webnovel

LUKA SENJA SUMIRA

Menceritakan tentang kehidupan "Sumira" seorang gadis belia yang pertama kalinya mengenal cinta kepada seorang yang tidak seharusnya

delahnz · Teen
Not enough ratings
2 Chs

PART 1

Pagi ini merupakan hari kelulusanku, aku berada di kerumunan para siswa lainnya.

Mereka asyik berbincang tentang list universitas yang mereka impikan. Sedang aku, hanya mampu menyimak perbincangan mereka, dari A hingga Z .

Aku tak berniat untuk melanjutkan pendidikanku di jenjang universitas. Jangankan untuk kuliah, ekonomi keluargaku hanya mampu digunakan untuk makan perhari. Sekalipun ada beasiswa, aku tak yakin bisa lolos. Dan rupanya mustahil sekali bagiku untuk mengenyam pendidikan di universitas, apalagi di universitas ternama.

Aku duduk tepat di sebelah Namira. Ya, Namira adalah sahabat dekatku sedari aku masuk di SMA 2 Cipondoh. Namira dan aku memiliki banyak sekali persamaan, mungkin jodoh kali ya hehe

Orang tua Namira bekerja sebagai kontraktor.

Orang tuaku juga bekerja di bidang bangunan, sekalipun cuma seorang buruh harian hehe.

Namira memiliki rumah gedung seluas Bekasi, dan aku juga memiliki rumah gubuk seluas ubin rumah Namira.

Namira memiliki mata sayu ke cina an, aku juga memiliki mata sayu karena jarang tidur.

Banyak sekali persamaan yang bisa didapat dari kita berdua.

Aku sangat bangga kepada Namira, karena ia juga bangga kepadaku.

"Aku bangga sama kamu bi Sum. Kamu mau temenan sama aku tanpa ngarepin apapun dari aku, kamu mau tetep nemenin aku pas aku down banget sampe aku seneng banget. Jangan pernah lupa sama aku ya bi Sum." Ucap Namira kepadaku berulang kali

Aku sama sekali tak pernah menyangka bisa deket dan akrab sama Namira. Karena kasta kita yang tergolong sangat jauh, dan tidak ada yang bisa Namira banggakan dariku. Tapi dia tetep setia berteman denganku hampir 3 tahun terakhir ini.

Lagu ini yang sering kita nyanyiin sejak 5 April 2017 lalu, inget ga Mir? Hehe

****

At least, perpisahan ini merupakan momen bahagia sekaligus momen menyedihkan bagiku. Even aku tau gabakal pisah sama Namira. Tapi aku yakin betul bahwa waktu kita bakal terbatas. Terlebih Namira bakal ngelanjutin study di Seoul National University dan jarak Korea Selatan - Indonesia tidak hanya berjarak beberapa kilo.

"Mir, gatau lagi harus sedih apa seneng. Akhirnya lu bisa gapai semua cita-cita lu, tapi disisi lain gua sedih. Musti pisah dari lu. Gatau lagi setelah ini sapa yang bakal ada buat gua." ucapku dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Kalem kali Sum !!!! Gua bakal tetep jadi besti lu. Gua bakal ngehubungin lu terus. Lu bisa cerita kapanpun lu mau." Jawab Namira berusaha memberiku ketenangan.

Farewell party kelulusan kita berjalan hampir 5 jam, dengan suasana haru, menegangkan dan berdesak an WKWKW. Karena Auditorium sekolah kami hanya mampu menampung siswa berjumlah 200 orang. Sedangkan saat itu, diisi oleh 400 siswa dan 100 wali murid.

Kebayang kan gimana sempitnya posisi kita saat itu? Hahaha...

*******

(Bersambung...)

Jangan lupa di vote dan comment ya teman-temanku. Terima kasih, cmiw :)