1 Prolog

Ada yang bilang, jika Filosofi hujan itu, Berkali-kali jatuh, hujan tidak akan pernah menyerah, dia akan kembali sampai semuanya menyadari akan kehadirannya. Hujan akan tetap semangat bila memang ditakdirkan untuk jatuh ke bumi.

Dan ada yang bilang, filosofi Senja itu,  mengajarkan bahwa keindahan dan kebaikan tidak perlu disuarakan, biarkan orang yang menilai. Begitulah hidup, kadang manusia membutuhkan perhatian agar dilihat baik. Namun senja mengajarkan bahwa kebaikan dan keindahan tidak perlu diumbar. Jika memang itu tulus untuk kebaikan, biarkan orang lain yang menilai.

Seperti Luna, dia akan bungkam ketika orang mencaci makinya, mengejek-ejeknya. Atau bahkan meludahinya dengan kasar.

Yang hanya bisa ia lakukan hanya tersenyum dan tersenyum, sampai orang menyadari bahwa disetiap senyum nya ada arti dalam disetiap kedua lekuk bibirnya.

"Aku memang tidak sempurna, tapi aku merasa lebih berharga ketika aku mulai menerimanya," Luna berkata.

"Semua orang tahu, jika seorang raja tidak akan menyuarakan dirinya sebagai raja yang sesungguhnya, begitu juga aku, yang tidak mengerti apa-apa tapi disalahkan," lanjutnya.

Luna Amara, gadis cantik dengan kulit putih pucatnya. Kegelapan adalah hidupnya saat ini, ketika semua orang memandang rendah dirinya, dia tetap melangkah kedepan menunjukan pada semua orang bahwa dirinya adalah dirinya, yang diacuhkan tanpa dipedulikan.

Inilah Aku, Luna, Yang hidup dalam lika-liku masalah yang teramat banyak. Selamat datang dan selamat merasakan sedih, kecewa, luka dan tak lupa meneteskan air mata.

Hai...

avataravatar
Next chapter