1 Soda dan Roti

"Jreg jreg jreg jreg..tut tut tut tut.."

Alarmku sudah berbunyi, mereka yang telah memulai aktivitasnya dengan aku yang baru bangun tidur. Orang-orang dipaksa lelah oleh kesibukannya yang lembur semalaman buat rapat besok eh malah lupa naruh flash disk yang ada materi rapat, bangun pagi-pagi lalu buat bekal eh malah ketinggalan lupa tidak kebawa, ada juga yang bangunnya kesiangan tidak mandi cuma pakai parfum langsung pergi ke kantor.

Namaku Akari, lelaki tangguh penuh tanggung jawab, jujur, kaya raya, dan salah satu kandidat calon mantu yang diidamkan. Tapi bohong, hahaha malah kebalikannya. Aku lemot gak tanggung jawab pula, miskin hidup di dekat rel kereta, tapi tidak terlalu jelek juga hehehe. Umurku 27 tahun pekerjaanku bisa disebut semi-pengangguran soalnya perbandingan keniatan bekerja dan malas-malasan adalah 30:70 banyakan malasnya. Sebenarnya aku seorang novelis tapi selalu mengabaikan deadline yang sudah ditetapkan editorku. Aku sudah menggarap banyak judul tapi cuma ada 1 buku yang sudah rilis selama aku terjun ke dunia menulis selama 8 tahun. Itu pun buku tidak terlalu laris di pasaran. Terus bagaimana sama judul yang lain ? Kan itu cuma judul isinya pun baru setengah, bosan ganti judul lagi berhenti di tengah cerita karena bosan ganti lagi gitu saja terus sampai akhirnya bisa rilis 1 buku.

Saat ini aku sedang menggarap novel berjudul Pendekar Pedang Dalam Kegelapan sudah hampir selesai ceritanya. Yah, laper "Bu, aku sudah lapar sarapannya sudah siap belum ?" sambil berjalan ternyata keadaan rumah sudah sepi, di meja makan ada roti dan catatan dari Ibu.

"Ibu buru-buru bekerja tidak sempat buat sarapan jadi makanlah roti ini dulu." (isi catatan dari ibu). Gapapa lah sarapan roti yang penting perut terisi tapi seret banget tidak minum. Ketika aku buka kulkas jajaja tidak ada minuman sama sekali, ah aku harus segera ke mini market. Setelah sampai di mini market ada diskon nih beli 2 soda gratis 1 biskuit, wah lumayan kan buat cemilan sambil bikin novel. Wush..Langsung pulang.

avataravatar