hanya sebagian orang saja yang tahu dan mencari informasi secara rahasia.

Karena jika seluruh bangsa serigala dan vampire tahu jika ada dunia selain dunia mereka maka mereka bisa merusak tatanan dunia dengan menghabisi manusia yang tak memiliki kekuatan dan usia yang panjang seperti bangsa serigala dan bangsa vampire.

Akhirnya di sinilah tempat perpisahan ratu dengan putrinya. Dengan tangisan yang berderai air mata ratu mengucapkan pesan terakhir sebelum ia berpisah dengan putrinya.

"Ulrica, maafkan Ibunda dan Ayahanda jika kami belum bisa memberikan kebahagiaan kepadamu dan belum bisa menjagamu dengan baik. Kelak jika ada kehidupan selanjutnya Ibunda berharap jika kita hanya menjadi manusia biasa bukannya bangsa vampire ataupun serigala yang selalu terlibat peperangan. Tak masalah jika tak berumur panjang ataupun tak memiliki kekuasaan asalkan kita bisa hidup dengan aman dan damai. Tetapi jika Ayahanda dan Ibunda masih diizinkan untuk selamat kami pasti akan menyusulmu ke dunia manusia! Ibunda dan Ayahanda sangat menyayangi Ulrica! Jaga diri baik-baik ya, Sayang! I love you," ujar ratu panjang daan lebar lalu mengecup kening Ulrica.

Setelah mengucapkan kalimat perpisahan akhirnya sang ratu membuka pintu itu dan nampak sebuah cahaya yang kemudian berubah menjadi pemandangan keadaan di dunia manusia.

Jalanan yang sepi dan gelap hanya diterangi lampu rumah dan lampu di pinggir jalan menandakan jika hari di sana tengah gelap atau biasa disebut dengan malam harii.

Ini juga merupakan kesempatan yang bagus karena dengan begitu tak akan ada yang memperhatikan ratu dan Ulrica.

"Ah, rupanya tidak banyak berbeda dengan dunia kita!" ujar ratu kepada Ulrica.

Ratu pun langsung masuk ke portal itu dan mencari rumah yang sekiranya adalah tempat yang layak bagi putrinya. Tak lupa ratu mencium aroma untuk memastikan jika yang ia titipi putrinya adalah manusia biasa atau manusia serigala bukannya bangsa vampire.

Akhirnya ratu menemukan rumah yang cocok dan tak ada aroma bangsa vampire. Rumah dua lantai berwarna dasar putih yang nampak nyaman. Ratu pun membaringkan Ulrica di depan pintu rumah itu lalu mengecup kening putrinya lalu kembali ke portal untuk menyusul sang raja.

"Selamat tinggal, Ulrica!" Air mata sang Ratu langsung menetes.

TBC…